Masyarakat setempat percaya, tanah berlumpur itu merupakan kutukan seorang pastor Belanda bernama Jan Smith.
Perkembangan zaman dan teknologimembuat papan-panan ini pun kemudian disempurnakan.
Baca Juga: Cari Pelanggan, Pawang Hujan ini Tawarkan Jasa di Medsos
Bahkan, masyarakat di Kota Agats sudah bisa menggunakan motor listrik sebagai alat transportasi utama.
Di Kota Agats, masyarakatnya mencerminkan keadilan.
Karena dulu sebelum ada motor listrik, rakyat maupun pejabat semuanya hanya berjalan kaki.
Dari Kota Agats, kita belajar untuk tetap berkembang dfi atas segala keterbatasan. ***
Editor: Fahri Rezandi Ibrahim