Link Live Streaming Thomas Cup 2022 Indonesa vs India, Sejarah Lahirnya Thomas Cup

14 Mei 2022, 13:23 WIB
Link Live Streaming Thomas Cup 2022 Indonesa vs India, Sejarah Lahrinya Thomas Cup /Instagram.com/@sport_mnctv

TERAS GORONTALO -- Partai final Thomas Cup, tim bulutangkis putra Indonesia dengan India, Minggu 15 Mei 2022, berikut link live streaming

Pada laga hidup mati final Thomas 2022, Indonesia dan India akan mengerahkan seluruh daya upaya agar dapat mengangkat trophy tersebut.

Pertandingan final Thomas Cup 2022, akan disiarkan secara langsung dan netizen bisa menontonnya secara link live streaming.

Dilansir Teras Gorontalo dari Desk Jabar berjudul "Link Streaming Final Thomas Cup 2022 Indonesia vs India, Jadwal Lengkap dan Sejarah Singkat Thomas Cup" berdasarkan data dari bwfthomasubercups.bwfbadminton.com, di ajang Thomas Cup Indonesia telah meraih 14 juara Piala Thomas.

Juara Thomas Cup diperoleh Indonesia di tahun 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000, 2002, dan 2020.

Namun enam kali Indonesia harus puas dengan predikat runner up Thomas Cup, yakni tahun 1967, 1982, 1986, 1992, 2010, dan 2016.

Para jagoan di awal kemenangan Thomas Cup, pada 1958, adalah yang disebut Magnificent Seven yang terdiri atas Tan Joe Hok, Eddy Joesoef, Lie Poo Djian, Tan King Gwan, Njoo Kiem Bie, Olich Solichin, dan Ferry Sonneville.

Pada Thomas Cup 2022 ini harapan bangsa Indonesia kembali tumbuh menunggu Minggu 15 Mei 2022. Bangsa Indonesia berharap tim Thomas Indonesia akan memboyong Piala Thomas setelah mengalahkan tim India.

Berikut jadwal Thomas Cup dan Uber Cup dan link streamingnya.

Sabtu, 14 Mei 2022 pukul 13.00 WIB

Korea Selatan vs China (Piala Uber 2022)

Minggu, 15 Mei 2022 Pukul 13.00 WIB

Indonesia vs India

Link streaming gelaran Thomas Cup KLIK DI SINI

Sekilas sejarah Thomas Cup

Pertarungan tim badminton dunia di Bangkok, Thailand adalah demi memperebutkan dua trofi, Thomas cup dan Uber Cup.

Thomas Cup adalah piala setinggi 71 cm dan Uber cup memiliki tinggi 45,7 cm.

Piala Thomas, diberikan untuk juara beregu pria dibuat oleh Atkin Bros asal London. Piala bersepuh perak ini berbentuk seperti cangkir dengan tutup yang di atasnya berdiri sosok pemain bulutangkis.

Sedangkan Uber Cup adalah piala bulutangkis untuk beregu putri.

Nama Thomas Cup ini untuk menghormati Sir George Thomas, pendiri dan presiden legendaris Federasi Bulu Tangkis Internasional (sekarang BWF), yang sangat ingin bulutangkis memiliki piala bergilir seperti Piala Davis di cabang olahraga tenis.

Perjalanan Thomas ini tak berjalan mulus. Tak lama setelah Sir George mengusulkan ide untuk kejuaraan tim pria internasional pada tahun 1939 (lima tahun setelah IBF didirikan), Perang Dunia II pecah.

Kendati begitu, rencana terus berlanjut, pada tahun 1946, pada RUPS pertama dewan, direncanakan kejuaraan putra pada 1948 - 1949.

Bangsa yang bertanding dibagi menjadi empat zona: Pan Amerika, Asia (Timur dan Barat), Australasia dan Eropa.

Kompetisi itu rencananya diadakan tiga tahun sekali.

Formatnya sembilan terbaik: lima tunggal dan empat ganda. Di final pertama, Malaya (sekarang Malaysia) mengalahkan Denmark 8-1.

Di tiga putaran pertama Malaya selalu menjadi juaranya.

Tetapi pada tahun 1957 - 1958 Indonesialah yang bangkit. Bak burung phoenix tim Indonesia mengalahkan semua penantang selama dua dekade berikutnya.

Satu-satunya gangguan pada pemerintahannya adalah pada 1966 - 1967 ketika Malaysia dianugerahi seri karena masalah penonton di partai final di Jakarta.

Kedatangan China ke kancah internasional pada awal 1980-an memberikan hawa lain. Pemain China, mampu membuktikan mereka sudah menjadi pemukul kelas dunia.

Final melawan juara bertahan Indonesia, pertemuan paling memukau dengan angka 5 - 4 untuk China pada debut mereka. Han Jian menjadi bintang China. Ia mengalahkan juara All England tiga kali asal Indonesia, Liem Swie King 15 -12 11-15 17-14.

Pada edisi berikutnya (1984), dua perubahan signifikan terjadi gelaran Thomas Cup dilaksanakan bersamaan dengan Uber Cup setiap dua tahun, bukan tiga.

Seri diperebutkan tidak lagi sembilan, namun lima pertandingan.

Indonesia masih di peringkat pertama dan merebut gelar juara, yakni 14 kali.

China berada di urutan kedua dengan 10 gelar. China, pemenang lima gelar berturut-turut dari 2004 hingga 2012, mengalami kekalahan mengejutkan di semifinal pada 2014 dari Jepang.

Jepang kemudian merebut gelar pertama mereka dengan mengalahkan Malaysia di final, di New Delhi India.

Tahun 2016, giliran Denmark yang menorehkan sejarah. Ia menjadi negara non-Asia pertama yang menjuarai Piala Thomas. Denmark berhasil mengalahkan Indonesia di final, di Kunshan China.

Pada 2018 China sekali lagi merebut gelar juara, mengalahkan Jepang 3-1 di final di Bangkok.

Thomas Cup 2020 terpaksa diundur karena pandemi Covid-19. Namun pada Oktober 2021 Indonesia mematahkan 17 tahun tanpa gelar, mengalahkan China 3 - 0 di final.(Gumilar Julyaman/Desk Jabar)

Editor: Viko Karinda

Sumber: Desk Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler