Sudah 76 Tahun Bangsa Ini Merdeka, Hasto : Akan Tetapi Masih Ketergantungan Produk Luar Negeri

- 18 Agustus 2021, 16:03 WIB
ilustrasi infus
ilustrasi infus /unsplash.com/marcelo leal

TerasGorontalo - Kini, Indonesia, genap 76 Tahun merdeka. Tentunya banyak hal yang telah diukir oleh Negara ini.

Namun sayang, dibalik kemerdekaan Indonesia yang sudah merdeka 76 Tahun, ada hal yang masih mengganjal.

Ada hal menarik yang bisa direnungi bersama, terkait kemerdekaan dan ketergantungan Indonesia dengan produk impor dari luar negeri.

Belum lama ini, sebuah pernyataan yang baik untuk dipikirkan, datang dari Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: Dikritik Karena Sebut Korupsi Bansos Musibah, Ini Tanggapan Mahfud MD

Hasto Kristiyanto mengatakan, sudah 76 tahun bangsa ini merdeka, akan tetapi Indonesia masih ketergantungan produk impor dari luar negeri.

Dia melihat, Indonesia belum bisa berdikari lantaran birokrat di dalam rezim Jokowi ini bermental terjajah kepentingan asing.

Dikutip terasgorontalo dari pikiran-rakyat.com dalam artikel "Infus Saja Impor, Elite PDIP Sindir Jokowi, Sebut Mental Birokrasi Terjajah Asing," Hasto bahkan menyinggung, hingga saat ini Indonesia masih saja mengimpor paracetamol dan cairan infus.

"Setelah 76 tahun merdeka, paracetamol saja masih impor. Cairan infus kita masih impor," kata Hasto Kristiyanto dalam upacara peringatan HUT ke-76 RI yang digelar DPP PDIP, di Sekolah Partai, Jakarta Selatan pada Selasa, 17 Agustus 2021.

Hasto menegaskan, Indonesia bisa berdiri sendiri untuk memproduksi apa yang dibutuhkan bangsa ini.

Dia lantas menyinggung sosok Indra Rudiansyah dan Carina Citra Dewi. Katanya menegaskan, PDIP memberikan penghormatan kepada peneliti vaksin Covid-19 AstraZeneca asal Indonesia tersebut.

"Mampu menunjukan force projection di bidang penelitian dengan ikut bersama-sama di dalam proyek penelitian menemukan AstraZeneca. Ini membawa kebanggaan bagi kita," kata Hasto.

Baca Juga: Ratusan Warga Australia Angkat Kaki dari Bali, Pemulangan Diatur oleh Pemerintahnya

Hasto lantas menyebut jika mental-mental di kalangan birokrasi yang masih terjajah oleh kepentingan-kepentingan asing.

"Padahal kita mampu berdikari. Hanya ada mental-mental di kalangan birokrasi yang masih terjajah kepentingan asing, sehingga lebih memilih produk produk impor saudara-saudara sekalian," ujar Hasto.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri memberikan pesan kepada kader-kadernya. Megawati tegas mengatakan agar kader-kader partainya tidak berdiam diri dan diam di zona nyaman.

Megawati latas mengingatkan kadernya, jika kesinambungan selalu ada dalam nadi PDIP.

“Pada waktu itu, saya sebagai pemimpin, sebagai ketua umum, kan harus membangun organisasi di internal. Namun, pada waktu itu pun harus juga menghadapi yang namanya kekuasaan di eksternal,” ujarnya.

Megawati lantas menyinggung perjuangan di masa Orde Baru, bagaimana saat itu kader PDIP memiliki semangat yang tak kunjung padam. Sehingga akhirnya, kini PDIP sudah seakan memasuki tahapan memetik buah perjuangan keras itu.

Baca Juga: Ramalan Cinta 3 Zodiak 18 Agustus 2021: Capricon, Aquarius dan Pisces

Meski begitu, Megawati menyadari masih banyak kader saat ini belum tentu memahami sejarah tersebut. Oleh karena itu, dia merasa penting dan perlu untuk terus mengingatkan kadernya bahwa tanpa semangat perjuangan dan kemandirian yang kuat itu, PDIP takkan bisa mencapai apa yang ada saat ini.

Dari partai yang disebut sebagai partai rakyat hingga partai sandal jepit, PDIP mampu memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) sampai dua kali.

“Kita harus terus berjuang, membangun. Alhamdulillah kita bisa dua kali menang Pemilu. Dari partai yang dulu selalu disebut partai rakyatlah, partai sandal jepit lah, partai gurem, nah coba bayangkan, sekarang bisa seperti begini dan bertahan,” katanya seperti dilansir pikiran-rakyat.com dari galamedia.pikiran-rakyat.com.

Dia lantas meminta kadernya terus berusaha dan hanya menikmati kehidupan di zona nyaman. “Tapi kan tidak bisa, tidak ada garansi sesuatu itu akan selalu ada, yang selalu ada itu hanya Yang di Atas. Jadi kita harus berusaha terus, jangan hanya ingin menikmati kehidupan zona nyaman,” tuturnya. ***(Rizki Laelani/pikiran-rakyat.com)

Editor: Usman Anapia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah