Kartini tidak hanya menulis perihal emansipasi wanita, namun juga hal yang berkaitan dengan masalah sosial, ia berjuang untuk kebebasan bagi wanita.
Tidak hanya itu, Kartini pun berjuang untuk otonomi wanita dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas.
Kartini juga mendirikan sekolah wanita pertama di kompleks Ka Dipati Rembang.
Namun ditengah gencarnya ia berjuang, Kartini wafat pada usia yang masih sangat muda yakni 25 tahun.
Setelah Kartini wafat, Mr. Abendanon Mengumpulkan serta membukukan surat surat yang pernah dikirim R.A Kartini pada sahabat sahabatnya di Eropa.
Buku tersebut diberi judul Door Duisternis tot Licht yang artinya dari kegelapan menuju cahaya.***