TERAS GORONTALO – Sudah beberapa hari ini Bumi dilanda cuaca ekstrem, akibat suhu panas matahari yang meningkat di beberapa wilayah.
Cuaca ekstrem yang melanda Bumi ini tidak luput datri pantauan para ilmuwan dunia, beberapa ilmuan sampai mengeluarkan peringatan ancaman mengerikan.
Ancaman mengerikan yang dikeluarkan ilmuan dikarenakan dampak dari oksigen di Bumi yang mulai menipis.
Baca Juga: Suhu Panas Matahari Meningkat, Ilmuan Ramal 'Kiamat' Akan Terjadi, ini Penyebabnya
Dilansir Teras Gorontalo dari instagram @infomediia, pada Minggu, 17 Oktober 2021, ilmuan mengatakan jika waktu hampir habis untuk Bumi.
Menurut para ilmuan atmosfer bergizi planet Bumi perlahan-lahan kehilangan oksigen.
Bahkan, ilmuan mengatakan belum menemukan solusi terkait atmosfer bergizi Bumi yang perlahan-lahan kehilangan oksigen.
Baca Juga: BMKG Tanggapi Pesan Berantai di Medsos Soal Gelombang Panas Melanda Indonesia
Ilmuan memprediksi sekitar lima miliar tahun dari sekarang, matahari akan kehabisan bahan bakar nuklir dan menghembuskan napas panas sekaratnya saat mengembang menjadi raksasa merah.
Bintang yang mengembang akan menelan planet-planet terdalam Tata Surya dan mengubah Bumi menjadi sekam hangus dan tak bernyawa.
Tapi jauh sebelum ini terjadi, para ilmuwan khawatir planet ini akan kehabisan oksigen dan hampir tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah skenario kiamat.
Baca Juga: Doa Ketika Dilanda Panas Matahari Ekstrim
Menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geosciences awal tahun ini, Matahari akan mempercepat laju di mana Bumi kehilangan oksigen.
Oksigen bumi akan habis dalam 1 miliar tahun dan tidak ada yang bisa dilakukan manusia untuk mengatasi atau menghindarinya.***