TerasGorontalo – Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menyentuh angka 7,7 persen (y-on-y) untuk triwulan II tahun 2021, dikomentari oleh mantan Menteri Kordinasi Ekonomi Kwik Kian Gie.
Lewat cuitan akun twitternya @kiangiekwik pada Jumat 6 agustus 2021 kemarin, mantan menteri di era presiden KH Abudrrahman Wahid tersebut, menyentil soal perbedaan pertumbuhan ekonomi Indonesia, di mata para ekonom dan juga rakyat biasa.
Pernyaatan Kwik Kian Gie dalam akun twitternya itu, dilontarkan menyusul rilis yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yang ikut menjabarkan kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II tahun 2021 ini.
“Arti perumubuhan ekonomi sebesar 7,07% untuk Q2 2021 itu beda buat para ekonom dan buat perut rakyat,” tulis Kwik Kian Gie pada cuitan di akun twitternya, sebagaimana dikutip TerasGorontalo.com.
Baca Juga : Jokowi Terima Aktivis Togu Simorangkir Yang Berjalan Kaki Dari Danau Toba ke Jakarta
Sebelumnya, pihak BPS merilis lewat situs resmi mereka kalau Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2021 mencapai Rp4.175,8 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.772,8 triliun.
Tidak hanya itu, masih dalam rilis tersebut disebutkan juga kalau ekonomi Indonesia triwulan II-2021 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,31 persen (q-to-q).
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,93 persen.