Gawat! Perekonomian 42 Negara Terancam Ambruk Akibat Krisis Global

- 22 Juni 2022, 10:59 WIB
Ilustrasi ekonomi Indonesia.
Ilustrasi ekonomi Indonesia. /Freepik/

 

Selain itu, menurut Presiden Jokowi, akan muncul potensi-potensi krisis lain yang diakibatkan adanya perubahan kondisi global.

 

“Begitu muncul krisis keuangan, masuk ke krisis pangan, masuk ke krisis energy, mengerikan. Saya kira kita tahu semuanya, sudah satu, dua, tiga Negara yang mengalami hal itu, tidak punya cadangan devisa, tidak bisa beli BBM, tidak bisa beli pangan, tidak bisa impor pangan, karena pangan dan energinya impor semuanya, kemudian terjebak juga kepada pinjaman utang yang sangat tinggi," ungkap Presiden.

 

Sebagai contoh, kata Presiden, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia, itu tergolong murah, seperti jenis Pertalite yang masih dilabeli harga Rp. 7.650 per liter dan Pertamax seharga Rp. 12.500 per liter-nya.

 

Murahnya BBM ini dikarenakan pemberian subsidi dari pemerintah yang dinilai sangat besar oleh Presiden, karena mencapai 502 trilyun rupiah.

 

“Hati-hati, ini bukan harga sebenarnya lho, ini harga yang kami subsidi dan subsidinya besar sekali. Saya berikan perbandingan saja, harga bensin, harga BBM di Indonesia, Pertalite di Rp. 7.500, Pertamax di Rp. 12.500 – Rp. 13.000. Coba kita tengok Singapura, harga bensin sudah mencapai Rp. 31.000, di Jerman harga bensin juga sama Rp. 31.000, di Thailand sudah Rp. 20.000, kita masih Rp. 7.650. Tapi ini yang harus kita ingat, subdisi kita ke sini bukan besar, besar sekali,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Gian Limbanadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah