Dampak Buruk Jika Sesuatu Dilakukan Secara Terburu Buru, Orang-Orang Cerdas Harusnya Paham 4 Hal Ini?

23 Mei 2022, 22:40 WIB
Dampak Buruk Jika Sesuatu Dilakukan Secara Terburu Buru, Orang-Orang Cerdas Harusnya Paham 4 Hal Ini. /Pixabay/Kleyton Santon

TERAS GORONTALO – Sesuatu yang dilakukan secara terburu buru biasanya akan jauh dari apa yang diharapkan. Demikian kata Abdi Suardin, seorang bisnisman.

Dalam sebuah kesempatan, Abdi Suardin pernah memaparkan beberapa akibat jika sesuatu dilakukan secara terburu buru yang bisa berdampak tidak baik pada diri.

Lantas apa saja keempat hal yang bisa berdampak kurang baik pada diri jika sering melakukan sesuatu secara terburu buru menurut Abdi Suardin? Berikut penjelasannya.

Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Abdi Suardin tentang “Orang Cerdas Tidak Akan Buru-Buru Dengan 4 Hal Ini” pada 4 Desember 2021, berikut ini keempat hal yang dimaksud.

Baca Juga: 5 Zodiak Memiliki Kepribadian Paling Introvert, Paling Suka Menyendiri?

Pertama kata Abdi Suardin, semua yang direncanakan akan jauh daripada apa yang diharapkan. Kedua, pasti ada saja bagian-bagian yang tidak lengkap.

Ketiga, pikiran kita akan selalu stres, dan keempat akan ada waktu tambahan untuk memperbaiki semuanya apabila terjadi kesalahan.

Alhasil, yang kelima kata Abdi Suardin, kalau gagal kita pasti akan sangat menyesal.

Oleh sebab itu kata sang motivator ini, salah satu karakter dari orang-orang cerdas adalah ketika dia menginginkan sesuatu dia memiliki perhitungan yang matang.

Menurutnya, semua yang mau dilakukan melalui fase pemikiran yang lengkap lagi untuk empat hal ini:

1. Menjadi seseorang yang diinginkan

Ingin jadi lebih sabar, lebih bijaksana, lebih kuat secara mental, atau lebih kaya mungkin, ataupun semua yang Anda ingin harapkan dari diri Anda, itu tidak salah.

Justru itu kata Abdi Suardin, sangat baik bila Anda sudah tahu apa kelemahan Anda dan Anda ingin memperbaikinya.

Baca Juga: Jangan Salah! Berikut Perbedaan Introvert, Ekstrovert, dan Ambivert yang Perlu Diketahui

Karena menurutnya, ada juga orang-orang di luar sana sampai detik ini tidak pernah sadar dan tidak pernah peduli pada diri mereka sendiri, sehingga tidak tahu apa kelemahan yang perlu dikurangi dan apa kelebihan yang perlu dimaksimalkan.

“Ketika kita ingin menjadi orang yang kita inginkan atau lebih tepatnya menjadi versi terbaik dari diri kita, memang tidak ada yang instan. Untuk menjadi seseorang yang kita inginkan, kita harus tahu dulu kelemahan dan kelebihan kita, karena dengan begitu kita bisa memperbaiki kekurangan kita dan mengasah kelebihan kita,” ujarnya.

“Semua selalu butuh proses merubah kebiasaan boros menjadi hemat pasti butuh waktu, merubah kebiasaan malas menjadi rajin, pasti butuh waktu,” tegasnya.

Begitu juga kata dia dengan semua kebiasaan-kebiasaan jelek lainnya, untuk merubahnya pasti butuh waktu orang-orang cerdas sangat tahu hal tersebut.

“Mereka akan punya goals untuk menjadi yang terbaik. Mereka tidak akan terburu buru," terangnya.

Sebab, untuk menjadi seperti apa yang mereka inginkan selalu butuh proses, mereka sabar, mereka terus bertumbuh dari waktu ke waktu. 

Baca Juga: 15 Ciri-Ciri Orang Berkepribadian Introvert, Jika Sebagian Besar Cocok Berarti Anda Salah Satunya

2. Tidak akan terburu buru untuk mengambil keputusan besar

Menurut Abdi Suardin, orang-orang cerdas akan selalu menghindari mengambil keputusan besar dengan tergesa-gesa.

Misalnya saja kata dia, dengan siapa kita akan menikah, memilih perusahaan tempat kita bekerja ketika kita dihadapkan pada dua opsi, atau memilih jurusan tempat kamu akan kuliah nanti.

“Keputusan yang diambil terburu buru akan sangat rentan dan datangkan penyesalan.

Terbukti kata dia, banyak sekali orang pada saat dia mengambil jurusan kuliah, di semester awal dia sangat semangat, pada saat semester semester akhir dia baru sadar kalau dia salah jurusan.

