Akhirnya Terbongkar Dugaan Manipulasi CCTV Ferdy Sambo, Ditemukan Kejanggalan

26 Agustus 2022, 18:01 WIB
Akhirnya Terbongkar Dugaan Manipulasi CCTV Ferdy Sambo, Ditemukan Kejanggalan /Tangkap layar YouTube @Narasi Newsroom

TERAS GORONTALO - Rekaman CCTV, yang beredar luas di media sosial, terkait akitivitas Brigadir J, Putri Candrawathi, hingga Ferdy Sambo dihari kematian Brigadir J.

Diketahui Brigadir J, tewas di rumah dinas Ferdy Sambo.

Meski telah ditetapkan lima tersangka dalam kasus Brigadir J ini.

Diduga dalang dan otak pembunuhan Brigadir J itu Ferdy Sambo, hingga menyeret istrinya Putri Candrawathi.

Hingga kini CCTV yang beredar luas dibeberapa media lalu masih dipertanyakan.

Baca Juga: Hotman Paris Pelototi Suara ‘Sayang' Ditengah RDP Komisi III DPR RI dengan Kapolri, Hotman: Hati-hati, Netizen

Pasalnya, CCTV yang menunjukkan aktivitas Brigadir J, Putri Candrawathi, Ferdy Sambo, hingga Bharada E, sebelum dieksekusinya Brigadir J.

Dikutip Teras Gorontalo dari Narasi Newsroom, lewat verifikasi dengan metode yang cukup sederhana, melalui matahari dan sinar bayangan.

Kami mendapatkan sejumlah kejanggalan dalam CCTV yang beredar tersebut.

Meski Polri dan Komnas HAM telsh mengakui adanya rekayasa kasus Brigadir J.

Baca Juga: Profil dan Karir Jenderal Slamet Uliandi, Ditunjuk Kapolri Jemput Paksa Ferdy Sambo, Miliki Jabatan Mentereng

Namun belum dijelaskan secara detail bagian penting dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Rekaman CCTV yang beredar itu diduga kuat memang hasil manipulasi.

Jelas rekaman CCTV tersebut banyak menghapus scene.

Hal itu masih jamak dilakukan karena rekaman berdurasi amat panjang.

Baca Juga: Benarkah Ferdy Sambo Hanya Bisa Diberhentikan Oleh Presiden Jokowi? Benini Pengakuan Polri

Sampai disitu manipulasi masih bisa dikatakan wajar untuk kepentingan meringkas durasi.

Tapi menjadi tidak wajar, jika dilakukan bukan untuk meringkas durasi.

Melainkan membuang elemen-elemen penting seperti scene tertentu atau objek tertentu dalam frame.

Manipulasi ini termasuk dengan menambahkan elemen baru, atau objek tertentu dalam frame.

Contohnya, mengedit time stamp CCTV. Untuk mengecek lebih rinci bisa dilakukan metode Localization Tampering.

Yakni menganalisis frame by frame menghitung histogram dan menampilkan grafik histogram.

Karena, rekaman CCTV yang beredar adalah gabungan dari berbagai rekaman CCTV yang dijadikan satu. Sulit untuk metode Localization Tampering.

Dalam rekaman CCTV yang berada di rumah Ferdy Sambo.

Cara lain ialah memverifikasi time stamp CCTV yang ditampilkan dalam rekaman CCTV tersebut.

Kami mencoba melakukannya dengan sinkronisasi dengan arah bayangan matahari.

Diduga kuat ada foto yang diambil oleh YouTuber Anjas Asmara di Thailand diambil sebelum rombongan berangkat dari Magelang.

Mobil patwal ini identik seperti muncul di CCTV. Foto itu diambil dari depan rumah Ferdy Sambo di Cempaka Residence.

Mobil ini menghadap dari Timur ke Barat. Jika disinkronkan dengan jam matahari.

Foto ini diperkirakan diambil sekitar pada pukul 09.30.

Analisis yang sama juga kami lakukan pada CCTV dalam perjalanan di batas Kota Utara Magelang.

Begitu juga, pada rekaman CCTV, ketika Ferdy Sambo pulang ke rumah.

Rekaman CCTV ini disebut terjadi pada pukul 15.29 WIB.

Ini sinkron dengan jam matahari pada masa tersebut.

Ferdy Sambo tiba semenit kemudian di rumah.

Lalu, CCTV berikutnya memperlihatkan rombongan Putri Candrawati dan Brigadir J, tiba di rumah dari Magelang, pada pukul 15.41 WIB.

CCTV itu, menunjukkan aktivitas para ajudan Ferdy Sambo, termasuk Brigadir J melakukan aktivitas hingga tes PCR.

Jam 15.49, waktu terakhir Brigadir J terlihat di CCTV.
Dan kejanggalan itupun muncul.

Pada 17.05 Putri Candrawathi disebut pergi ke rumah dinas menggunakan mobil MPV hitam.

Laju gerak mobil ini terekam CCTV sebuah rumah di jalan Duren Tiga Barat.

Dalam rekaman CCTV itu, mobil MPV yang ditumpangi Putri Candrawathi terekam 17.09.

Menariknya, jika mengecek bayangan matahari, waktu dalam CCTV tersebut tidak cocok.

Kami coba mempertajam bayangan mobil ini, sehingga terlihat outline bayang-bayang.

Hasilnya pun tetap tidak sinkron dengan jam matahari.

Bahkan, kejanggalan lain pun muncul pada rekaman CCTV berikut.

Menyusul Putri Candrawathi, terlihat Ferdy Sambo keluar dari garasi rumah di Saguling pada pukul 17.10.

Jika melihat dari jam matahari pada jam tersebut , bayangan mobil semestinya tidak mengarah ke situ.

Kami mencoba mengecek adalah objek lain di halaman rumah Ferdy Sambo yang menghalangi sinar matahari.

Misal pohon atau benda lain, sehingga menciptakan bayangan ini.

Nyatanya tidak ada, ini memang bayangan mobil Ferdy Sambo.

Jika disinkronkan dengan jam matahari, bayangan mobil mengarah ke titik tersebut, lebih cocok terjadi dalam rentang jam 11 hingga jam 3 sore, bukannya jam 17.10.

Kuat dugaan, rekaman CCTV tidak diambil pada jam 5 sore. Seperti yang tertera dalam rekaman CCTV tersebut.

Indikasi kejanggalan ini sudah diendus oleh Komnas HAM, ketika mereka menerima rekaman tersebut.

Ini kami tidak merasa puas dengan CCTV yang kami terima.

“Ya, itu diakui seolah-olah pergi ke suatu tempat bukan ke rumah dinas, ya. Kemudian kalau dilihat di CCTV itu kan patwalnya berhenti," ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dikutip dari Narasi Newsroom, Kamis 25 Agustus.

Sebelumnya dibangun keterangan, dia (Ferdy Sambo) ditelepon setelah terjadi kekerasan seksual dan tembak-menembak.

“Tapi itu kemudian diakui bahwa itu adalah skenario yang dia (Ferdy Sambo) buat," ungkapnya.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: Youtube Narasi Newsroom

Tags

Terkini

Terpopuler