Hasil Otopsi Kedua Brigadir J: Perut Berisi Hal Tak Wajar, Bagian Kepala Hilang, Buktikan Kecurigaan Keluarga

31 Juli 2022, 12:11 WIB
Hasil otopsi ulang Brigadir J diduga mengejutkan, ada bagian tubuh yang hilang dan berpindah tempat. /Kolase foto PMJ, ANTARA, Pikiran Rakyat/

TERAS GORONTALO - Hasil otopsi Brigadir J mengungkap sejumlah beberapa kejanggalan, beberapa organ tubuh Brigadir J diduga berpindah tempat bahkan hilang.

Beredar kabar dugaan hasil otopsi ulang Brigadir J ternyata mengejutkan, diantaranya isi perut berisi hal tak wajar hingga ada organ tubuh hilang.

Hasil otopsi ulang Brigadir J diungkapkan kuasa hukum, Kamaruddin Simanjuntak tentang adanya dugaan penyiksaan Brigadir J sebelum tewas.

Untuk mengusut tuntas kasus ini, kepolisian pun memutuskan untuk meng autopsi ulang jenazah Brigadir J, yang dilakukan oleh tim kedokteran forensik independen di RS Sungai Bahar, Jambi pada Rabu, 27 Juli 2022.

Baca Juga: Sisi Gelap Brigadir J, Terciduk Pakai Parfum Putri Candrawathi hingga Todong Senjata Api ke Foto Ferdy Sambo

Hasil resmi otopsi ulang Brigadir J yang dilakukan oleh tim forensik independen belum keluar.

Namun, pihak keluarga Brigadir J yang turut dalam proses autopsi ulang membocorkan informasi bahwa Brigadir J bukan tewas dalam baku tembak seperti yang dijelaskan Kepolisian selama ini.

Pihak kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membeberkan kondisi bagian kepala terutama otak jenazah Yoshua saat dilakukan otopsi ulang.

Hal utama yang menjadi sorotan sebenarnya adalah luka di bagian wajah Brigadir J terutama hidung yang telah dijahit terlebih dahulu sebelum diserahkan ke pihak keluarga yang ternyata itu membawa pada penemuan mengejutkan di bagian otak.

Kamarudin mengatakan jika pada saat otopsi kedua, pihaknya telah menempatkan 2 orang tenaga kesehatan yang satunya dokter dan yang satunya lagi adalah Magister Kesehatan.

Setelah ditanya Refly Harun dalam Kanal YouTubenya, apa yang menjadi penyebab luka pada bagian hidung Brigadir J, Kamaruddin mengatakan jika itu merupakan hasil tembakan dari arah belakang yang pelurunya menembus ke bagian wajah sehingga menyebabkan robekan pada bagian hidung.

Baca Juga: Pengacara Brigadir J Tuding LPSK Bekerja di Bawah Polri, Begini Kata Wakil Ketua LPSK

Tak hanya itu, pihak kuasa hukum keluarga Brigadir J juga membeberkan informasi mengejutkan lainnya yaitu bagian otak hilang.

“Pertama dibuka kepalanya, tidak ditemukan otaknya,” katanya menjelaskan.

Bagian otak Brigadir J hilang, Kamarudin melanjutkan bahwa yang ditemukan saat itu adalah retak di bagian kepala yang berjumlah 6 retakan.

“Kemudian diraba-raba kepalanya itu, ternyata dibagian belakang ada benjolan sedikit bekas lem, lemnya dibuka ternyata ada lobang” ujarnya lagi.

Kamarudin mengatakan jika lubang pada bagian kepala Brigadir J itu disonde yaitu ditusuk seperti sumpit dan ternyata mengarah di bagian hidung yang luka.

“Itu bagian peluru yang ditembak dari belakang kepala dengan posisi tegak lurus,” ucapnya.

Pihak keluarga melalui kuasa hukumnya yakin jika hal tersebut mematahkan pernyataan polisi yang mengatakan jika Brigadir J terlibat dalam aksi baku tembak.

Luka Brigadir J itu kemudian kembali menimbulkan spekulasi lain yaitu apa benar Yoshua terlibat aksi baku tembak atau ditembak dengan sengaja tanpa perlawanan.

Baca Juga: Prediksi dan Jadwal Marseille vs AC Milan di Laga Pramusim, Lengkap dengan Siaran Langsung dan Live Streaming

Kamarudin menyatakan bahwa pernyataan ditembak dari arah belakang itu disampaikan langsung oleh dokter forensik yang melakukan otopsi pada jenazah Brigadir J.

“Jadi dokter forensik Bersama-sama dengan dokter yang mewakili kita, jadi mereka menyatakan jika ini ditembak dari belakang,” ucapnya.

Salah satu tugas dari dokter forensik perwakilan pihak keluarga yang ditugaskan oleh kuasa hukum Brigadir J dalam mencatat semua hasil autopsy tersebut.

Kuasa hukum dalam kanal YouTube Refly Harun itu mengatakan jika salah satu hasil autopsi itu kemudian yang dicatat oleh dokter perwakilan keluarga.

“Itulah catatan-catatan mereka di dalam ruang OK ruang operasi itu,” kata Kamarudin sambil menjelaskan.

Setelah catatan-catatan mengenai hasil autopsi Brigadir J selesai, tepat pada malam hari pihak kuasa hukum segera memerintahkan untuk membuat dalam berita acara dan tuangkan dalam akta notaris.

“Jadi sudah dalam akta notaris ini,” ujarnya sambil menunjukkan dokumen.

Baca Juga: Prediksi dan Jadwal Persija Jakarta vs Persis Solo di BRI Liga 1, Siaran Langsung Indosiar via Live Streaming

Kamarudin mengatakan data itu sudah termasuk data real untuk berjaga-jaga para dokter di kemudian hari.

Ia kembali menegaskan jika apa yang dicatat oleh dokter forensik perwakilan keluarga yang ditugaskan oleh kuasa hukum ini merupakan kesepakatan antara semua dokter yang malakukan otopsi terhadap jenazah Brigadir J.

Pernyataan hilangnya otak Brigadir J tentunya termuat juga dalam hasil otopsi yang ada pada dokter forensik  yang bertugas, namun hasilnya belum disampaikan secara transparan ke publik

Belum ada pernyataan apakah hasil tersebut akan disampaikan ke publik secara langsung ataukah akan dibuka nanti dalam proses pengadilan.

Namun hal yang masih menjadi pertanyaan adalah dimana otak Brigadir J, Kamaruddin mengatakan jika tidak ditemukan otak dalam kepala Yoshua dan terdapat beberapa retakan dalam kepala.

Sementara itu, hasil otopsi ini sebelumnya diharapkan dapat menguak 5 kejanggalan ini, salah satunya dugaan kuasa hukum keluarga Brigadir J tentang adanya tindak penyiksaan.

Dari pihak keluarga Brigadir J mengerahkan 7 orang anggota keluarga. Mereka terdiri dari 5 orang anggota Pemuda Batak Bersatu.

Dua orang lagi berasal dari keluarga yang merupakan paman Brigadir J.

Hasil otopsi Brigadir J akan mengungkap sejumlah kejanggalan yang berkembang di masyarakat.

Salah satunya yang diungkapkan kuasa hukum, Kamaruddin Simanjuntak tentang adanya dugaan penyiksaan Brigadir J sebelum tewas.

“Kami yakin betul bahwa luka-luka didapat mendiang adalah ulah psikopat karena ada bekas luka penyiksaan,” kata Kamarudin Simanjuntak di Bareskrim Polri, Kamis 21 Juli 2022.

Berikut ini 5 kejanggalan kasus Brigadir J atau kasus tembak menembak polisi :

1. Kondisi jenazah Brigadir J

Tim forensik Polres Metro Jakarta Selatan melakukan pemeriksaan forensik pada jasad Brigadir J.

Jari Brigadir J putus dan tubuhnya ditemukan luka sayatan yang semuanya berasal dari tembakan dari rekannya.

Hingga saat ini publik masih menanti hasil otopsi dari Tim Forensik Polri. Nantinya dari hasil otopsi dapat diketahui dari jarak berapa peluru ditembakan atau adakah tindakan lain yang memicu kematian Brigadir J.

2.Leher Brigadir J dijerat tali

Tujuan dilakukan otopsi ulang jenazah Brigadir J adalah untuk mengetahui dugaan penyiksaan yang dialami Yosua.

“Pada leher Brigadir J ada jeratan semacam tali, itu diduga dari belakang kemudian ada sayatan” ungkap Kamarudin Simanjuntak di Bareskrim Polri, Kamis 21 Juli 2022.

3. Adanya Luka Sayatan di Wajah Brigadir J

Kejanggalan pada penanganan pertama kasus tewasnya Brigadir J.

Salah satunya ada larangan membuka jenazah.

Keluarga melaporkan adanya luka sayatan di wajah Brigadir J.

Kapolri dan keluarga sepakat diadakan otopsi ulang pada hari ini, Rabu 27 Juli 2022 dengan melibatkan ahli-ahli yang netral.

Menurut Irjen Pol Dedi Prasetyo, dokter-dokter ini berasal dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia.

4. Pihak keluarga tidak puas dengan hasil otopsi pertama

Sebelumnya pihak keluarga tidak puas dengan hasil otopsi yang pertama.

"Tentu kita tidak terima ya karena disebut mati karena peluru. Tapi di tubuh dia (Brigadir J) ditemukan luka sayatan, pukulan benda tumpul dan rahang bergeser," ucap Roslin Simanjuntak, bibi dari Brigadir J pada Senin 18 Juli 2022 seperti yang dikutip dari ANTARA.

5. Kepastian Hukum Bharada E

Saat ini Polri belum juga mengumumkan tersangka dalam kasus Brigadir J.

Dengan adanya proses otopsi ulang, diharapkan baik Brigadir J atau pun Bharada E mendapatkan kepastian hukum.

Hasil otopsi dapat menjadi bukti tambahan untuk mengungkap misteri kematian Brigadir J.

Kronologi kejadian Kasus Tembak Menembak Polisi atau Kasus Brigadir J.***

Editor: Viko Karinda

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler