Viral Dokter Spesialis Radiologi Faisal Ditemukan? Begini Profil Lengkap dan Riwayat Pendidikan

23 Mei 2022, 12:27 WIB
Viral Dokter Spesialis Radiologi Faisal Ditemukan?, Begini Profil Lengkap dan Riwayat Pendidikan /Kolase/Teras Gorontalo

TERAS GORONTALO -- Memasuki hari ke-17 dokter spesialis radiologi Faisal, belum ditemukan.

Masyarakat menaruh harapan lebih ke polisi, agar dokter spesialis radiologi Faisal, seger ditemukan keberadaannya.

Publik pun terus menunggu dan mencari informasi terkait dokter spesialis radiologi Faisal, sudah ditemukan atau belum.

Tim khusus yang dibentuk polisi untuk mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal, masih bekerja keras.

Tim Teras Gorontalo mencoba mencari tahu latar belakang pendidikan dokter spesialis radiologi Faisa.

Apalagi, saat ini dokter spesialis radiologi Faisal, dikaruniai 2 anak, hasil perkawinan dia dengan dokter Cynthia Kornelius. 

Diketahui, dokter Faisal, yang awal pendidikannya pernah bersekolah di  SDN Pembina Toli-toli dan lulus pada tahun 1991,

Setelah menyelesaikan sekolah sasarnya, dokter Faisal, melanjutkan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), di SMP Negri 1 Toli-toli dan lulus pada  1994.

Setelahnya, dokter Faisal, melanjutkan lagi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di SMA Negeri 1, Toli-toli dan lulus pada tahun 1997.

Setelah lulus SMA pada tahun 1997 doker Faisal, melanjutkan Strata Satu (S1) di Universitas Hasanudin Makassar, Fakultas Kedokteran dan lulus pada tahun 2004, dan menyandang gelar dokter.

Kemudian, 2012 dokter Faisal, menyelesaikan Strata Dua (S2)  di Universitas Hasanudin Makassar dengan menyandang gelar (M. Kes),

Dan Di tahun yang sama pula, dokter Faisal hilang, tanpa jejak menyelesaikan spesialis radiologin-ya yaitu dengan menyandang gelar (Sp).

Sehingga dokter Faisal, yang menyandang nama gelar yakni dr Faisal, M. Kes. SpRad.

Memasuki hari ke-16 kasus dokter spesialis radiologi Faisal, masih belum terpecahkan.

Tim khusus yang dibentuk polisi terus memburu keberadaan dan mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal.

Terlebih, kasus dokter spesialis radiologi Faisal, sudah menjadi isu nasional terkait misteri hilangnya tenaga medis tersebut bak ditelan bumi.

Publik pun sangat menaruh harapan ke polisi, agar kasus dokter spesialis radiologi Faisal, bisa terungkap.

Sedianya, segelintir isu yang beredar di masyarakat dapat terhempas dengan sendirinya, jika kasus dokter spesialis radiologi bisa diungkap polisi.

Apalagi, dokter Faisal, telah dikaitkan dengan teroris inisial FS yang ditangkap oleh Polda Sulteng dan Densus 88 Anti Teror, beberapa waktu lalu.

Menjawab hal itu, Kapolres Toli-toli AKBP Ridwan Raja Dewa melalui Kasie Humas AKP Anshari Tolah, langsung menepis isu dokter Faisal, dikaitkan dengan teroris inisial FS.

“Sudah dikroscek oleh Kepolisian Polres Toli-toli, bahwa tidak ada warga Toli-toli di antara 22 orang asal Sulteng, yang ditangkap Densus 88 kemarin,” kata Kapolres Toli-toli melalui Kasie Humas Anshari Tolah, Sabtu 21 Mei 2022.

AKP Anshari Tolah menambahkan, saat ini Polres Toli-toli, masih dalam upaya terus berkoordinasi dengan semua pihak yang dapat membantu terkait kasus dokter Faisal.

"Untuk menelusuri setiap perkembangan yangg berkaitan dengan kasus dokter Faisal, hilang tanpa jejak. Dan sampai saat ini masih tetap melakukan penelusuran oleh tim lidik yang disesuaikan dengan data dan info yang ada," ujarnya. 

Kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak diprediksi akan segera terungkap.

Hal itu berdasarkan keseriusan polisi yang membentuk tim khusus untuk mengungkap misteri dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak.

Belum lagi, sampai saat ini polisi masih memburu informasi untuk mencari keterangan terkait dokter spesialis radiologi Faisal.

Terdapat 7 fakta yang telah dirangkum Teras Gorontalo terkait dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak.

1. Bersedekah Malam Hari Menggunakan Motor

Publik masih mempertanyakan kenapa dokter Faisal, bersedekah di malam hari dengan menggunakan motor.

Apalagi, untuk menuju Desa Lingadan, Kecamatan Dakopamean, yang jaraknya memakan waktu sekira 1 jam dari Kota Toli-toli.

Di samping itu, uang yang dibawa oleh Dokter Faisal sangat banyak sekira Rp40-an juta.

2. KTP, Handphone dan Tas Berisi Uang Raib

Saksi yang pertama kali menemukan motor milik dokter Faisal, bernama Sari, mendapati kendaraan roda dua dalam keadaan menyala.

Setelah Sari menyambangi kantor polisi setempat, hanya ada beberapa identitas pendukung milik dokter Faisal.

Di antaranya: kartu vaksin milik korban dan istrinya, helm, jaket, dan tas.

Namun, KTP, handphone dan tas yang berisi uang milik dokter Faisal, tidak ditemukan di lokasi kejadian.

3. Dikaitkan Hal Mistis

Hilangnya dokter Faisal tanpa jejak dikaitkan dengan hal mistis. Alhasil, sejumlah masyarakat berpartisipasi untuk menggelar sholawat di depan batu raksasa.

4. Anjing Pelacak Diterjunkan

Setelah 3 hari belum menemukan hasil, tim gabungan yang mencari sosok dokter Faisal, akhirnya terbantukan adanya anjing pelacak dari Polda Sulteng.

Alhasil, anjing pelacak menemukan petunjuk baru soal dokter Faisal.

Sosok dokter Faisal, terindikasi dijemput oleh kendaraan yang mengarah ke Kota Toli-toli.

Karena, hanya berjarak 5 Meter dari lokasi kejadian, anjing pelacak sudah tidak mencium lagi bau dari dokter Faisal.

5. Saksi Melihat Dokter Faisal di Kilo 4

Seorang sopir rental memberi pengakuan kalau dia melihat sosok dengan orang yang mirip dengan dokter Faisal.

Sopir rental menyebut, kalau dirinya melihat orang mirip dokter Faisal, di Kilo 4, Kecamatan Basi Dondo.

Diketahui, Kilo 4, merupakan tempat resting area, bagi kendaraan yang akan bepergian dari Kabupaten Toli-toli Kota Palu dan begitu juga sebaliknya.

6. Sempat Merubah Status KTP

Rupanya dokter Faisal, memiliki niatan untuk mengganti status pekerjaan di KTP miliknya.

Dia ingin mengganti pekerjaannya dari dokter menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara)

7. Pernah Diteror Melalui Facebook

Berdasarkan informasi dirangkum, dokter Faisal sempat diteror oleh orang tak dikenal.

Dirinya, seringkali mendapat ancaman di akun media sosial Facebook, oleh oknum tak bertanggung jawab.

Sebelumnya, dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak Jumat, 6 Mei 2022, sampai saat ini terus menyita perhatian publik.

Di Desa Momunu, Kecamatan Dakopamean, ditemukan sepeda motor milik dokter spesalis radiologi Faisal, barang bukti laiinya seperti, tas, jaket dan Helem.

Kepolisian tetap berupaya untuk memecahkan kasus misteri hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal.

Rabu, 18 Mei 2022, tim penyelidik masih melaksanakan proses penyelidikannya di lapangan.

Sampai saat ini belum ada perkembangan terkait kasus dokter spesialis Faisal, yang hilang tanpa jejak.

"Tim khsusus yang dibanteuk belum juga kembali untuk melaporkan hasil temuannya di lapangan," Kapolres Toli-toli AKBP Ridwan Raja Dewa melalui Kasie Humas AKP Anshari Tolah Teras Gorontalo.

AKP Anshari Tolah menambahkan, sampai pada saat ini saksi yang sudah diambil keterangannya masi berjumlah 15 orang.

Sebelumnya, tim khusus yang dibentuk polisi terus mendalami soal informasi yang menyangkut tentang dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak.

