Hasil Janggal Dari Otopsi Bocah 11 Tahun Akibat Kekerasan Seksual Disamakan Dengan Kasus Tangmo Nida.

20 Mei 2022, 18:28 WIB
Hasil Janggal Dari Otopsi Bocah 11 Tahun Akibat Kekerasan Seksual Disamakan Dengan Kasus Tangmo Nida. /Tangkapan Layar YouTube Bang Edi/

 

TERAS GORONTALO – Kejanggalan pada hasil otopsi Bocah 11 tahun di Thailand disamakan dengan kasus kematian Tangmo Nida.

Bocah 11 tahun yang meninggal dunia itu juga memiliki kejanggalan dalam hasil otopsi yang sama dengan Tangmo Nida.

Hasil otopsi itu juga terdapat paru-paru yang penuh dengan lumpur sama persis dengan kasus kematian Tangmo Nida.

Baca Juga: Mantan Ahli Bedah Menyesal Telah Ikut Campur Kasus Kematian Tangmo Nida

Selain itu, penyebab kematian Tangmo Nida juga diduga sama dengan bocah 11 tahun itu akibat kekerasan seksual.

Dilansir dari laman Komchadluek.net, Hasil otopsi bocah 11 tahun telah disamakan dengan kejanggalan pada kasus Tangmo Nida.

Baru-baru ini seorang netizen berkomentar bahwa hasil otopsi Tangmo Nida yang dianggap sama dengan kasus yang membuktikan kematian seorang bocah 11 tahun akibat kekerasan seksual.

Baca Juga: Setelah Penemuan Alprazolam, Jaksa Tambah Dakwaan Kelima Tersangka Kasus Kematian Tangmo Nida

Kasus tersebut terjadi pada 22 juni tahun 2017 pada seorang gadis usia 11 tahun di Provinsi Rayong, kecamatan Pluak Daeng Thailand.

Gadis kelas 5 sekolah dasar tersebut telah menghilang pada malam tanggal 20 juni ketika itu dia terlihat duduk di belakang sepeda motor milik bapak Wichai Chotisena.

Bapak tersebut berusia 57 tahun dan bekerja sebagai seorang pekerja konstruksi bangunan di dekat kawasan industri Hemaraj.

Baca Juga: Perjuangan Mr Genius Kawal Keadilan Untuk Kasus Kematian Tangmo Nida

Bocah 11 tahun itu kemudian ditemukan tewas di hutan dekat dekat camp pekerja konstruksi di kawasan Industri Hemaraj.

Mayat Bocah 11 Tahun tersebut kemudian di otopsi untuk memeriksa penyebab kematiannya pada saat itu.

Awalnya dokter menyatakan bahwa hasil otopsi menunjukan bocah 11 tahun tersebut meninggal karena tenggelam dan menyebabkan dirinya mati.

Namu belum bisa dipastikan jika bocah 11 tahun tersebut meninggal di dalam air atau hanya mayatnya saja yang dibuang ke air tersebut.

Hal itu karena pada proses otopsi ditemukan air di dalam trakea dan juga pasir di paru-paru dan perut gadis kelas 5 SD tersebut.

Tentang jejak pemerkosaan, dokter ahli forensik tidak menentukan karena mayat gadis tersebut sudah ditemukan dalam kondisi membusuk.

Namun terkait dengan pemerkosaan dan kekerasan seksual tersebut diketahui dalam pemeriksaan tersangka.

Mr Wichai yang dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus kematian bocah 11 tahun tersebut mengakui perbuatannya yang telah melakukan kekerasan seksual pada anak itu.

Dia mengaku bahwa telah menggunakan tangan dan jarinya untuk memaksa melakukan hal yang tidak senonoh pada bocah 11 tahun tersebut.

Karena terus memaksa melepaskan diri, akhirnya di mencekik anak tersebut dan beberapa kali melemparkannya ke tanah hingga akhirnya dia membuang gadis tersebut ke sungai.

Pada saat membuang anak tersebut ke sungai, dia juga sempat menahan kepala anak itu agar tetap tenggelam di dalam air hingga korban tersebut tewas.

Pengakuan tersebut kemudian membuktikan bahwa anak gadis tersebut telah meninggal di dalam air dan terdapat pasir di paru-parunya karena berusaha melawan orang yang memaksanya tenggelam.

Netizen kemudian membandingkan kasus tersebut dengan kasus kematian Tangmo Nida yang juga telah terdapat pasir di paru-parunya.

Polisi memang telah menyimpulkan bahwa kasus kematian Tangmo NIda disebabkan karena artis cantik itu telah tenggelam di sungai Chao Phraya.

Namun netizen masih terus menyangka bahwa ada seseorang yang memaksa Tangmo Nida tenggelam seperti pada kasus bocah 11 tahun tersebut.

Tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa kematian Tangmo Nida dan gadis kelas 5 SD tersebut sama-sama akibat kekerasan seksual yang membuat keduanya dibuang ke sungai.***

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: komchadluek.net

Tags

Terkini

Terpopuler