Trending di Google Doodle, Ini Sejarah Mangkok Ayam Atau Rooster Bowl, dan Alasan Kenapa Jago Bukan Betina

12 September 2022, 09:33 WIB
Trending di Google Doodle, Ini Sejarah Mangkok Ayam Atau Rooster Bowl, dan Alasan Kenapa Jago Bukan Betina /Tangkapan layar Google/

TERAS GORONTALO - Google Doodle merupakan sebuah penampilan logo khusus yang bertujuan untuk memperingati sebuah acara, benda, sejarah, perayaan atau lain sebagainya.

Per 12 September 2022,Google Doodle menampilkan gambar Mangkok ayam atau Rooster Bowl yang sudah menjadi legenda.

Lalu, tahukah kamu sejarah dan bagaimana filosofi mengapa harus ayam jago bukan betina?

Dilansir dari Pikiran. rakyat, sal usul atau sejarah mangkok ayam yang biasa di sebut Rooster Bowl diketahui berasal dari Guangdong, Tiongkok yang diciptakan lebih dari seabad lalu.

Baca Juga: Begini Isi Laporan Putri Candrawathi: Brigadir J Meraba Paha, Payudara dan Alat Vitalnya di Duren Tiga!

Desainnya dibuat orang Hakka yang secara individual mencetak dan melukisnya dengan tangan.

Dengan kata lain, Mangkok Ayam yang asli hanya ada satu yaitu yang pertama kali dibuat.

Seiring waktu,mangkok lainnya dilukis dengan perbedaan-perbedaan kecil dalam ukuran maupun pola.

Itulah kenapa sampai hari ini, kita melihat begitu banyak varian dari desain ini.

Jika menelaah makna filosofisnya, ‘ayam’ dalam bahasa Hakka memiliki pengucapan yang mirip dengan ‘rumah’ atau ‘keluarga’.

Dilansir dari SAYS, orang-orang percaya bahwa makan memakai Mangkok Ayam akan mendatangkan kemakmuran bagi keluarga.

Baca Juga: Hacker Bjorka Diminta Bongkar Data Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi: Tolong Ungkap Kasus Brigadir J

Menggunakan simbol ayam jago juga melambangkan kerja keras, semangat juang, dan keluarga sejahtera.

masyarakat China yang patriarki pada masa itu lebih menyukai laki-laki daripada perempuan, karena melahirkan anak laki-laki berarti berkah besar bagi keluarga.

Masyarakat Hakka biasanya membeli Mangkok Ayam untuk anak laki-laki mereka dan mengukir namanya atau tanda unik di atasnya.

Sementara itu, bunga peony mewakili pepatah umum China yang yaitu, “Bunga mekar dengan kekayaan dan kemakmuran.”

Bunga peony melambangkan kemakmuran, kekayaan, dan status sosial yang tinggi sedangkan daun pisang berarti keberuntungan.

Baca Juga: Deolipa Yumara Sebut Kabareskrim dan Dirtipidum Polri Dalang Dibalik Putri Candrawathi Belum Ditahan

Meski punya nilai-nilai luhur, hari ini, produksi masal Mangkok Ayam atau Rooster Bowl telah banyak mengikis nilai-nilai yang adiluhung itu.

Apalagi produk Mangkok Ayam berbahan plastik dengan tujuan hanya untuk melestarikan desain kuno.

Dengan berbagai variannya, sudah sulit menemukan bentuk Mangkok Ayam yang asli. Di Asia Tenggara termasuk Indonesia, barang ini dibawa para imigran.

Mangkok porselen seperti itu dianggap sebagai barang koleksi langka yang dilukis dengan tangan secara unik oleh perajin terampil.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Isi SP3 Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo Teriak saat Brigadir J Meraba Bagian Sensitif

Saat ini seni pembuatan Mangkok ayam yang autentik masih dilakukan di Lampang, Thailand.

Namun belakangan, perusahaan di Indonesia mengklaim hak paten desain ayam itu pada 2017.

Siapa saja yang memproduksi, menggunakan, atau memperdagangkan gambar ayam itu akan dijerat pidana penjara 5 tahun atau denda Rp2 miliar. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Pikiran Rakyat SAYS

Tags

Terkini

Terpopuler