Network
TERAS GORONTALO- Idul Adha atau biasa disambut dengan penuh suka cita oleh seluruh umat Islam di dunia tidak terkecuali Indonesia.
Di Indonesia sendiri, biasanya memiliki perbedaan dalam penentuan waktu pelaksanaan seperti Idul Adha karena bedanya perhitungan.
Namun hal itu bukanlah masalah melainkan warna tersendiri dalam pelaksanaan dan perayaan hari besar umat Islam.
Untuk Idul Adha tahun 2022, diprediksi akan ada perbedaan antara Pemerintah dan Muhammadiyah berdasarkan beberapa sebab.
Dilansir dari Antara, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin menyatakan jika penentuan Idul Adha 1443 Hijriah/2022 Masehi berpotensi berbeda.
Perbedaan antara pemerintah dengan Muhammadiyah karena masing-masing menggunakan metode yang berbeda.
"Ada beberapa pihak bertanya, apakah Idul Adha 1443 Hijriah seperti yang tercantum di kalender, Sabtu 9 Juli 2022 ,Idul Adha kali ini ada potensi perbedaan, 9 Juli dan 10 Juli 2022," ujar Thomas.
Ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia yaitu kriteria Wujudul Hilal dan kriteria baru MABIMS. Kriteria Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari.
