SADIS! Bukannya Takut, Pelaku Penculikan Anak di Bolmong Malah Meminta Hukuman Mati dan Salahkan Tuhan

15 Februari 2023, 19:17 WIB
Pelaku penculikan anak di Bolmong /Tangkapan layar video

TERAS GORONTALO – Dugaan kasus penculikan disertai pembunuhan terhadap anak 5 tahun di salah satu desa di Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mulai mendapat titik terang.

Pelaku yang diduga menjadi dalang penculikan bocah yang berinisial JM alias Jemi, telah ditangkap polisi. Jemi disergap satuan anggota polisi di Kabupaten Toli-Toli, Propinsi Sulawesi Tengah setelah melarikan diri sejak Minggu, 12 Februari 2023 lalu.

Menurut informasi, JM ditangkap polisi di salah satu rumah di Toli-Toli saat bersama dengan seorang gadis yang mengaku kekasih dari terduga.

Kesuksesan polisi menangkap terduga pelaku penculikan dan pembunuhan bocah berumur 5 tahun ini, berkat kerja sama dari Polres Kotamobagu dan Polres Toli-Toli yang bergerak cepat.

Satu persatu fakta mulai terungkap dari kasus dugaan penculikan diserta pembunuhan anak yang tidak berdosa itu.

Berdasarkan data yang dirangkum Teras Gorontalo, JM melakukan pembunuhan dengan cara mencekik leher anak itu dengan kuat.

Usai melakukan aksi bejatnya itu, JM lantas menaruh mayat korban didalam karung dan kemudian membuangnya di jembatan di Desa Ponompiaan, Kecamatan Dumoga.

Video penangkapan diduga pelaku kasus penculikan dan pembunuhan anak 5 tahun itu sampai ramai beredar di sosial media, baik Facebook, Twitter dan grup WhatsApp.

Namun bukannya takut akan hukuman yang akan diterima nanti, setelah ditangkap JM justru makin bertingkah.

Berdasarkan video yang beredar sosial media, JM justru meminta agar hakim dapat melakukan hukuman mati kepadanya jika dalam proses persidangan nanti.

"Kita sosuka momati Komdan. Somalas kita hidop di dunia. Tuhan so ndak sayang pakita, Buktinya kita pe hidop babagini trus," ujar Jemi dalam bahasa Manado.

Jika diartikan, "Saya sudah ingin mati Komdan, sudah malas saya hidup di dunia. Tuhan tidak sayang lagi ke saya. Buktinya hidup saya seperti ini terus."

Bukan hanya itu, JM juga meminta ia dihukum mati.

"Kita minta pak hakim, kita harus dihukum mati, tembak jo pakita, ngoni dengar itu seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya lagi dalam video yang beredar tersebut.

Jika diartikan, "Saya minta pak hakim, saya harus dihumum mati, tembak saja saya, kalian dengan seluruh masyarakat Indonesia."

Tampaknya video tersebut direkam langsung oleh salah satu anggota Polisi Toli-Toli saat perjalanan ke Mapolres, usai menangkap JM.

Alhasil, usai melihat pernyataan JM dalam video yang beredar di sosial media itu membuat para warganet geram dan langsung merespon pernyatan predator anak itu.

Bahkan netizen mulai mengkaitkan dengan vonis yang diterima terdakwa Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Salah satunya seperti pada akun Facebook Nandarxxx yang dibagikan Selasa 15 februari pukul 17.00 melalui akun pribadinya.

"Sambo  Mati, Kuwat: 15 Tahun, Eliezer 1,6 tahun. Jemi???," tulis akun itu.

Selain Nandar, Sehan Ambaru yang merupakan salah satu pemerhati di Sulut melalui akun Facebook-nya juga memberikan respon terkait JM.

"Tapi serius, public sangat ingin melihat video berikut, saat pelaku minta ampun dan tidak mau lagi mati," tulis Sehan.

Sementara itu beberapa akun Facebook lainnya ikut menuliskan tindakan terduga kasus penculikan dan pembunuhan bocah 5 tahun itu sebagai tindakan biadab yang tidak berperi kemanusiaan.

Beragam postingan tersebut terus dibagikan oleh netizen, di Sulawesi utara, khususnya daerah Bolaang Mongondow Raya, yang sangat prihatin dengan kejadian tersebut.

Untuk diketahui, anak berusia 5 tahun tersebut diperkirakan hilang pada hari Minggu tanggal 12 februari 2023, sekira pukul 18.00.

Orang tuanya mulai khawatir karena anaknya tidak pulang sampai hari sudah malam.

Karena terus merasa khawatir, sekira pukul 19.30 WITA, ayahnya melaporkan kepada keluarga, kemudian dilanjutkan ke Pemerintah Desa dan Babinsa.

pada pukul 20.30 WITA mulailah dilakukan pencarian yang dilakukan oleh pihak keluarga, Babinsa dan beberapa anggota TNI, serta dibantu anggota satuan Brimob Inuai.

Setelah mendapatkan informasi dari salah satu warung berada di dekat rumah korban, diketahui sebelum anal itu hilang, sempat membeli snack beberapa kali diwarung, mulai dari harga Rp1000, Rp4 ribu, dan Rp12 ribu.

Setelah mulai mengumpulkan informasi, kemudian dicurigai dalang hilangnya anak itu mengarah ke salah satu tetangga yakni JM. Maka pada pukul 03.00 WITA, dilakukanlah penggrebekan di rumah terduga, yang dilakukan oleh beberapa masyarakat dan anggota Polri.

Dari penggrebekan tersebut. kondisi rumah sudah kosong namun ditemukan beberapa bungkus snack yang dibeli anak itu tersebut dari warung dan serta ada bercak darah segar.

Namun meski diduga pelaku sudah dtingkap, hingga saat ini pihak kepolisian dibantu masyarakat masih terus mencari keberadaan anak itu.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler