Network
TERAS GORONTALO – Niat Ghufron, 24 tahun, anak tukang sapu jalanan di Surabaya untuk menjadi abdi Negara jalur Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kejaksaan RI kandas setelah ia mendapat nilai nol pada psikotes dan tes kesehatan seleksi CPNS Kejaksaan RI.
Ghufron, anak tukang sapu jalanan di Surabaya yang mendapat nilai nol pada psikotes dan tes kesehatan seleksi CPNS Kejaksaan RI belakangan ramai dibicarakan dan menjadi perhatian publik.
Karena itu, Kejaksaan Agung (Kejagung) pun akhirnya angkat bicara.
Dikutip dari ZonaSurabayaRaya.com, peserta CPNS yang mendapat nilai nol itu diketahui bernama Ghufron (24). Pemuda ini dinyatakan tidak lulus karenakan dianggap tidak memenuhi syarat (TMS) pada tahapan Seleksi Kompetisi Bidang (SKB) yang disyaratkan instansi maupun Panitia Seleksi ASN Nasional (Panselnas).
Ia mendapatkan nilai 0 untuk psikotes dan tes kesehatan. Padahal, Ghufron diketahui peraih beasiswa S1.
Baca Juga: Weton Ini Selalu Beruntung di Tahun Kembar 2022, Rezeki Lancar, Utang Miliaran Lunas
Menanggapi hal itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), Leonard Eben Ezer Simanjuntak menjelaskan bahwa angka nol pada pengumuman kelulusan seleksi CPNS Kejaksaan RI pada dasarnya bukanlah merupakan nilai capaian untuk sub tes yang bersifat menggugurkan seperti tes psikotes, kejiwaan maupun Kesehatan.
"Dalam sub tes tersebut, nilai yang ada hanyalah nilai 0 dan 1, di mana 0 merupakan kode bagi peserta yang Tidak Memenuhi Syarat. Sedangkan 1 kode bagi peserta yang Memenuhi Syarat (MS)," jelas Leonard Eben Ezer Simanjuntak dikutip dari ZonaSurabayaRaya.com, Selasa 11 Januari 2022.
Berbeda halnya dengan sub tes yang memiliki bobot atau yang bukan bersifat menggugurkan seperti wawancara, CAT, Kesamaptaan, Beladiri ataupun Praktek Kerja. Range penilaiannya angka 0-100.
