Network
Sebagai negara kepulauan, sudah sewajarnya Indonesia dibentuk dari beragam kebudayaan. Untuk menyatukan berbagai elemen kebudayaan ini tentunya dibutuhkan suatu pedoman atau ideologi dalam bernegara.
Pedoman inilah yang tercantum dalam lima dasar negara Indonesia yang disebut sebagai Pancasila.
Sebagai lembaga independen yang berdiri sejak 26 Juli 1975, Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut berpartisipasi dalam mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tak terkecuali soal keberagaman dan persatuan.
Meskipun keberagaman dan persatuan adalah dua hal yang umumnya bertolak belakang, namun MUI selalu berusaha menjembatani kedua hal tersebut di Indonesia yang memiliki segudang budaya dan agama.
Hal tersebut selaras dengan pernyataan Ketua Panitia Milad ke-48 MUI, Dr Lukmanul Hakim bahwa persatuan dan keberagaman merupakan kunci untuk menjadikan negara Indonesia sejahtera dan bermartabat.
"MUI mengajak masyarakat dan semua pihak untuk selalu menjaga persatuan dalam keberagaman,” ucap Lukmanul yang dikutip dari website MUI resmi.
Bahkan hal tersebut juga tertuang dalam tiga tujuan umum yang diungkapkan Pemerintah Indonesia saat membentuk MUI yang mana salah satunya adalah, "Mempertahankan keharmonisan antar umat beragama di Indonesia."
Nasihat serta fatwa yang MUI berikan kepada umat Islam di Indonesia sejauh ini telah membantu para muslim dan muslimat untuk berperilaku tak hanya kepada sesama umat Islam tetapi penganut kepercayaan lainnya.
Karena Islam tidak hanya berfokus pada hubungan hambanya kepada Allah SWT tetapi hubungan hambanya dengan umat beragama lainnya dalam membangun lingkungan yang harmonis.
