TERAS GORONTALO –Sandiaga Uno atau bernama lengkap Sandiaga Salahudin Uno merupakan salah satu pengusaha yang sukses di Indonesia.
Bukan hanya berkarir saha juga dalam dunia politik karir Sandiaga Uno juga cukup moncer. Saat ini, Sandiaga Uno menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Lantas bagaiamana Sandiaga Uno, mampu mengumpulkan pundi-pundi uang sebanyak Rp6 triliun.
Dilansir TerasGorontalo.com dari kanal YouTube Kevin Hendrawan berjudul Gimana Cara SANDIAGA UNO Punya Uang 5 TRILIUN?! (EXCLUSIVE ISINYA DAGING SEMUA, No Clickbait) diceritakan trik jitu Sandiaga Uno membangun kerjaan bisnisnya.
Berikut kami rangkum secara singkat kisah perjalanan Sandiaga Uno, dalam menggapai sukses dan berhasil mengumpulkan uang sekira Rp5 triliun.
Baca Juga: Kiky Saputri Roasting Anies Baswedan, Komika: Apa Kabar Formula E Pak
Musibah Berujung Hikmah
Tahun 1997 Sandiaga Uno, berada di titik terendah. Setelah tertimpa krisis moneter saat itu, dirinya sempat di PHK dan mulai membentuk perusahaannya di bidang konsultan keuangan dan sukses.
Membangun Perusahaan Bermodalkan Tiga Orang Karyawan
Setelah di PHK yang jabatannya sebagai manager investasi, Sandiaga Uno membangun perusahaan bergerak di bidang konsultan keuangan.
Perusahaannya dibentuk hanya dengan tiga orang karyawan dan jatuh bangun dalam menghadapi berbagai krisis yang dilanda Indonesia saat itu.
Mengelola Perusahaan Secara Hati-hati
Dalam mengembangkan perusahaannya Sandiaga Uno, selalu teliti dalam mengelola perusahaan-nya. Dia sampai menyusun portofolio dan menganalisa apapun kebijakan perusahaan dan mengikuti tren investasi jangka panjang.
Kekayaan Berbentuk Surat Berharga
Kekayaan dari Sandiaga Uno, yang menyentuh Rp5 triliun tidak dalam bentuk uang. Yakni surat berhaga yang hampir 80 persen dari total nilai kekayaannya.
Karena kertas tidak berbentuk cash. Ketika di bursa naik turun tidak terasa.
Perusahaan milik Sandiaga Uno, kini telah sukses dan banyak berinvestasi d bidang pertambangan sumber daya alam. Karena prospeknya jangka panjang. ***