Sejarah Polres Kotamobagu dari Polres Bolmong Hingga Dua Kali Peristiwa Kebakaran

3 Maret 2022, 16:37 WIB
Sejarah Polres Kotamobagu dari Polres Bolmong Hingga Dua Kali Peristiwa Kebakaran /Polres Kotamobagu/TG/

TERAS GORONTALO - Berikut sejarah nama Kepolisian Resor Bolaang Mongondow (Polres Bolmong) yang resmi diganti nama menjadi Polres Kotamobagu, berdiri sejak tahun 1950 silam.

Polres Bolmong resmi berganti nama menjadi Polres Kotamobagu, mulai Oktober tahun 2018.

Pergantian nama ini merupakan kebijakan dan langkah pimpinan Polri dalam menyesuaikan dengan kebijakan Pemerintah untuk Pemekaran wilayah.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Kantor Polres Kotamobagu Dilalap Si Jago Merah

Sebelumnya, pada Desember tahun 2016 Markas Polres Bolmong, tepatnya di Aula Wira Satya Polres Bolmong juga pernah mengalami peristiwa kebakaran yang menghanguskan beberapa bangunan asrama Polisi. Kemudian berganti nama Polres Kotamobagu.

Peristiwa kedua itu kembali terjadi pada bulan Februari tahun 2022. Dimana, markas Polres Kotamobagu yang terletak di Kelurahan Kotabangon, Kecamatan Kotamobagu Timur, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ini kembali mengalami peristiwa kebakaran, pada Kamis 3 Maret 2022.

Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, meski kobaran api membakar seluruh bangunan Markas Polres Kotamobagu.

Baca Juga: Dilalap Si Jago Merah, Ini Foto-foto Kantor Polres Kotamobagu yang Terbakar Habis

Berikut adalah sejarah Polres Bolmong dan Polres Kotamobagu serta nama-nama Kapolres yang dihimpun Teras Gorontalo dar berbagai sumber .

Kepolisian adalah suatu lembaga yang di bentuk untuk memelihara keamanan, ketertiban masyarakat dan penegakan hukum.

Kepolisian Resort Bolaang Mongondow (Bolmong) telah mengalami dan melewati situasi sejak masa pemerintahan Bolaang Mongondow masih dalam wilayah pemerintahan Swapraja.

Baca Juga: Belasan Tahanan Polres Kotamobagu Selamat dari Kebakaran, Terdengar Suara Letusan

Zaman RIS (Republik Indonesia Serikat) dengan Keppres RIS No.22 tahun 1950 dinyatakan bahwa jabatan kepolisian RIS dalam kebijaksanaan politik polisional berada di bawah perdana menteri dengan perantraan Jaksa Agung, sedangkan dalam hal administrasi dan pembinaan di pertanggung jawabkan pada Menteri Dalam Negeri. Di wilayah Swapraja Kepolisian Bolaang mongondow di kendalikan oleh:

– AKP .R.S.Soetoyo tahun 1950 sampai 1951

– AKP. R.S. Mokodongan tahun 1952 sampai 1953

Baca Juga: UPDATE Foto Kebakaran Polres Kotamobagu

Bolaang Mongondow sebagai wilayah status Swapraja Dewan Raja Raja Onderafdeeling Bolaang Mongondow yang di bentuk dengan Federasi-statuut (Bolaang Mongondow, Kaidipang besar Bintauna dan Bolang uki).

Bolaang Mongondow menjadi wilayah Swapraja Negara Indonesia Timur ibu kotanya berpusat di Makassar tergabung dalam Republik Indonesia Serikat ibu kotanya Yogyakarta (Undang-undang Pemerintah Daerah Indonesia Timur tertanggal 15 Juni 1950,Staatsblad Indonesia timur No.44 tahun 1950.

Setelah perjanjian konferensi meja bundar di seluruh Indonesia berkecamuklah paham federalisme di satu pihak, dan unitarisme di lain pihak sehingga menjelma menjadi revolusi menuntut Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Baca Juga: Selain Bangunan, Ini Kondisi Gudang Amunisi dan Barang Berharga yang Hangus Terbakar di Polres Kotamobagu

DiBolmong pada tahun 1950 gerakan pemuda dan party-party membentuk wadah perjuangan GAPRIBOM (Gabungan party-party Rakyat Indonesia Bolaang Mongondow) menuntut penuh Kemerdekaan Republik Indonesia yang bersatu menentang aliran REKAVER-BAND (bernaung di bawah mahkota Belanda).

Gerakan TWAPRO yang pro belanda di pimpin Julian Pinontoan saat memperingati hari buruh di kotamobagu di tentang keras oleh GAPRIBOM, Pinontoan dan anggotanya di lucuti senjatanya, di tangkap dan di jebloskan di penjara oleh Kepolisian keamanan Kotamobagu.

Setelah terbit peraturan pemerintah No.23 tahun 1954 jo.PP No.24 tahun 1954 di bentuklah kabupaten Dati II Bolaang Mongondow.

Baca Juga: Penyebab Kebakaran Polres Kotamobagu Masih Misterius, Kapolres: Kita Tunggu Hasil Forensik

Namun akibat timbulnya pemberontakan Permesta yang pertama kali muncul di Makassar 1957,yang secara perlahan mulai di musuhi masyarakat Makassar akhirnya dipindahkan ke Manado di tahun 1958 sebagai markas besar Permesta, perlawanan dan penolakan kepada gerakan Permesta juga terjadi di wilayah Bolaang Mongondow, dan akhirnya pemberontakan Permesta berhasil digagalkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Akibat dari timbulnya banyak konflik politik di Indonesia, maka kedudukan Kepolisian menjadi unsur ABRI (UU pokok Kepolisian No.13/1961.

Sejak 1954 sampai 1974 terjadi kekosongan jabatan kepala Kepolisian di Bolaang Mongondow.

Baca Juga: Kantor Polres Kotamobagu Terbakar Akibat Korsleting Arus Listrik?, Warga: Sempat 3 Kali Padam dan Lampu Kedap

Berdasarkan surat menteri/kepala Kepolisian Negara 25 April 1960 maka Polda Sulawesi di bagi menjadi 2 komisariat yakni Komisariat Kepolisian Sulawesi Selatan dan Tenggara (SULSELRA), Komisariat Kepolisian Sulawesi Utara dan Tengah (SULUTTENG).

Pada tahun 1973 istilah Komisariat diubah menjadi KOMDAK Sulawesi Utara dan Tengah menjadi KOMDAK XIX di wilayah Bolaang Mongondow di tunjuk Pejabat Utama Kepolisian Resor Bolaang Mongondow antara lain:

– Mayor.Pol. A.M. PARANGAN tahun 1975 – 1976

– Letkol. ARSYAD PODUTOLO tahun 1976 – 1979

– Letkol Drs. DASUKI tahun 1979 – 1982

– Letkol. G.G MONDE tahun 1982 – 1986

Baca Juga: UPDATE Polres Kotamobagu Terbakar, Total Kerugian Ditaksir Puluhan Miliar, Pelayanan Dipindah di Sini

Pada tahun 1984 sampai 1996 KOMDAK XIX SULUTTENG berubah nama menjadi POLDA SULUTTENG berikut nama nama Kapolres Bolaang Mongondow 1986 – 2002:

Pada tahun 1984 sampai 1996 KOMDAK XIX SULUTTENG berubah nama menjadi POLDA SULUTTENG berikut nama nama Kapolres Bolaang Mongondow 1986 – 2002:

– Letkol. ANJAR DIDONG,SH tahun 1986 – 1987

– Letkol. JULIUS HARTONO tahun 1987 – 1988

– Mayor. Drs. HARYONO tahun 1988 – 1989

– Letkol. Drs. F. DENGAH tahun 1989 – 1991

– Letkol.Drs. D.Y. SUMAMPOW tahun 1991 – 1995

– Letkol.Drs.MUSTOFA tahun 1995 – 1997

– Letkol. Drs. LUKITO tahun 1997 – 1998

– Letkol. Drs. AGUNG ASTIKA tahun 1998 – 2001

Setelah di tetapkanya UU No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kepolisian berada langsung di bawah Presiden, susunan, tata kerja dan kepangkatan di sesuaikan dengan fungsi dan peran Kepolisian, berikut nama-nama Kapolres Bolaang Mongondow sejak tahun 2002 sampai sekarang:

– AKBP . Drs. Hi. MOCHAMAD SYAHRIR tahun 2001-2003

– AKBP . Drs. SUPRIADI JALAL tahun 2004-2006

– AKBP . Drs. YADI SURYADINATA tahun 2006-2007

– AKBP . Drs WAWAN tahun 2007-2008

– AKBP . SET.S.LUMOWA, S.I.K tahun 2008-2009

– AKBP . GATOT TRI SURYANTA,M.si tahun 2009-2011

– AKBP . ENGGAR BROTOSENO, S.I.K, M.si tahun 2011-2012

– AKBP . HISAR SIALLANGAN, S.I.K tahun 2012 – 2014

– AKBP WILLIAM SIMANJUNTAK, S.I.K, MH tahun 2014 – 2016

– AKBP . FAISOL WAHYUDI, S.I.K tahun 2016 -2017

– AKBP. GANI. F SIAHAAN, S.I.K, MH Tahun 2017, sesuai telegram Kapolri nomor: ST/259/X/2018 tanggal 14 Oktober 2018 Polres Bolmong Berubah nomenklatur menjadi Polres Kotamobagu dengan Kapolres yang sama AKBP. GANI. F SIAHAAN, S.I.K, MH hingga sekarang.

– AKBP Prasetya Sejati SIK tahun 2019-2021

– AKBP Irham Halid SIK, 2021 sampai sekarang.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Polres Kotamobagu

Tags

Terkini

Terpopuler