Pasalnya kata Abdi, kita tidak benar-benar mempertimbangkan dengan baik, kita belum melihat dari berbagai sisi dan meminta pendapat dari berbagai pihak yang mungkin bisa terlibat.

Makanya tak heran kata Abdi, jika di kemudian hari kita bisa saja menyesali keputusan yang kita buat,

“Orang-orang cerdas mempertimbangkan benar-benar mana baiknya, dan mana buruknya sebuah keputusan. Sehingga, keputusan tersebut tidak membawa ke penyesalan di kemudian hari,” katanya.

“Mereka tidak akan tertipu dengan apa yang mereka lihat secara sekilas. Terkadang kondisi memaksa kita untuk mengambil keputusan secara cepat, tapi tetap saja harus dipikirkan secara matang tidak bisa dilakukan dengan sembarang agar hasilnya tidak berujung pada penyesalan,” tandasnya.

Baca Juga: Jangan Remehkan, Ini 3 Alasan Utama Inferiority Complex Terjadi pada Seseorang, Kata Sherly Annavita Rahmi

3. Menilai seseorang 'I don't judge the book by the cover'

Menurut Abdi Suardin, memang kita tidak bisa menilai orang dari tampak luarnya saja butuh interaksi dan pengamatan yang lebih mendalam.

“Bisa saja dia yang tampak baik, tetapi ternyata itu dia lakukan karena ada maunya. Baru kelihatan karakter aslinya setelah berhubungan dengan orang lain yang tidak memiliki manfaat langsung kepada dirinya. Dia memperlakukan orang tersebut secara tidak hormat, tentunya kamu tidak akan mau kan berteman atau memiliki rekan seperti itu,” kata Abdi.

Menurutnya, ada juga orang yang kelihatan acuh tak acuh, penampilannya tampak jauh dari kata rapi, ngomongnya ceplas-ceplos, dan berbagai hal negatif lainnya yang membuat kita akhirnya punya alasan yang kuat untuk tidak suka pada dirinya.

“Tapi ternyata, setelah kita dekat ngobrol dengan dia dia orangnya menyenangkan, apa adanya nggak palsu dan gak penuh drama,” katanya.

4. Orang-orang cerdas tidak akan buru-buru dengan berdamai dengan dirinya sendiri

Menurut Abdi Suardin, tidak gampang untuk menjadi orang yang bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Tidak gampang untuk selalu menerima dengan ikhlas semua kekurangan kita.

Kebanyakan orang katanya, mengalami tekanan dalam hidupnya, bukan karena apa yang dia kerjakan tidak maksimal, tapi karena dia tidak bisa menerima apa adanya dirinya.

Baca Juga: Petarung Terbaik Tidak Pernah Marah, Berikut Kumpulan Kata-Kata Bijak Lao Tzu yang Bisa Menjadi Motivasi Hidup

“Dan untuk berdamai dengan diri sendiri ini butuh waktu dan tidak bisa buru-buru, sebab untuk menjadi diri kita seutuhnya dan bisa berdamai dengan diri kita secara utuh, kita harus percaya dengan diri kita,” harapnya.

Oleh karena itu ia menyarankan untuk memahami pikiran dan kemampuan kita, peduli dengan diri sendiri, mengurangi sedikit demi sedikit sifat ambisius kita, kita tidak menjadi manusia yang perfeksionis, dan selalu bisa mengatasi rasa takut serta sebagai manusia kita juga harus selalu menerima bahwa kecewa adalah bagian dari pada hidup.

Akan tetapi kata Abdi Suardin, hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan buru-buru, karena butuh waktu yang kadang memang waktu yang dibutuhkan itu akan sangat lama.

“Orang-orang cerdas sangat paham hal tersebut. Mereka mulai dengan mengidentifikasi apa yang harus mereka perbaiki dan apa yang harus mereka tekan,” ujarnya.

“Proses itu layaknya perjalanan. Ada arah melintang kadang seringkali tidak berjalan mulus. Perlu sekali berjalan memutar, karena ada konstruksi atau jembatan yang rusak misalnya, atau bahkan tersesat dan perlu kembali ke titik yang sama pada saat memulai,” katanya.

Namun kata dia, semua itu bisa kita lalui asal kita bisa menikmati perjalanannya, karena kita yakin pada sewaktu-waktu kita akan sampai pada tujuan.

“Tidak apa-apa memutar tidak apa-apa tersesat, tidak apa-apa bersakit-sakit dahulu, tapi pada akhirnya selama kita tidak pernah menyerah. Kita yang sampai ketujuan kita terakhir, bagaimana cara memindahkan gunung dengan memulai memindahkan batu kerikil,” demikian kata sang motivator ini.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Youtube Abdi Suardin

Tags

Terkini

Terpopuler