Pengakuan Bripka Ricky Rizal yang Tidak Tahu ada Cerita Pelecehan di Magelang

12 September 2022, 18:00 WIB
Pengakuan Bripka Ricky Rizal yang Tidak Tahu ada Cerita Pelecehan di Magelang /Tangkap layar YouTube Polri TV/edit Teras Gorontalo

TERAS GORONTALO - Pengakuan terbaru Bripka Ricky Rizal tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Bripka Ricky Rizal mengaku tidak tahu ada cerita pelecehan saat berada di Magelang bersama dengan Putri Candrawathi.

Hal ini diungkapkan Bripka Ricky Rizal lewat kuasa hukumnya, Erman Umar dilansir dari Narasi Newsroom.

Melalui Erman Umar, Bripka Ricky Rizal menuturkan rangkaian peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir J.

Baca Juga: One Piece: 8 Karakter kuat yang Terkadang Juga Diremehkan, Salah satunya Luffy

Erman menjelaskan bahwa pada tanggal 7 itu, Ibu Putri menyuruh Bripka Ricky untuk mengantarkan sumbangan ke panti asuhan di daerah Magelang.

Kemudian Bripka Ricky meminta bantuan Polsek di daerah setempat untuk mengantarkannya.

"Ditengah jalan menjelang jam 3 atau jam 4 dia ditelpon oleh anaknya Sambo yang gede. Dia minta tolong dibelikan kipas angin, dan makanan," ucapnya.

Saat itu, Bharada E juga ikut serta mengantarkan makanan sambil menghadap pamong anak Ferdy Sambo.

Baca Juga: Viral Karena Hacker Bjorka, Apa yang Dimaksud Doxing?

"Kemudian pada saat dia mencari pamong anak Sambo ini, muncul telepon kepada Richard. Richard (Bharada E) diminta pulang, Ibu Sambo (Putri Candrawathi) yang menelepon. Lalu baliklah mereka," jelasnya.

Setelah balik kerumah, disitulah menurut Bripka Ricky kejadian antara Kuat Maruf dan Brigadir J.

"Mereka sampai dirumah, dilantai satu kosong orang. Dilantai dua itu dilihat Ricky kok tegang, si Kuat sama kayak panik. Si Susi pembantu rumah tangganya menangis," jelasnya.

Erman juga menjelaskan bahwa Bripka Ricky sempat bertanya kepada Kuat perihal apa yang terjadi.

"Pak Kuat ada apa?, Kuat menjawab, Oh enggak itu tadi si Yosua, kayak jalan mengendap-endap atau apalah gitu," jelas Erman.

Kemudian lanjut Erman, Bripka Ricky pun mengecek keadaan Ibu Putri Candrawathi

"Sementara dia (Bripka Ricky) cek ke atas, ibu itu kayak jatuh di depan kamar mandi.

Baca Juga: Pantas Berani Kawal Keluarga Brigadir J Lawan Ferdy Sambo, Ternyata Irma Hutabarat Bukan Sosok Sembarangan

Erman juga menanyakan kepada Bripka Ricky Rizal terkait pelecehan kepada Putri Candrawathi.

Namun, Bripka Ricky mengatakan bahwa ia tidak tahu cerita soal pelecehan.

"Waktu itu tahunya seolah ada pertengkaran kayak si Kuat sama Yosua," katanya.

Bripka Ricky juga dalam penjelasannya kata Erman bertanya kepada Kuat Maruf, namun Kuat Maruf tidak juga menjelaskan apa-apa.

"Tapi Kuat juga enggak menjelaskan," tuturnya.

Diketahui, Polri telah menetapkan lima tersangka pembunuhan Birgadir J.

Mereka yakni Bharada E, Brigadir RR, Kuat Maruf, Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo yang memerintahkan penembakan.

Pada awal kasus ini mengemuka, polisi menyebut bahwa kematian Brigadir J terjadi karena peristiwa tembak menembak antara Brigadir J dengan Bharada E, setelah Brigadir J disebutkan melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Baca Juga: Akhirnya Jenderal Hendra Kurniawan Bongkar Siasat Licik Ferdy Sambo, Catut Nama Kapolri ‘Saya Terpikat'

Akan tetapi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menegaskan bahwa tidak ada peristiwa tembak-menembak.

Yang ada adalah Bharada E menembak Brigadir J atas perintah Sambo.

Kemudian Sambo juga menembakkan senjata Brigadir J ke tembok untuk merekayasa seolah-olah telah terjadi peristiwa tembak-menembak.

Adapun kelima tersangka tersebut disangkakan perbuatan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dan dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).***

Ancaman pidananya maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara selama-lamanya 20 tahun.***

Editor: Gian Limbanadi

Sumber: Youtube Narasi Newsroom

Tags

Terkini

Terpopuler