Sang prajurit berkuda kembali masuk dalam rombongan Khalid dan berhasil menghancurkan barisan prajurit Romawi.
Baca Juga: Rugi Jika Tidak Dikerjakan, Ini 4 Amalan di Hari Jumat Menurut Syekh Ali Jaber
Pasukan muslim sangat kagum dengan kehadirannya prajurit berkuda itu mereka menyangka yang maju adalah Khalid yang terkenal dengan akan kepiawaiannya dalam berperang.
Mereka mulai bertanya - tanya dan Raffi bin Umara menanyakan kepada Khalid siapa prajurit tersebut. "Aku juga tidak tahu," kata Khalid bin Walid.
Ketika prajurit muslim sedang berbincang-bincang mereka penasaran dan ingin mengetahui identitas dan wajah prajurit tersebut.
Prajurit tersebut berbicara "Wahai Amir aku menutupi identitasku lantaran aku malu kepadamu karena engkau adalah Amir yang mulia sedangkan aku hanya perempuan yang senantiasa di sebuah ruangan," kata prajurit tersebut.
"Aku melakukanya karena hati ini sudah panas dan kesedihan ini selalu bertambah," tambah prajurit berkuda tersebut.
Baca Juga: Cerita Lucu Abu Nawas, Diminta Bawa Lembu Malah Dikasih Orang Berjenggot ke Sultan Harun Ar Rasyid
Prajurit berkuda tersebut adalah Khaula binti Azur seperti Khalid bin Walid. Ia mendapatkan julukan pedang Allah SWT mewakili kalangan perempuan pada saat perempuan dikumkum di sebuah ruangan Khaula memutuskan keluar dan bergabung dengan pasukan perang.
Awalnya, Khaula binti Walid hanya bertugas di belakang untuk menyiapkan makanan dan minuman bagi para pasukan.