4 Tahun Sekali, Ini Fakta dan Sejarah Hari Tahun Kabisat

- 27 Februari 2024, 08:54 WIB
4 Tahun Sekali, Ini Fakta dan Sejarah Hari Tahun Kabisat
4 Tahun Sekali, Ini Fakta dan Sejarah Hari Tahun Kabisat /

TERAS GORONTALO - Masih banyak yang bertanya, apa sebenarnya itu tahun Kabisat yang terjadi setiap empat tahun sekali.

Pertanggalan Bulan Februari biasanya hanya sampai tanggal 28 setiap bulannya.

Baca Juga: Mengenal Makanan Khas Dari 34 Provinsi Di Indonesia, Kaya Akan Cita Rasa Nusantara

Namun setiap empat tahun sekali, di tahun ini bulan Febrauri akan ada tanggal 29.

Fenomena inilah yang disebut sebagai hari tahun kabisat.

Mengapa 29 Februari dinamakan hari tahun Kabisat?

Kabisat adalah serapan yang berasal dari Bahasa Arab yaitu Kabisah yang artinya melompat.

Tahun Kabisat ini identic dengan menggunakan gambar katak yang bisanya masyarakat awam menyebutnya tahun katak.

Hal itu karena tahun Kabisat ini seperti halnya katak yang melompat.

Lantas mengapa 29 Februari hanya terjadi setiap 4 tahun sekali?

Hal itu karena jumlah hari dalam setahun hanya 365 hari saja, namun faktanya jumlah hari dalam setahun tidaklah selalu 365 hari.

Dalam setahun, Bumi memerlukan waktu 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik untuk mengelilingi matahari.

Kelebihan jam tersebut tidak dihitung, akan tetapi saat empat tahun sekali, kelebihan waktu ini genap menjadi 1 hari.

Satu hari tambahan yang berasal dari kelebihan jam dalam setahun inilah yang kemudian di tambahkan di bulan Februari sehingga Februari menjadi 29 hari setiap empat tahun sekali.

Kelebihan jam di 365 hari inilah yang menjadi satu hari dan akan genap sehari setiap empat tahun sekali.

Mengapa kelebihan 1 hari tersebut ditambahkan di bulan Februari?

Hal itu karena Februari adalah bulan terakhir dan Maret adalah bulan pertama.

Awalnya Februari berjumlah 29 hari dan ditahun kabisat, bulan Februari menjadi 30 hari.

Pada saat Julius Caesar turun tahta dan digantikan oleh Agust Caesar, Agust sengaja mengambil satu hari di bulan Februari untuk ditambahkan di bulan Agustus.

Februari adalah bulan terakhir oleh karena itu Agust sengaja mengambil 1 hari di bulan Februari untuk ditambahkan di bulan Agustus, nama bulan yang disesuai dengan namanya.

Hal itu karena Agust Caesar menginginkan bulan Agustus dijadikan sebagai bulan kebesaran.

Agust Caesar menginginkan bulan Agustus memiliki hari yang sama dengan bulan Juli yang memiliki 31 hari.

Sehingga mereka mempersingkat hari di bulan Februari untuk ditarik dan ditambahkan di bulan Agustus.

Orang Romawi kuno merayakan tahun baru setiap tanggal 1 Maret.

Oleh karena itu bulan Maret merupakan bulan pertama dan Februari adalah bulan terakhir.

Tahun hari Kabisat yang tadinya tepat pada tanggal 30, kini berpindah ke tanggal 29.***

Baca Juga: CATAT! Inilah Deretan Manfaat tak Terduga dari Paprika untuk Kecantikan, Ternyata Kulit dan Wajah akan Men...

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: YouTube Ingin Tahu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x