Ada Satu Amalan Paling Ampuh untuk Melimpahkan Rezeki dari Allah SWT, Begini Penjelasan Habib Husein Ja'far

TERAS GORONTALO - Menurut Habib Husein Jafar ada satu amalan paling ampuh untuk melimpahkan rezeki dari Allah SWT.

Perkara rezeki merupakan ketetapan Allah SWT, Namun harus berusaha agar bisa mendapatkannya.

Habib Husein Jafar menjelaskan terkait dengan cara ampuh melimpahkan rezeki hanya dengan mengamalkan ayat ini.

Baca Juga: Lupa Akan Hal Ini Rezeki Bisa Terputus, Begini Kuncinya Kata Habib Novel Alaydrus

Dikutip Teras Gorontalo dari YouTube VDVC Religi, Habib Husein Jafar memberikan penjelasan soal rezeki dari Allat SWT.

Meski begitu rezeki merupakan ketetapan yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Tapi bukan berarti kita tidak berusaha dalam mencari rezekinya.

pembahasan soal rezeki ini diperjelas pada Surah Al-Baqarah ayat 168.

Baca Juga: Lakukan 4 Amalan Ini Niscaya Rezeki Pasti Melimpah, Kata Mendiang Syekh Ali Jaber

“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”

Menurut Habib Husein Jafar jika memiliki rezeki dan diamalkan, maka akan semakin bertambah rezeki kita.

“Jika kita memiliki rezeki lalu diamalkan atau diberikan kepada orang lain, maka akan semakin bertambah rezeki kita dan ga bakal semakin berkurang. Itu janji Allah SWT di Quran,” ujar Habib Husein Jafar.

Baca Juga: Bisa Dijauhkan Rezeki! 5 Kebiasaan Hemat Ini Ternyata Bersifat Boros, Nomor 2 Paling Sering Dilakukan

Jadi kunci untuk mendapatkan rezeki berlipat ganda dengan cara membagikan sebagian harta kita untuk diberikan kepada yang membutuhkan.

Dan jangan pelit, kata Habib Husein Jafar. Karena orang pelit suka mendapatkan sesuatu yang tidak mengenakan dalam hidupnya. Seperti dijauhkan dari teman-teman, lingkungan bahkan keluarganya.

Dan itu dipertegas dalam Surah Ali Imran ayat 180

“Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”.***