Sulawesi Utara: Inilah Sosok Srikandi Minahasa 'Ratu Oki, Ternyata Hidup pada Abad ke...

- 5 Agustus 2023, 15:40 WIB
Sulawesi Utara: Inilah Sosok Srikandi Minahasa 'Ratu Oki, Ternyata Hidup pada Abad ke...
Sulawesi Utara: Inilah Sosok Srikandi Minahasa 'Ratu Oki, Ternyata Hidup pada Abad ke... /TikTok Dirrel 'D' Lukye /

TERAS GORONTALO - Dalam sebuah cerita rakyat Minahasa Sulawesi Utara (Sulut), ada satu sosok yang diberi gelar Srikandi Minahasa.

Srikandi Minahasa tersebut bernama Ratu Oki, dikutip dari akun TikTok Dirrel 'D' Lukye.

Dari cerita rakyat dan sejarah, pada abad ke 17 di Desa Kali Tombatu, Minahasa Tenggara (Mitra), bermukim seorang wanita cantik, pemberani dan perkasa yang bernama Oki.

Baca Juga: Pertarungan Luffy VS Saturn Ditunda, Vegapunk Bersama Kru Mugiwara Berhasil Keluar Dari Pulau Egghead

Oki tinggal di perbukitan dan perabotan rumahnya terbuat dari batu.

Dia merupakan seorang Walian atau Balian dalam bahasa Tonsawang . Bahkan seorang mantri yang bisa mengobati penyakit.

Sejarahnya, pada tahun 1639 saat bangsa Spanyol mendarat di Amurang.

Setelah mereka (Spanyol) mengetahui bahwa beras yang makanan pokok berasal dari Tonsawang atau Tombatu, mereka langsung menuju Tonsawang sang melakukan barter dengan pribumi.

Baca Juga: Kembali Berdarah! Setelah Kematian Akseyna, Kini Mahasiswa UI Dibunuh dan Ditaruh di Kolong Kasur

Pada 1644 terjadilah perselisihan antara pribumi dan Spanyol yang dipimpin oleh Dux dE Sousa.

100 pasukan Spanyol gugur dan pribumi meraih kemenangan dalam kejadian itu.

Namun, Tonaas Panglima Worotikan dan Panglima Minde yang merupakan suami Ujung Oki gugur dalam pertempuran.

Meski kehilangan suami, Ukung Oki dan pasukan pribumi lainnya yang dipimpin Panglima Lelengboto mendapatkan kemenangan.

Atas kemenangan pasukan Ratu Oki dan kawan-kawan, para pemimpin melakukan musyawarah dan menetapkan memberikan gelar kepada Ukung Oki sebagai Tonaas Wangko.

Yaitu yang memimpin pemerintahan di lima Walak, yaitu Tombasian, Tonsawang, Pasan, Ratahan dan Ponosakan.

Selain itu, Benteng Portugis yang berada di Amurang dijadikan pusat pemerintahan Tonaas Oki.

Dalam pemerintahannya, Tonaas Oki dikenal sebagai pemimpin yang Arif dan bijaksana, Oki sangat dihormati dan disegani.

Meski berstatus janda, kecantikannya tidak pudar, bahkan semakin menarik bagi siapa yang melihatnya.

Kecantikan dan kehebatan Tonaas Oki mampu memikat hati dan dilamar oleh Datoe Binangkang atau yang lebih dikenal dengan nama raja Loloda Mokoagow.

Lamaran raja Loloda Mokoagow diterima dengan syarat, sang raja wajib memenuhi permintaan Tonaas Wangko Oki.

Yaitu, tanah luas yang terhampar dari sungai Ranoyapo sampai sungai Poigar sebagai Doho (warisan).

Hamparan tanah tersebut adalah wilayah yang telah lama menjadi sengketa Minahasa dan Bolaang Mongondow pada masa itu.

Akhirnya, ditetapkanlah batas antara Minahasa dan Bolaang Mongondow pada masa itu yaitu sungai Poigar disebelah barat dan sungai Buyat disebelah timur.

Setelah diberi mas kawin kepada Tonaas Wangko Oki, dirinya diberi gelar ratu karena telah menjadi istri seorang raja.

Sejak saat itu, keduanya tinggal dan menetap di Benteng Portugis. Kemudian Raja Loloda Mokoagow mendirikan sebuah Pesanggahan sebagai tempat istirahat di wilayah kerajaannya.

Yang terletak di pelabuhan alam dipantau utara. Dan tempat itu dinamakan Labuhan Oki.

Dan sejarahnya, objek wisata lesung batu Oki di desa Kali, kecamatan Tombatu merupakan peninggalan bersejarah dari Srikandi Minahasa Ratu Oki.

Demikian cerita rakyat dan sejarah Ratu Oki sang Srikandi Minahasa untuk diketahui.***

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah