Akhirnya Terbongkar Borok PT LIB, Kini Sang Dirut Akhmad Hadian Lukita Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan

- 8 Oktober 2022, 16:00 WIB
Akhirnya terbongkar borok LIB yang kini jadi sorotan pasca Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya Surabaya
Akhirnya terbongkar borok LIB yang kini jadi sorotan pasca Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya Surabaya /ligaindonesiabaru/

TERAS GORONTALO - Akhirnya terbongkar borok PT LIB yang kini jadi sorotan pasca Tragedi Kanjuruhan.

Borok LIB sndiri dibongkar oleh mantan karyawannya.

Kini LIB jadi sorotan pasca Dirut LIB Akhmad Hadian Lukita jadi tersangka atas kasus Tragedi Kanjuruhan.

Sebagaimana diketahui, dalam tragedi Kanjuruhan, Malang memakan 131 korban jiwa.

Polri telah menetapkan 6 tersangka atas kejadian tragedi Kanjuruhan.

Dari 6 tersangka ang ditetapkan, Salah satunya Direktur PT Liga Indonesia Baru, Ahmad Hadian Lukita.

Dalam keterangannya Kapolri menyebut LIB adalah pihak yang bertanggung jawab mengenai pelaksanaan dan penanganan keamanan stadion.

Sebuah akun twitter yang mengaku sebagai mantan pegawai LIB mengungkap kebobrokan di LIB terutama di divisi kompetisi.

Pemilik akun twitter @veeola mengaku pernah bergabung dengan LIB dan beberapa kali bertemu Dirut LIB Akhmad Hadian Lukita.

Ia mengaku sering mengingatkan Akhmad Hadian Lukita agar berhati-hati dan tak mudah percaya dengan anak buahnya.

"Beberapa kali bertemu dengan pak Dirut LIB, saya sering mengingatkan beliau: ‘pak, jangan terlalu percaya dengan anak buah’," ungkap @veeola pada Jumat 7 Oktober 2022, dikutip dari Seputar Tangsel.

Pengalamannya bekerja di LIB membuatnya tahu dengan kelakuan mantan koleganya, terutama divisi kompetisi.

Ia pun membongkar bahwa Deputi Direktur Kompetisi, yang juga Matchcomm AFC, lebih mementingkan tugas keluar demi pundi pribadi.

"Ketimbang menjalankan kewajiban sebagai karyawan LIB untuk supervisi high risk match. Soal verifikasi stadion juga diremehkan," ujarnya.

Dikatakannya, klub pun sering ribut dan komplain mengenai pola komunikasi Divisi Kompetisi.

"Ada arogansi di situ yang membuat orang klub di level operasional juga jengah, padahal sebagai operator harusnya melayani klub yang jadi ujung tombak liga," ujarnya.

Dengan terjeratnya Dirut LIB sebagai tersangka tragedi Kanjuruhan, ia berharap staf kompetisi yang tak disebutkan namanya sadar bahwa arogansi dan ignorance mereka membawa petaka dan seakan menjebak atasannya sendiri.

Ia juga mengaku kesal dengan kondisi yang dialaminya bersama perusahaan operator LIB.

Ia mengingatkan kembali saat masih bergabung di PSS.

"Ketika opening Liga 1 2019 PSS vs Arema yang berakhir ricuh, saya masih ingat saya ribut dengan para staf kompetisi LIB," kenangnya.

Sebagai klub dan panpel yang baru promosi naik Liga 1, @veeola menyebut tidak ada pendampingan kepada PSS.

"Mereka datang hanya ngatur2 saja, dan yang paling bikin kecewa, merekalah yang paling awal pulang duluan ketika ricuh," geramnya.

"Tidak ada bantuan dari LIB sama sekali. Padahal yang urus perizinan juga kami sampai berhari2 di Polda," pungkasnya. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah