Potret Kedekatan Ferdy Sambo dan Fahmi Alamsyah yang Diduga Ikut Susun Skenario Pembunuhan Brigadir J

9 Agustus 2022, 16:00 WIB
Fahmi Alamsyah bersama Ferdy Sambo diduga turut menyusun skenario pembunuhan Brigadir J. /kolase Pikiran Rakyat/edit Teras Gorontalo/

TERAS GORONTALO - Nama Fahmi Alamsyah disebut-sebut orang dekat Kapolri namanya kini jadi pembicaraan di media sosial burung biru, diisukan Fahmi turut menyusun skenario pembunuhan Brigadir J.

Fahmi Alamsyah menjadi sorotan saat namanya muncul di media sosial di mana nama Fahmi Alamsyah diduga ikut terseret dalam kasus kematian Brigadir J.

Dalam cuiten netizen Twitter Fahmi Alamsyah diduga ikut serta dalam penyusunan 'skenario' kematian Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.

Hal itu membuat nama Fahmi Alamsyah dicari di pencarian Google dan media sosial lainnya.

Baca Juga: Dosen di Thailand Ikut Analisa Pernyataan Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Berikut Pemaparannya

Tak sedikit warga Twitter mencuit nama Fahmi Alamsyah dan menanyakan keberadaannya kini.

Tak sedikit yang menulis bahwa Fahmi Alamsyah yang merupakan penasehat Kapolri ikut menyusun kebohongan yang disampaikan ke publik perihal kronologi tewasnya Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, pada Jumat 8 Juli 2022.

Bahkan kini tak sedikit warganet yang penasaran dengan sosok Fahmi Alamsyah yang merupakan orang dekat Kapolri.

Hal itu bermula dari sebuah cuitan akun Twitter @one_moslem1:

FAHMI ALAMSYAH adalah penasihat KAPOLRI yg mengatur skenario kronologis kasus Brigadir J.

Bersama SAMBO, Fahmi menyusun kebohongan ke PUBLIK seperti yg disampaikan Humas Polri ke awak media. Dari situ kebohongan berasal.

Tak hanya satu, ada beberapa akun twitter juga menuliskan rasa penasarannya terhadap Fahmi Alamsyah.

Baca Juga: Sosok Fahmi Alamsyah Orang Dekat Kapolri, Namanya Viral Disebut Ikut Susun 'Skenario' Kematian Brigadir J

"Fahmi alamsyah... dimanakah kau kini brada

Penasihat @ListyoSigitP yg tau banyak kasus SAMBO

Dan diduga juga tau soal kejadian sesungguhnya di KM50

Nama: FAHMI ALAMSYAH... gw catat khusus di doa gw.. cc @mohamahfudmd @jokowi," tulis akun @buzze_rp.

Lantas seberapa dekat Fahmi Alamsyah dengan Ferdy Sambo?

Fahmi Alamsyah beberapa kali memposting foto bersama Ferdy Sambo.

Mulai dari foto saat Ferdy Sambo memakai pakaian dinas kepolisian berwarna putih hingga pakaian dinas kepolisian berwarna coklat yang lengkap dengan baret birunya.

Ternyata kedekatan Fahmi Alamsyah dengan Ferdy Sambo pun nampaknya terjalin cukup baik.

Baca Juga: Banyak yang KECEWA! Inilah 6 Shinobi Memiliki Kekuatan Dahsyat di Naruto, Jadi Lemah di Boruto

Hal itu terlihat kebersamaan Fahmi Alamsyah dengan Ferdy Sambo saat buka puasa bersama.

Saat itu, Fahmi Alamsyah memposting sebuah foto, di mana dirinya berpose di antara dua laki-laki, di mana satunya adalah Ferdy Sambo.

Saat itu Fahmi Alamsyah memakai batik coklat bercorak sedangkan Ferdy Sambo memakai kemeja berwarna hitam dengan pose meletakan satu tangannya ke dada.

Fahmi Alamsyah membubuhi postingannya dengan caption 'TUT WURI HANDAYANI' lengkap dengan tiga emoji cinta berwarna merah dengan tahar buka puasa. Foto tersebut diposting 66 minggu yang lalu.

Nampaknya keduanya memang bersahabat dugaan itu dikuatkan dengan postingan Fahmi Alamsyah yang memposting hasil rapid test.

Nampak ada hasil rapidtest dengan inisial FA dan FS yang diduga adalah Fahmi Alamsyah dan Ferdi Sambo.

"There are friends, there is family and then there are friends that become family.

Temen jadi SODARA.. 30 tahun persahabatan kadang kepo, kadang rempong, kadang bengong," tulis Fahmi Alamsyah sebagai caption postingannya.

Sementara itu, perihal dugaan Fahmi Alamsyah ikut membuat skenario bersama Ferdy Sambo atas kematian Brigadir J belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.

Namun, kabar dugaan tersebut sudah beredar di media sosial. 

Baca Juga: Terungkap, Teriakan Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Pengacara Bharada : Ia Jalankan Perintah

Kronologi Kematian Brigadir J Versi Polisi dan Kronologi Versi Pengakuan Bharada E

Brigadir J tewas tertembak pada 8 Juli lalu di rumah dinas eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Namun Polri mengumumkan kasus ini ke publik pada Senin, 11 Juli atau tiga hari pasca peristiwa.

Kronologi awal peristiwa penembakan yang disampaikan polisi kemudian dibantah oleh pengacara tersangka Bharada E.

Kronologi baru tersebut berdasarkan pengakuan dari Bharada E yang menceritakan kejadian pada saat penembakan Brigadir J.

Berikut perbedaan kronologi awal penembakan versi polisi dengan versi pengakuan Bharada E:

Kronologi Awal Penembakan Brigadir J Versi Polisi:

Kronologi pertama yang muncul adalah versi kepolisian.

Saat itu, Dikutip dari Kalbar Terkini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyatakan Brigadir J tewas karena baku tembak dengan Bharada E.

Peristiwa tersebut dipicu Brigadir J yang diduga masuk ke kamar istri Sambo, Putri Candrawathi dan melakukan pelecehan seksual.

Aksi Brigadir J dibarengi todongan pistol ke Putri. Lantas Putri berteriak.

Teriakan Putri didengar oleh Bharada E yang sedang bertugas menjaga rumah Sambo.

Bharada E kemudian masuk lalu menanyakan keadaan.

Brigadir J yang panik, membalas pertanyaan Bharada E dengan melepas tembakan sehingga terjadi baku tembak.

"Nah di luar kamar itu kan teriak, setelah dengar teriakan, itu Bharada E itu dari atas, masih di atas itu bertanya 'ada apa bang?' tapi langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J gitu," kata Ramadhan 11 Juli lalu.

Brigadir J disebut mengeluarkan tembakan sebanyak tujuh kali dan dibalas oleh Bharada E sebanyak lima kali.

Setelah kejadian itu, istri Ferdy menelpon suaminya yang sedang melakukan tes PCR di luar rumah.

"Kemudian datang, setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam [setelah] menerima telepon dari ibu, Pak Kadiv Propam langsung menelpon Polres Jaksel," kata Ramadhan.

Kronologi penembakan Brigadir J versi pengakuan Bharada E:

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Polri, Brigjen Pol Andi Rian pada menyebut Bharada E melesatkan tembakannya bukan karena membela diri.

"Tadi sudah saya sampaikan Pasal 338 juncto 55 dan 56 KUHP, jadi bukan bela diri," ujar Andi di Gedung Bareskrim Polri.

Versi terbaru, Bharada E disebut menembak Brigadir J karena diperintah oleh atasannya.

Kuasa hukum Bharada E, Muhammad Burhanuddin mengatakan, hal tersebut telah disampaikan kliennya melalui Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kepada penyidik dari Timsus Polri.

Baca Juga: Terungkap, Teriakan Istri Ferdy Sambo Ternyata Bukan Dilecehkan, Benarkah Lihat Brigadir J Dibunuh?

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa Bharada E bukan satu-satunya yang menembak Brigadir J.

Ia berkata Bharada E melakukan penembakan pertama, tetapi tembakan berikutnya dilakukan oleh orang lain.

"Nembak pertama Bharada E, selanjutnya ada pelaku lain," jelas Burhanuddin.

Sementara itu terkait kasus Brigadir J, kini pihak kepolisian masih melakukan penyidikan dan dikabarkan hari ini akan mengumumkan tersangka baru berinisial K.

Ini menyusul dengan Pernyataan Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo bahwa bakal mengumumkan tersangka baru kasus meninggalnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

"Insyaallah, sore ini," kata Dedy, dikutip Teras Gorontalo dari ANTARA.

Pengumuman tersangka baru kasus Brigadir J akan disampaikan secara resmi oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri.

"Iya, betul (diumumkan oleh Kapolri)," kata Dedi.

Ia juga menyampaikan bahwa pengumuman tersangka baru kasus Brigadir J akan dilaksanakan di atas pukul 16.00 WIB

"Di atas pukul 16.00 WIB, coba koordinasi dengan kepala biro nanti sampaikan kepada teman-teman (media)," kata Dedi. ***

Editor: Viko Karinda

Sumber: ANTARA Kalbar Terkini Twitter @one_moslem1

Tags

Terkini

Terpopuler