Apalagi, sampai saat ini polisi masih bekerja keras dalam mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak.

Demi mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal, polisi menggali keterangan dari sejumlah saksi.

Keterangan dari sejumlah saksi yang diperiksa polisi sudah sekira 15 orang, memiliki kaitan erat sebelum dan sesudah dokter Faisal, hilang tanpa jejak.

Kapolres Toli-toli AKBP Ridwan Raja Dewa melalui Kasi Humas AKP Anshari Tolah mengatakan, sampai saat ini polisi masih menelusuri semua sumber informasi.

AKP Anshari Tolah menyebut, semua aktivitas dari dokter Faisal, baik di medsos maupun lainnya sedang digali informasinya oleh polisi.

"Ada tim IT dan lapangan dari polisi sedang melakukan pendalaman mengenai aktivitas korban sebelum dinyatakan hilang," ujar AKP Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo, Minggu 15 Mei 2022.

Menurut AKP Anshari Tolah, polisi masih belum memberikan informasi secara spesifik kepada masyarakat, karena masih dalam tahap penyilidikan.

"Kami belum bisa berbicara banyak, demi kepentingan penyelidikan. Apalagi, kasus ini sangat sensitif, dan target bisa melakukan alibi," kata Anshari Tolah.

AKP Anshari Tolah menjelaskan, kalau sampai saat ini tim yang dibentuk polisi, masih mengumpulkan informasi terkait dokter spesialis radiologi Faisal.

"Tim sedang menelusuri semua sumber informasi. Apapun itu, menyangkut korban," kata AKP Anshari Tolah.

Sebelumnya, proses pencairan dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak terus didalami oleh polisi.

Kali ini, polisi menemukan petunjuk baru berkat dibantu anjing pelacak, untuk memecahkan kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak.

Bukti penting ini, menjadi pegangan penting bagi polisi untuk mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak.

Apalagi, unuk mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak, polisi telah membentuk tim khusus agar peristiwa ini bisa terpecahkan.

Kapolres Toli-toli Ridwan Raja Dewa, melalui Kasie Humas Anshar Tolah menjelaskan, anjing pelacak tidak mencium aroma tubuh dari dokter Faisal, di lokasi kejadian.

"Kemungkinan besar beliau sudah naik kendaraan, karena anjing pelacak sudah tidak lagi mencium bau tubuh dari dokter Faisal," ujar Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo Sabtu, 14 Mei 2022.

Aroma tubuh dari dokter Faisal, saat dicium anjing pelacak, sudah hilang di jalan Dusun Momunu, mengarah ke Toli-toli.

"Kalau dai Dusun Momunu kurang lebih sekira 5 meter sudah hilang penciuman, ke arah Toli-toli. Kalau dikaitkan dengan check point IT dan keterangan saksi korban terlihat di Kilometer 4, bisa diindakasi arahnya ke sana," ujarnya. ,

AKP Anshari Tolah menjelaskan, saat ini polisi masih menggali secara mendalam terkait informasi tentang dokter Faisal.

"Tim sudah menyebar dan mencari informasi untuk pengembangan, baik orang dekat korban maupun lainnya," ujar AKP Anshari Tolah.

Diketahui, misteri dokter spesialis Faisal, hilang tanpa jejak di Desa Lingadan, Kecamatan Dako Pamean, pekan lalu, mengejutkan banyak pihak.

Bahkan, kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak, menjadi topik hangat secara nasional.

Karena, sampai saat ini polisi dan relawan masih mencari tubuh dari dokter spesialis Faisal, yang hilang tanpa jejak.

Berikut ini detik-detik penuturan seorang saksi yang pertama kali mendapati motor milik dokter spesialis radiologi Faisal, sudah berada di jurang masih menyala.

Dilansir Teras Gorontalo dari berbagai sumber, Jumat 6 Mei sekira 23.30 WIta, bertempat di tepi jurang jalan poros yang menghubungkan Kabupaten Toli-toli dan Buol, telah ditemukan 1 unit sepeda motor.

Selain 1 unit sepeda motor, terdapat tas selempang wrna hitam, sandal merek Eiger warna hitam, 1 buah kartu vaksin, bernama dokter Faisal dan dokter Cytia Kornelius.

