Salman Rushdie Sang Penghina Nabi Ditikam di Amerika, Ini Profilnya

14 Agustus 2022, 12:52 WIB
Salman Rushdie Sang Penghina Nabi Ditikam di Amerika, Ini Profilnya /Pikiran-Rakyat.com/

 

TERAS GORONTALO - Salman Rushdie penulis buku Ayat-ayat setan atau The Satanic Verses ditikam di Amerika Serikat.

Salman Rushdie diketahui ditikam sebanyak 15 kali saat menghadiri event di Institusi Chautauqua New York Amerika Serikat.

Bahkan dalam penikaman yang dialami Salman Rushdie itu saat memberikan pidato mengenai ruang kebebasan di Amerika.

Salman Rushdie diketahui mengalami luka tikaman di bagian leher dan dada saat di Amerika, sang penghina Nabi Muhammad itu kini sedang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Pernah Ancam Brigadir J, Ini Salah Satu Ajudan Ferdy Sambo Diduga Kompori Sang Jenderal Eksekusi Yosua

Polisi di Amerika pun kini sudah mengamankan pelaku penikaman terhadap Salman Rushdie tersebut.

Polisi di Amerika juga diketahui telah melakukan identifikasi terhadap pelaku percobaan pembunuhan terhadap Salman Rushdie.

Tersangka penikaman telah diketahui pihak kepolisian Amerika, seperti dikutip Teras Gorontalo dari Reuters.

Diketahui, pelaku penikaman kepada Salman Rushdie itu pria berusia 24 tahun bernama Hadi Matar dari New Jersey.

Baca Juga: Mahfud MD: Putri Candrawathi Sudah Ngomong, Video Tangis Brigadir J Pecah Saat Menyampaikan Perpisahan

Kini polisi Amerika sedang berusaha untuk menentukan motif di balik serangan yang mengundang kecaman internasional soal Salman Rushdie ditikam tersebut.

Salman Rushdie juga selama ini kerap bersembunyi di berbagai belahan dunia semenjak ia mengeluarkan novel kontroversialnya yang berjudul Ayat-Ayat Setan pada tahun 1988.

Novel itu dinilai menyinggung umat Islam, karena menggambarkan Nabi Muhammad dengan cara yang tidak terhormat.

Dengan timbulnya novel dari Salman Rushdie yang disebut menghina Nabi Muhammad itu mendapat tanggapan dari pemimpin tertinggi Spiritual Iran saat itu, Ayatullah Khomeini. 

Baca Juga: Karir Melejit Secepat Kilat, Inilah 3 Jenderal yang Dilayani Ferdy Sambo, Salah Satunya Berstatus Menteri

Ayatollah Khomeini menerbitkan fatwa untuk menghukum mati Salman Rushdie pada 14 Februari 1989.

Oleh karena itu, Salman Rushdie menghadapi teror ancaman selama hampir 3 dekader atau 30 tahun lamanya. 

Hal tersebut membuatnya harus berpindah-pindah tempat, kini Salman Rushdie ditikam di Amerika.

Namun banyak bertanya siapa sebenarnya Salman Rushdie yang disebut menghina Nabi itu?

Berikut ini profil Salman Rushdie, dikutip Teras Gorontalo dari Pikiran-Rakyat.com:

Salman Rushdie lahir di Mumbai India pada, 19 Juni 1947.

Salman Rushdie diketahui mengenyam pendidikan di Rugby School dan University of Cambridge, dan menerima gelar M.A dalam bidang sejarah pada tahun 1968.

Novel pertama Salman Rushdie yang diterbitkan berjudul Grimus, rilis perdana pada tahun 1975.

Pada tahun 1981, Salman Rushdie mendapatkan kepopulerannya sebagai novelis ketika ia menerbitkan Midnight's Children, bercerita sebuah dongeng tentang India Modern.

Kemudian Novel Shame yang terbit 1983, berdasarkan politik kontemporer di Pakistan, juga populer. Tetapi novel keempat Salman Rushdie tersebut,

Namun novel Salman Rushdie yang berjudul Ayat-Ayat Setan mendapat sambutan yang berbeda.

Dalam beberapa narasi cerita dalam buku ini, Salman Rushdie menggambarkan seorang tokoh bernama Mahound yang dimodelkan pada sosok Nabi Muhammad. 

Salman Rushdie mengkritik dan menyerang inti kepercayaan umat muslim, salah satunya mengenai wahyu dan kerasulan Nabi Muhammad.

Buku ini menuai kritik dari para pemimpin komunitas Muslim di Inggris, yang mengecam novel itu sebagai penghujatan terhadap kaum muslim.

Demo besar-besaran terhadap Salman Rushdie menyebar ke negara-negara berpenduduk Muslim, termasuk Pakistan dan Iran.

Beberapa penerjemah buku Ayat-Ayat Setan di negara lain, mengalami nasib naas, seperti yang dialami penerjemah asal Italia, bernama Ettoro Capriola yang mengalami penikaman berkali-kali di Milan, pasca ia menerjemahkan karya Rushdie tersebut, pada tahun 1991.

Salman Rushdie kemudian bersembunyi di bawah perlindungan Scotland Yard, dan walaupun terkadang dia muncul secara tak terduga, terkadang di negara lain, dia terpaksa membatasi pergerakannya karena teror demi teror yang terus berlangsung.

Penulis peraih Booker Prize pada tahun 1981 ini, sejak tahun 2000 Salman Rushdie memilih dan menetap di Amerika Serikat dan mulai tampil di publik setelah bersembunyi selama kurang lebih tiga dekade. 

Itulah profil singkat Salman Rushdie yang ditikam di Amerika, dan disebut sebagai penghina Nabi.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: Pikiran Rakyat Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler