Prancis Lengah Lawan Tim Kecil
Prancis secara mengejutkan pernah kalah dari Tunisia 0-1 pada laga terakhir fase grup. Kekalahan tersebut memang tidak berpengaruh apa-apa karena Prancis sudah dipastikan lolos ke babak gugur sebelumnya.
Namun yang menjadi poin utamanya, Prancis lengah melawan tim kecil. Tunisia adalah tim dari Afrika yang awalnya sama-sama tidak diperhitungkan seperti Maroko.
Jika Tunisia yang tidak punya tren bagus, tetapi punya semangat juang saja bisa menang, apalagi Maroko. Skuad besutan Walid Regragui ini tentu tidak ingin melewatkan kesempatan langka menembus partai final.
Andalkan Kolektivitas
Skuad Maroko saat ini disebut-sebut sebagai golden generation. Namun jika lebih teliti, para pemain yang dibawa tidak banyak yang populer, selain Hakim Ziyech dan Achraf Hakimi.
Meski hanya berbekal dua pemain bintang, Maroko bermain kolektif, baik itu saat bertahan dan menyerang. Kolektivitas ini pada akhirnya jauh lebih berharga dari banyak pemain bintang.
Maroko yang solid saat bertahan sudah disinggung di atas. Selain itu, Maroko juga punya pencetak gol yang merata di empat pemain. Tidak ada pemain yang ditugaskan khusus mencetak gol. Semua pemain punya kans yang sama.
Penggemar yang Berisik?
Faktor non-teknis lain yang bisa sangat krusial adalah atmosfer mencekam yang diciptakan oleh pendukung Maroko yang hadir langsung di stadion. Sekitar 20.000 pendukung Maroko diperkirakan akan datang ke Al Bayt Stadium.