Belum lagi, ada satu buah kartu korpro atas nama korban, dan kartu pengurus IDI, kartu rumah sakit, satu buah jaket parasut warna biru, helm berwarna merah, tasbih jari warna putih dan cap stempel dokter Faisal warna hijau.

Menurut saksi mata bernama Sari, saat melintasi jalan di desa itu, dia mendapati adanya sepeda motor yang sudah jatuh di tepi jurang dan masih dalam keadaan menyala.

Belum lagi, seluruh barang-barang milik dokter Faisal, masih utuh lengkap dengan sendal yang dipakainya.

Dengan begitu, dia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dakopamean dan langsung ditindaklanjuti untuk pergi ke lokasi itu.

"Saya lihat barang-barangnya masih lengkap, namun orangnya tidak ada," kata Sari dilansir Teras Gorontalo.

Setelah aparat melakukan identifikasi di lokasi kejadian, mereka mendapat handphone milik sang dokter dan langsung menelepon istrinya.

Tak berselang lama istri dokter Faisal Cyntia Cornelius, langsung datang ke lokasi dan membenarkan kalau motor dan barang itu milik suaminya.

Menurut Cyntia Cornelius, sang suami sekira 22.00 WITA, menuju Desa Lingadan dengan bertujuan untuk memberikan bantuan bagi warga yang terdampak banjir pada akhir Maret lalu.

"Dia sempat pamitan ke saya untuk memberikan bantuan ke masyarakat korban banjir," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Lingadan, Mashuri menerangkan, dokter Faisal, memberikan bantuan kepada 35 warga masing - masing menerima uang sekira Rp500 ribu yang sudah di dalam amplop, dengan total Rp17,5 juta.

Kemudian, setelah menyerahkan bantuan sekitar jam 23.00 Wita, dokter Faisal meninggalkan Desa Lingadan dengan tujuan Desa Kapas untuk memberikan bantuan kepada warga korban banjir bandang.

Proses pencarian dokter spesialis radiologi Faisal, sudah hampir sepekan.

Namun, pencarian dari dokter spesialis radiologi Faisal, belum membuahkan hasil, hingga Kamis 12 Mei 2022.

Selurh tim relawan dan polisi telah mengerahkan seluruh energi untuk mencari keberadaan tubuh dari dokter spesialis radiologi Faisal.

Proses pencarian dokter spesialis radiologi Faisal, tim dan relawan harus melalui kondisi medan yang terjal, kondisi cuaca yang ekstrim dan hantaman gelombang ombak yang sering menyapu perahu mereka.

Dedi Nuari, salah satu relawan mengatakan, pencarian terhadap tubuh dari dokter Faisal, masih dihentikan di sekitar lokasi kejadian.

Karena, pihak kepolisian masih mencari petunjuk lain di lokasi TKP hilangnya dokter Faisal.

"Ada kemungkinanini diperluas lagi jangkauan pencarian, bisa jadi di luar kota Toli-toli," ujar Dedi Nuari, kepada Teras Gorontalo Jumat, 13 Mei 2022.

Sementara itu, Kapolres Toli-toli AKBP Ridwan Raja Dewa melalui Kasat Reskrim AKP Rijal mengatakan, belum ada titik temu terkait dengan pencarian tubuh dari dokter Faisal.

"Kami sedang mengumpulkan keterangan dan sejumlah petunjuk di tempat hilangnya korban," kata AKP Rijal.

Menurut AKP Rijal, berbagai informasi sekecil apapun terus didalami terkait hilangnya dokter Faisal.

Kapolres Toli-toli, AKBP Ridwan Raja Dewa, menuturkan, pihaknya terus melakukan pendalaman terkait kasus dokter spesialis radiologi Faisal.

"Kami sedang melakukan pencarian dan telah meminta keterangan sejumlah saksi yang sempat menghubungi dokter Faisal, sebelum dinyatakan hilang," kata AKBP Ridwan Raja Dewa, Rabu 11 Mei 2022.

Menurut AKBP Ridwan Raja Dewa, Polda Sulteng telah membantu untuk menurunkan anjing pelacak untuk mengetahui keberadaan tubuh dokter Faisal.

"Sampai sore ini, personil gabungan dan masyarakat dibantu anjing pelacak masih melakukan pencarian," kata AKBP Ridwan Raja Dewa.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Toli-toli AKP Kasat Reskrim AKP Rijal menjelaskan, pihaknya terus mencari informasi sekecil mungkin tentang kasus dokter Faisal ini.

