Sejarah Penemuan Kembang Api, Dari Tidak Sengaja Hingga Digunakan Untuk Mengusir Roh Jahat

- 19 Desember 2023, 20:05 WIB
Sejarah Penemuan Kembang Api, Dari Tidak Sengaja Hingga Digunakan Untuk Mengusir Roh Jahat
Sejarah Penemuan Kembang Api, Dari Tidak Sengaja Hingga Digunakan Untuk Mengusir Roh Jahat /Pixabay/

 

TERAS GORONTALO - Perayaan kembang api dan petasan sudah tidak asing lagi bagi kita saat ini karena sering digunakan dalam setiap perayaan keagamaan, seremonial, maupun perayaan lainya.

Kembang api merupakan pertunjukan kesenian yang berasal dari Negeri Cina dan sering dipertontonkan kepada masyarakat karena keindahan dari cahaya api yang tercipta akibat dari ledakan.

Pada acara formal maupun perayaan hari besar keagamaan, kembang api selalu hadir sebagai pelengkap dari perayaan tersebut.

Di Indonesia sendiri, kita sering melihat pertunjukan kembang api dan petasan baik lebaran, natal dan yang paling ditunggu adalah perayaan pergantian tahun.

Bukan hanya itu, atraksi kembang api dari awal penemuannya hingga sekarang sudah tersebar luas di seluruh dunia, bahkan banyak yang menghabiskan uang hanya untuk melihat keindahan cahaya api yang tercipta.

Diberbagai Negara maju kita sering melihat perayaan tahun baru dengan atraksi kembang api yang sangat megah dan biasanya pada tempat yang menjadi simbol atau ikon negera-negera tersebut.

Di Indonesia sendiri kita juga sering melihat pertunjukan kembang api pada perayaan tahun baru bertempat di Monumen Nasional dan dihadiri banyak pengunjung.

Namun tahukah anda bagaimana sejarah penemuan kembang api maupun petasan yang saat ini menjadi pelengkap untuk berbagai macam perayaan?

Berdasarkan lansiran dari kanal youtube Calon Penemu, banyak sejarah yang mengatakan bahwa kembang api berasal dari Negeri Cina yang ditemukan pertama kali oleh seorang juru masak sekitar abad 20 sebelum masehi.

Awalnya dia mencampur berbagai bahan seperti sulfur, potasium, dan bahan lainya ke dalam sepotong bambu, namun tidak disangka saat bambu itu dibakar tercipta sebuah ledakan.

Dilansir juga dari kanal youtube Kelas Bu Nurma, menurut catatan lain, kembang api ditemukan oleh seorang ahli kimia dari Cina, saat itu dia melakukan eksperimen dengan mencampur sejumlah bahan dapur kedalam bambu.

Saat bambu itu juga dilempar kedalam api, tercipta sebuah ledakan dengan cahaya api yang berwarna lain dari biasanya, ini juga yang membuat para peneliti tertarik untuk mengembangkan percobaan tersebut.

Seorang ahli kimia itu sebenarnya melakukan percobaan dengan mencampur berbagai bahan ramuan untuk percobaan lain, namun tak disangka dari eksperimennya itu tercipta hal baru yang mengubah dunia.

Seiring berjalanya waktu, para ahli kimia terus melakukan percobaan dan pengembangan dari penemuan mereka itu, hingga akhirnya kembang api dan petasan digunakan orang Cina untuk perayaan.

Saat itu masyarakat Cina percaya bahwa suara ledakan yang tercipta dari kembang api akan mengusir roh jahat, wajar saja jika sering digunakan dalam perayaan besar keagamaan.

Di Indonesia sendiri menurut beberapa catatan sejarah, kembang api dan petasan dibawah oleh penduduk Tiongkok yang datang ke Nusantara dan mempertahankan kebudayaan nenek moyang mereka.

Hingga akhirnya tradisi itu diikuti oleh orang Indonesia sampai saat ini, kita sering melihat petasan yang dibunyikan pada pesta pernikahan, lebaran, perayaan maulid serta pelepasan jamaah haji.

Yang sudah jarang terdengar saat ini adalah petasan lokal yang biasa dimainkan anak-anak saat bulan puasa yakni meriam bambu yang menggunakan bahan peledak dicampur dengan air.

Seiring berkembangnya jaman, petasan dan kembang api yang tersebar di negara kita didominasi oleh produk impor dari berbagai negara yang sudah dikembangkan menjadi bermacam jenis.

Bahan peledak seperti mesiu dulunya juga digunakan untuk senjata perang, dan akhirnya penemuan itu dikembangkan hingga saat ini sebagai alat pertahanan militer dan polisi seperti senjata api maupun lainya.

Karena bahan ini sangat berbahaya sebab bisa menciptakan sebuah ledakan, maka penggunaanya diatur secara ketat, masyarakat sipil hanya bisa memainkan kembang api yang sudah diracik untuk mengurangi resiko kecelakaan.

Itulah tadi sejarah awal penemuan kembang api maupun petasan, memainkanya memang sangat seru, tetapi harus diwaspadai juga resiko yang akan terjadi dan harus dalam pengawasan orang dewasa.***

 

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: Youtube CALON PENEMU Kelas Bu Nurma


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah