Mengetahui 4 Tahapan Usia dalam Mengenali Watak Seseorang

10 Juni 2022, 16:50 WIB
Ada empat hal pokok ketika kita mengenali watak seseorang berdasarkan usia. /Pixabay/SplitShire /

 

TERAS GORONTALO - Mengenali watak seseorang melalui Fisiognomi (ilmu membaca manusia dari bentuk fisik) maupun Psikologi yaitu ilmu terapan dimana mengenali perilaku seseorang. Hal ini bukanlah perbincangan yang asing lagi.

Mengenali watak akan membantu kita dalam membangun hubungan yang baik. Dalam dunia kerja hal ini sangat diperlukan pula untuk menentukan tupoksi kerja seseorang.

Selain itu ini akan memudahkan kita untuk lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, menghargai orang lain, berteman, bahkan memilih pasangan hidup.

Mengutip dalam buku Kitab Firasat karya Imam Fakhruddin Ar-Razi, Terbitan Turos Pustaka, cetakan ke 3. Ada empat hal pokok ketika kita mengenali watak seseorang berdasarkan usia.

Baca Juga: BAHAYA! Menatap Layar HP Terlalu Lama Bisa Memperpendek Umur, Tak Hanya Merusak mata

1. Tahap pertumbuhan

Ketika manusia masih dalam fase pertumbuhan, umumnya tubuh berada dalam kondisi panas berlebih dan lembap yang seimbang.

Oleh karenanya dalam fase ini manusia cenderung memiliki watak bagaikan musim semi yang ceria.

Jiwa cenderung kosong dari keyakinan yang mengikat dan masih minim akan pengalaman baik maupun buruk.

Kondisi ini kemudian menjadikan beberapa perilaku seperti belum adanya kecenderungan terhadap hubungan, pakaian, atau wewangian.

Baca Juga: Dampak Buruk Jika Sesuatu Dilakukan Secara Terburu Buru, Orang-Orang Cerdas Harusnya Paham 4 Hal Ini?

Selanjutnya, Belum memiliki prinsip yang kuat, oleh karena itu mereka akan mudah berubah. Meski demikian mereka memiliki optimisme yang kuat, akan tetapi setelah mendapatkan hal yang diinginkan, maka mereka akan mudah bosan.

Hal ini disebabkan karena jiwa masih dalam kondisi kosong. Sehingga mereka kuat akan imajinasi.

Ketika sebuah imajinasi berhasil dibuatnya, maka mereka akan membuat imajinasi baru.

Butuh pengakuan. Mereka bahkan cenderung akan lebih menyukai pengakuan dibanding harta. Kebutuhan terhadap materi sangat kecil, dan merasa tidak terbebani oleh kemiskinan. Mudah percaya. Berbeda dengan manusia yang telah dewasa.

Baca Juga: Kenali Gejala dan Penanganan Bipolar, Gangguan yang Dialami oleh Medina Zein

Masih minimnya pengalaman hidup membuat mereka mudah percaya terhadap apa yang disuguhkan kepada mereka. Bahkan meski itu hanyalah sebuah khayalan.

Cenderung pemalu dan masih berada di atas fitrah. Kecenderungan terhadap kebaikan serta jauh dari watak yang keras dan kasar.

2. Tahap usia remaja

Pada tahap ini sifat panas dan kering yang berlebihan menjadikan munculnya beberapa perilaku.

Para remaja akan mencari kesenangan melalui pertemanan. Pada fase ini pola pertemanan yang dilakukan bukan cenderung terhadap sesuatu yang bersifat intelektual.

Baca Juga: Jangan Disamakan, Inilah Pebedaan Mencolok Antara Seseorang Berkepribadian Introvert dengan Pemalu

Oleh karenanya mereka akan menyukai aktivitas senda gurau maupun perbuatan yang sia-sia.

Remaja akan lebih mudah dikuasai oleh rasa marah. Namun tanpa terkecuali mereka juga memiliki sifat kasih yang tinggi dibandingkan mereka yang telah berusia lanjut.

3. Usia Paruh Baya

Sifat nekat dan pengecut menjadikan akhlak batiniah yang seimbang. Selain itu keseimbangan ini ada pada kondisi dimana mereka harus mempercayai juga mendustakan segala sesuatu.

Mereka telah mencapai kesempurnaan tahapan kehidupan, dimana kekuatan akal meningkat sedangkan kekuatan fisik belum pula berkurang.

Baca Juga: 5 Zodiak Memiliki Kepribadian Paling Introvert, Paling Suka Menyendiri?

4. Usia Tua

Usia dimana ketika kita dikuasai oleh sifat dingin dan kering. Inilah usia seseorang telah memiliki banyak pengalaman dan pandangan.

Oleh karena pengalaman hidup yang telah dialami usia ini cenderung sukar untuk mendengarkan pendapat orang lain.

Cenderung memberikan keputusan dengan tidak pasti, kalaupun ada mereka memutusakan berdasarkan pengalaman. Ketika membicarakan sesuatu tentang masa depan meraka cenderung akan ragu.

Meski memasuki usia tua, mereka memiliki kesukaan mengumpulkan harta lebih besar dibandingkan pujian juga bersikap wajar terhadap sesuatu.

Itulah empat watak seseorang dilihat dari fase usia. Setiap orang tentu tidak ada yang sempurna.

Oleh karenanya dengan bisa saling memahami kondisi watak, maka kita cenderung tidak akan memaksakan kehendak.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Buku Kitab Firasat karya Imam Fakhruddin Ar-Razi

Tags

Terkini

Terpopuler