"Apapun itu. Sekecil apapun informasinya akan kita dalami," kata AKP Rijal.

Namun, desas-desus soal adanya informasi dari masyarakat terkait dokter Faisal dirampok, dia enggan membeberkannya.

"Masih kita dalami(motif). Nanti, kalau sudah ada pasti kita sampaikan," katanya.

Diketahui, dokter spesialis radiologi Faisal yang hilang tanpa jejak di Kabupaten Toli-toli, terus menemukan titik terang.

Pada pencarian Rabu 11 April 2022, dokter spesialis radiologi Faisal, tim gabungan terus menyasar bau bangkai yang menyengat dibantu dengan anjing pelacak.

Harapan besar masyarakat agar dokter spesialis radiologi Faisal, yang hilang tanpa jejak, segera ditemukan setelah muncul aroma bangkai yang menyengat.

Di Desa Momunu, Kecamatan Dakopamean, tim relawan kemballi menelusuri tempat-tempat yang tercium aroma busuk yang di duga bau bangkai pada pencarian hari ke-4 kemarin.

Di Lansir Teras Gorontalo dari laman Facebook Calon Mayat membagikan postingan nya Team relawan Wahdah Peduli Tolitoli bersama Polres dibantu dengan anjing pelacak dan masyarakat, terus berupaya bersama-sama ikut dalam pencarian demi memecahkan misteri hilangnya dokter Faisal.

Bantuan anjing pelacak ini berasal dari Polda Sulawesi Tengah, bisa membantu memecahkan mesteri hilangnya dr. faisal

Anjing pelacak yang dibekali bau jaket, helm dan tas dari dokter Faisal langsung menyisir area jalan.

Setelahnya, tim relawan bersama anjing pelacak menelusuri titik-titik bau atau aroma menyengat yang sempat tercium dihari ke 3 dan 4 kemarin.

Tim relawan bersama Polres Toli-toli yang dibantu dengan anjing pelacak, istirahat sejenak sekitar pukul 12.00 Wita dan akan melanjutkan proses pencarian dokter Faisal yang hilang sore nanti.

Namun sampai pada berita ini dibuat dokter Faisal belum juga ditemukan. 

Sekadar diketahui, kerja sama antara Polda Sulteng dengan Tim Densus 88 Anti Teror, mengamankan sejumlah tersangka teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Terinformasi, 24 tersangka teroris tersebut masuk dalam jaringan Jamaah Anshor Daulah (JAD) berafiliasi di MIT.

Menariknya, dari 24 tersangka teroris ada inisial FS, yang ditangkap oleh tim Polda Sulteng dan Densus 88 Anti Teror.

"Koordinasi saya dengan Densus 88 bisa dapat kita pastikan bahwa tersangka tersisa satu orang. Ini berdasarkan bekas yang ada dan keterangan saksi tersisa DPO atas nama Pak Guru," jelas Kapolda Sulteng, Irjen Pol Drs Rudy Sufahriadi, saat dilansir Teras Gorontalo, melalu Tribata News Polri, Rabu 18 Mei 2022.

Satgas Madago Raya akan terus mencari jejak DPO Muhklas alias Galuh alias Nae. Jika Muhklas memang pernah tertembak dan meninggal dunia, aparat akan berusaha mencari jenazahnya.

Kapolda Sulteng berharap, satu DPO MIT Poso segera menyerahkan diri untuk diproses secara hukum.

"Kalau tidak mau menyerahkan diri maka kita akan terus cari sampai dapat," terang jenderal bintang dua ini.

Diketahui, pelaku teroris yang ditangkap Polda Sulteng dan Densus 88 di antaranya: FS, RA, IR, SH, FMAW, HR, LY, IS, RK, TR, IS, MB, MR, RK, EA, SM, AM, DM, DR, TL,

Densus 88 Anti Teror mengamnkan, sejumlah barang bukti yakni:1 buah senjata api rakitan, 10 butir amunisi caliber 38 special, 243 amunisi caliber 5,56 MMD, 2 buah magazine caliber 5,57 MM E, 6 unit senjata PCP F3, 3 unit senapan angin, 7 buah panah, 14 anak panah, 34 senjata tajam, 49 unit handphone, 14 buku Daulah Islamiyah. 

