Pilu! Suara Ambulans Tak Henti Berdenging Angkut Korban Gempa Cianjur, Korban Meninggal Mayoritas Anak-anak

22 November 2022, 09:44 WIB
Pilu! Suara Ambulans Tak Henti Berdenging Angkut Korban Gempa Cianjur, Korban Meninggal Mayoritas Anak-anak /ANTARA/

TERAS GORONTALO - Suara ambulans tak berhenti berdenging angkut korban gempa Cianjur.

Gempa Cianjur kini menyita perhatian publik.

Akibat gempa Cianjur menelan korban meninggal dunia yang tidak sedikit.

Bahkan korban gempa Cianjur yang meninggal dunia mayoritas adalah anak-anak.

Baca Juga: Update Gempa Cianjur: 162 Orang Meninggal Dunia, 681 Rumah di Kabupaten Sukabumi Rusak

Sejak Senin siang, 21 November 2022, RSUD Cianjur sibuk menerima kedatangan pasien korban gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6.

Gempa susulan yang dilaporkan terjadi sebanyak 90 kali membuat rumah-rumah warga runtuh dan beberapa di antaranya rata dengan tanah.

Akibat gempa Cianjur, korban meninggal bertambah menjadi 162 jiwa dan atusan orang lainnya alami luka-luka.

Berdasarkan keterangan dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, ada 357 orang alami luka berat atau harus jalani rawat inap di rumah sakit.

Sementara korban dengan luka ringan dilaporkan mencapai 593 orang per Selasa, 22 November 2022.

Data ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat proses evakuasi masih berjalan, selaras dengan apa yang dikatakan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Karena masih banyak warga yang terperangkap di tempat-tempat kejadian, kita asumsikan yang luka-luka dan yang meninggal dunia pun akan terus bertambah seiring waktu," ucapnya, dikutip dari Kabarpriangan.

Tak ayal ambulans pun terus berbunyi, berlalu-lalang keluar masuk RSUD Cianjur untuk mengangkut korban terdampak gempa bahkan hingga Senin malam pukul 23.59 WIB.

Banyaknya korban terdampak diduga tak sebanding dengan kapasitas ruang rawat yang ada di RS.

Akibatnya, sejumlah pasien terpaksa mendapat penanganan medis di pelataran atau halaman rumah sakit.

Beberapa di antaranya juga terpantau menerima layanan medis di lorong rumah sakit dan tenda-tenda darurat.

Korban Meninggal Mayoritas Anak-anak

Sebanyak 162 orang meninggal dunia akibat gempa Cianjur, Jawa Barat, Senin 21 November 2022.

Dari jumlah tersebut, mayoritas merupakan anak-anak.

Masih dari data yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, disebutkan pula ada 326 warga luka-luka dan 13.784 orang mengungsi.

Lokasi pengungsian tersebar 14 titik.

"Tercatat di call center BPBD ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin," ucap Emil, sapaan akrabnya, di Pendopo Bupati Cianjur, Senin malam pukul 21.30 WIB, dikutip dari ANTARA.

Emil menyebut, banyak korban anak karena saat kejadian banyak siswa sekolah yang sedang belajar di madrasah atau pesantren.

Emil belum mendapat data pasti berapa jumlah anak yang menjadi korban gempa bermagnitudo 5,6 itu.

"Nah, per malam ini kita masih mengklasifikasi persentasenya, tapi laporan di lapangan selalu menyebutkan secara kualitatif mayoritas anak-anak," tuturnya.

Sementara rumah rusak dengan skala 60-100 persen berjumlah 2.345 unit.

Selain itu ada 2-3 lokasi jalan yang terisolasi. Sementara jalan nasional dilaporkan sudah kembali normal.

Namun, pihaknya belum mendapat laporan lebih lanjut terkait lima mobil yang terperangkap.

Dilaporkan juga dua gardu listrik padam dan hanya satu yang berfungsi.

Baca Juga: Gempa Cianjur: 681 Rumah di Kabupaten Sukabumi Rusak, 58 KK Mengungsi

***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: ANTARA Kabar Periangan

Tags

Terkini

Terpopuler