Detik-detik Rekaman CCTV Ini Jadi Pegangan Polisi Rencana Tutup Kasus Kematian Tangmo Nida!

17 April 2022, 04:25 WIB
Detik-detik Rekaman CCTV Ini Jadi Pegangan Polisi Rencana Tutup Kasus Kematian Tangmo Nida! /Tangkapan layar Instagram @melonp.official/

TERAS GORONTALO — Rupanya polisi memgang bukti penting terkait rekaman CCTV kasus kematian Tangmo Nida, artis Thailand.

Rencananya, polisi Thailand, akan mengumumkan penutupan kasus kematian Tangmo Nida, pada 22 April mendatang.

Dengan adanya rekaman CCTV tersebut, menjadi pegangan dari polisi Thailand, terkait dengan kesimpulan kasus kematian Tangmo Nida.

Dilansir Teras Gorontalo Kapook, yang tayang pada Kamis 14 April 2022, politi Thailand, telah bekerja sama dengan stakeholder terkait, dalam pengungkapan kasus kematian Tangmo Nida.

Juru Bicara Polis Thailand, Mayjen Pol Udon Yomcharoen, mengatakan bahwa sekarang petugas investigasi dan penyidikan termasuk instansi terkait telah bekerja sama kasus Tangmo Nida.

Dia menyebut, pihaknya akan melakukan penyelidikan dengan teliti, untuk membawa kejelasan bagi masyarakat dan menghilangkan semua keraguan dari publik dalam kasus Tangmo Nida tersebut.

Sementara itu, tim investigasi telah mengambil rekaman CCTV dari Otoritas Pembangkit Listrik Thailand (EGAT) Bang Kruai.

Dalam rekaman CCTV tersebut, ada gambar speedboat yang kebetulan melintas di seberang bank pada pukul 22:33 waktu setempat, saat 24 Februari 2022.

 dan itu selama Adegan semangka jatuh dari kapal Sekarang polisi membawa klip itu ke studio untuk perusahaan swasta. Bantu perbesar gambar dan tingkatkan kontrasnya.

Hasilnya, tampak ada bayangan orang jongkok di belakang speedboat, sebelum naik ke atas lalu langsung menghadap dan langsung jatuh dari perahu.

Diduga dalam rekaman CCTV itu adalah Tangmo Nida. Terlebi, rekaman CCTV itu belum ada yang mengeksposnya dan tidak pernah dipublikasikan di mana pun.

Hubungan Gatick dan Sand sudah tidak akur lagi setelah kasus kematian Tangmo Nida, artis Thailand.

Sang manajer Tangmo Nida, Gatick meminta Sand agar tidak bersandiwara lagi terkait kasus kematian artis Thailand tersebut.

Apalagi, dalam beberapa waktu lalu, Gatick sudah mengakui telah memberikan kesaksian palsu dalam kasus kematian Tangmo Nida artis Thailand.

Alhasil, publik pun meminta agar Gatick dan Sand dapat jujur terkait penyebab kematian Tangmo Nida, artis Thailand, di sungai Chao Phraya.

Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Anjas di Thailand, Gatick selalu bermain aman dalam membuat pernyataan terkait kematian Tangmo Nida.

Menurut Anjas, dalam beberapa statemen di media Thailand, Gatick memberikan pernyataan kalau dia tidak melihat Tangmo Nida jatuh di speedboat berdasarkan kesaksian Sand.

Anjas menjelaskan, berdasarkan pernyataan Gatick, saat Tangmo Nida jatuh, dia sibuk main handphone di depan speedboat.

Selain itu, Gatick telah menunjuk pengacara Sira yakni politisi handal di Thailand, untuk menjadi penasehat hukumnya.

Sedangkan Sand menunjuk Pornsak Wiphasarphanon sebagai penasehat hukumnya.

Di sisi lain, Sand tetap kokoh dalam kesaksiannya, kalau sang artis Thailand itu, terjatuh saat buang air kecil dan sempat memegang paha dari Lady Boy itu.

Namun, pernyataan dari Sand, sangat berbanding jauh dengan hasil otopsi dan bukti rekaman CCTV di lapangan.

Apalagi, dalam hasil otopsi yang dilakukan oleh dr Pornthip, tidak ada bekas urine dalam tubuh maupun baju yang dipakai Tangmo Nida.

Belum lagi, pada rekaman CCTV tidak ada bayangan Tangmo Nida jatuh di speedboat.

Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Anjas di Thailand, dia menyebut kalau di balik keluguan dari Sand tersebut, rupanya sang lady boy ini adalah orang terpelajar.

“Menurut aku Sand itu adalah bukan orang lugu banget. Dia terpelajar dan pada saat diberikan nasehat dia juga tahu,” ujar Anjas.

Menurut Anjas, sebenarnya penyidik kepolisian Nonthaburi, jangan terlalu percaya terhadap kesaksian oleh Sand itu.

“Menurut aku, penyidik harus membuktikan dari rekaman cctv maupun hasil otopsi,” kata Anjas.

Anjas menambahkan, ketika awak media Thailand mempertanyakan terkait adanya oknum pengacara yang sengaja mengatur skenario kebohongan terhadap kematian Tangmo Nida, Sand mengakui akan hal itu

“Sand bilang begini “mengenai isu tersebut, jujur aku ketemu dia (pengacara) cuman sebentar aja, tapi ketemunya pun karena aku pikir rangkaian kenapa kita harus ke kantor polisi”,” kata Anjas.

Tersangka kematian Tangmo Nida Sand menyambangi kantor polisi Nonthaburi Thailand, pada Minggu, 10 April 2022.

Diketahui, Sand datang ke kantor polisi Nonthaburi, langsung menuju ke ruangan penyidik untuk dimintai keterangan terkait kasus kematian Tangmo Nida.

Dilansir Teras Gorontalo dari Amarin TV, Sand berada di ruangan penyidik hanya sekira 5 menit dalam memberikan keterangan ke polisi terkait kasus kematian Tangmo Nida.

Sand terlihat santai dalam menghadapi proses hukum kematian Tangmo Nida. Bahkan, Lady Boy ini, sempat bercanda ke sejumlah awak media.

Saat salah satu awak media memberikan tanggapan terkait proses hukum kematian Tangmo Nida dijalaninya, Sand hanya menjawabnya dengan santai.

"Aku khawatir tentang reporter Hyung," katanya sembari tertawa.

"Hanya bercanda. Sekarang tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hari ini hanya laporan biasa. Tidak ada pertanyaan lebih lanjut yang dibuat,” sambung Sand.

Ketika ditanya tentang tren sosial saat ini yang menyerang Sand, dia mengaku, tidak ada yang menginginkan seorang sahabat kelihangan nyawanya.

“Saya masih menemukan hal semacam ini. Terkadang saya merasa bahwa San terlalu berlebihan untuk datang ke media. Setiap orang harus hidup dengan masa lalu. Apakah Anda tenggelam dalam penderitaan? Apakah kita harus menjalani hidup kita senormal mungkin?” kata Sand.

Saat Sand datang ke kantor polisi untuk melakukan wajib lapor, sang Lady Boy didampingi pengacara pribadinya bernama Pornsak Wiphasarphanon.

Terinformasi, Sand berada di ruangan penyidik hanya kurang dari 5 menit dan langsung pergi ke mobil, untuk menghindar pertanyaan dari wartawan.

Sementara itu, pengacara Sand, Pornsak Wiphasarphanon mengatakan, dia tidak ingin disebut konsultan.

“Dengar, aku tidak enak badan. Karena seorang pengacara memiliki kewajiban untuk memberikan nasihat kepada orang-orang yang memiliki masalah hukum.

Menurut Pornsak Wiphasarphanon, dalam kasus kematian Tangmo Nida, saat hari kejadian menunjukkan bahwa Sadn pergi ke pesta perahu mengakui bahwa itu benar.

Dirinya menerangkan, jika masyarakat mempertanyakan kesesuaian apakah dia tidak punya hak untuk bepergian sama sekali atau tidak.

"Sand tidak punya hak untuk melanjutkan hidupnya. Haruskah Sand tetap diam dan tidak melakukan apa-apa?” katanya. ***

 

 

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: YouTube Anjas di Thailand Kapook.com

Tags

Terkini

Terpopuler