Dalam Pengamanan tersebut petugas kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti sepucuk senjata api revolver rakitan, amunisi, senapan angin, senjata PCP, tujuh buah panah, senjata tajam, handphone dan buku Daulah Islamiah.

Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi memastikan tersangka kasus terorisme yang masuk daftar pencarian orang (DPO) kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tersisa satu orang yaitu Askar alias Jaid alias Pak Guru.

"Koordinasi saya dengan Densus 88 bisa dapat kita pastikan bahwa tersangka tersisa satu orang. Ini berdasarkan bekas yang ada dan keterangan saksi tersisa DPO atas nama Pak Guru," jelas Irjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi.

Satgas Madago Raya akan terus encari jejak DPO Muhklas alias Galuh alias Nae. Jika Muhklas memang pernah tertembak dan meninggal dunia, aparat akan berusaha mencari jenazahnya.

Kapolda Sulteng Berharap satu DPO MIT Poso segera menyerahkan diri untuk diproses secara hukum.

"Kalau tidak mau menyerahkan diri maka kita akan terus cari sampai dapat," terang Jenderal Bintang Dua.

Densus 88 Antiteror bersama jajaran Polda Sulteng berhasil mengamankan 24 orang yang diduga terlibat dalam jaringan Jamaah Anshor Daulah (JAD) supporting kelompok MIT.

Dalam Pengamanan tersebut petugas kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti sepucuk senjata api revolver rakitan, amunisi, senapan angin, senjata PCP, tujuh buah panah, senjata tajam, handphone dan buku Daulah Islamiah.

Warga yang diamankan ini masing-masing berasal dari DKI Jakarta 1 orang, Sulteng 22 orang dan Kaltim sebanyak 1 orang.

Kapolda dalam keterangan persnya, Rabu 18 Mei 2022 menjelaskan, keterlibatan warga yang ditangkap ini memiliki dan menyimpan senjata api rakitan jenis revolver. Melakukan pembaharuan baiat kepada Amir organisasi terlarang ISIS, beberapa kali melakukan kegiatan IDAD, memberi supporting logistik dana untuk kelompok MIT.

“Jadi ini serangkaian penindakan yang dilakukan Densus 88 Anti teror dibantu personil Polda Sulteng,”ungkap Kapolda dalam keterangan persnya, Rabu 18 Mei 202w di Mapolda Sulteng.

Lalu memiliki niat dan telah melakukan persiapan untuk bergabung dengan kelompok MIT, dan memposting di media sosial konten provokasi dan ajakan melakukan aksi Jihad.

Menurut Kapolda, 22 orang yang ditangkap di wilayah Sulteng tersebut masing-masing sebanyak 19 orang ditangkap dari Kabupaten Poso, 3 orang dari Ampana dan 1 dari Kaltim dan 1 lainnya ditangkap di Jakarta.

Sayangnya dalam keterangan pers tersebut, Kapolda tidak merinci lebih jauh terkait inisial tersebut.

Kapolda menambahkan, sejauh ini sisa Anggota MIT di Kabupaten Poso dilaporkan tinggal 2 orang. Namun serangkaian kegiatan dan hasil koordinasi Densus 88, hasil penelusuran penelusuran lapangan, maka dipastikan saat ini tersisah 1 tersangka.

“Dari sisa-sisa di lapangan. Tersangka itu tinggal satu, pak guru Askar. Dan menurut keterangan saksi, baik itu penduduk,petani dan beberapa temannya dari luar, memang tinggal dia(Askar),”ungkap Kapolda.

“Kalau memang Naim ini telah tertembak waktu lalu, kita sudah cari dimana jenazahnya dimakamkan. Karena semua yang kita tanya tidak ada. Tapi yang jelas kita tetap cari, dan dipastikan ini tinggal 1,”sebutnya.

Karena itu Kapolda berharap, 1 orang tersangka yang tersisah ini bisa segera menyerahkan diri.

“Supaya kita bisa melakukan perubahan di Sulawesi Tengah.Karena yang kita lakukan sekarang ini anggarannya tidak kecil,”pungkasnya.***

 

 

Editor: Viko Karinda

Sumber: Tribata News Teras Gorontalo

Tags

Terkini

Terpopuler