Kenali 6 Jenis Buta Warna Parsial yang Membuat Fahri Gagal Menjadi Bintara Polri

31 Mei 2022, 20:28 WIB
Apa itu buta warna parsial? ini penjelasan Polri terkait vidio viral calon Bintara yang gagal pendidikan Bintara Polisi Polda Metro. /Tangkapan layar screenshoot/TikTok@Fahri Fadillah

TERAS GORONTALO - Baru-baru ini, video mengenai calon Bintara Polri tidak lolos lantaran terkendala buta warna parsial, viral di media sosial.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, Fahri Fadilah Nur Rizki (21) telah dinyatakan tidak dapat mengikuti pendidikan karena memiliki masalah kesehatan yaitu buta warna parsial.

Disebutkan, berdasarkan surat dari Mabes Polri sebelum peserta mengikuti pendidikan ada kegiatan supervisi dari peserta yang telah dinyatakan lulus.

"Kemudian supervisi menemukan yang bersangkutan tidak memenuhi syarat dengan temuan buta warna parsial," kata Endra Zulpan kepada wartawan di Jakarta, Senin 30 Mei 2022 seperti dikutip Teras Gorontalo dari Deskjabar.com.

Baca Juga: Tetap Bersama Allah SWT, Ustadz Abdul Somad: Setelah Hartamu Hilang Kamu akan Diinjak

Dikutip Teras Gorontalo dari laman Ciputra Hospital, penderita buta warna parsial disebabkan oleh minimnya pigmen warna dalam mata.

Pigmen-pigmen warna berada pada fotoreseptor berbentuk kerucut. Keadaan ini membuat mata tidak mampu mengenali warna-warna tertentu.

Kebanyakan penderita buta warna parsial tidak dapat melihat atau membedakan warna merah-hijau daripada biru-kuning.

Jika penderita tidak bisa membedakan warna biru-kuning berarti buta warna parsial yang dideritanyan tergolong sudah parah.

Baca Juga: Benarkah Badarawuhi di KKN di Desa Penari Adalah Nyi Blorong ?

Penderita buta warna biru-kuning biasanya juga diikuti dengan buta warna merah-hijau, sehingga warna akan terlihat netral atau abu-abu.

Penyakit buta warna parsial bisa diakibatkan oleh faktor keturunan maupun cedera atau penyakit. Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan buta warna parsial.

Namun, bagi penderita buta warna parsial akibat cedera atau penyakit dapat menggunakan alat bantu berupa kacamata atau kontak lensa khusus untuk membantu penglihatannya.

Jenis buta warna parsial yang paling sering terjadi adalah trikromasi anomali atau merah-hijau, yang terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

Baca Juga: Inilah Jenis-jenis Parsial Tes Buta Warna

1. Protanopia (red-blind)

Penderita jenis ini mengalami kesulitan membedakan warna merah yang disebabkan karena penderita tidak memiliki kerucut merah.

2. Protanomali (merah-lemah)

Penderita buta warna parsial jenis ini masih memiliki kerucut merah, namun buta warna hanya bisa melihat beberapa jenis warna merah tertentu.

3. Deuteranopia (green-blind)

Penderita mengalami kesulitan dalam membedakan warna hijau dengan warna yang lain, hal ini diakibatkan karena penderita tidak memiliki kerucut hijau.

Baca Juga: 8 Makanan Kaya Omega 6, Konsumsi Tahu hingga Kacang Mete untuk Jaga Kesehatan Tubuh dan Perkembangan Otak

4. Deuteranomali (hijau-lemah)

Penderita masih memiliki kerucut hijau, namun hanya bisa melihat beberapa warna hijau tertentu.

Penderita buta warna parsial biru-kuning mengalami kesulitan membedakan warna biru, hijau, kuning, serta merah. Jenis buta warna biru-kuning terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Tritanopia (blue-blind)

Buta warna yang disebabkan karena penderita tidak memiliki kerucut biru, sehingga penderita sulit menangkap dan membedakan warna biru.

2. Tritanomali (biru-lemah)

Penderita masih memiliki kerucut biru, namun hanya bisa melihat beberapa warna biru tertentu.

Itulah yang dimaksud dengan buta warna parsial beserta penjelasan jenis-jenis dan warna apa saja yang tidak bisa dilihat.***

Editor: Viko Karinda

Sumber: Ciputra Hospital Deskjabar.com

Tags

Terkini

Terpopuler