Network
“Dia sudah senja dan masih terus membuat gol. Dia (Karim Benzema) telah membawa Real Madrid ke puncak liga. Mereka terbang dan dialah jimatnya. Dia berusia 34 tahun dan dia adalah pemain nomor 9 terbaik di dunia. Dia juga berada di level lain. Gol, assist, penghubung permainan, dan memperlambat permainan. Mereka seharusnya sudah setengah jalan mengukir nama Karim Benzema di Ballon d’or,” kata Ferdinand.
Apa yang disebutkan Ferdinand tersebut tentunya mengingat tentang pernyataan sesama tim Karim Benzema di Real Madrid yakni, Toni Kroos.
Toni Kroos pada pernyataan tersebut merasa geram, karena sejatinya Karim Benzema lebih layak memenangkan Ballon d’or ketimbang Lionel Messi.
“Mengapa Karim Benzema tidak menangkan Ballon d’or? Yang gagal, di atas segalanya, adalah pemilihan pilihan pertama. Tidak ada keraguan bahwa bersama dengan Cristiano Ronaldo dia telah menjadi pemain terbaik dalam satu dekade terakhir, tapi mengapa harus menjadi milik penyerang lain,” ujar Kroos.
Di sisi lain, apa yang ditampilkan Karim Benzema beberapa musim terakhir bersama Real Madrid seperti menjadi bukti nyata, bahwa ia berhasil mengambil alih peran sebagai mesin gol pasca ditinggal Cristiano Ronaldo.
“Ketika Cristiano Ronaldo bermain buat Real Madrid, dia mencetak 50 sampai 60 gol per tahun. Saya harus lebih banyak bergerak di lapangan, memberinya ruang, ketika dia pergi yang berubah adalah bahwa ini saatnya saya mengambil alih, mencetak gol dan memberi assist buta rekan satu tim saya,” ungkap Karim Benzema.
Dengan hasil tersebut, tentunya Karim Benzema sah menyandang gelar sebagai legenda Real Madrid.
Atas torehan 3 gol Karim Benzema ke gawang Chelsea pada Liga Champions, membuat catatan gol-nya bertambah menjadi 318 gol bersama Real Madrid.
Hal itu tentunya membuat Karim Benzema mendekati posisi kedua pencetak gol sepanjang masa Real Madrid, yakni Raul Gonzales yang telah mengemas 324 gol.
Tak hanya rajin mencetak gol bagi Real Madrid, Karim Benzema juga rajin memberi gelar juara bagi Los Blancos dengan 13 gelar.
