Fakta Selongsong Peluru Tak Sesuai, Perkuat Komnas HAM Sebut Putri Candrawathi Orang Ketiga Tembak Brigadir J

14 September 2022, 16:35 WIB
Fakta Selongsong Peluru Tak Sesuai, Perkuat Komnas HAM Sebut Putri Candrawathi Orang Ketiga Tembak Brigadir J /Instagram @Buddyku/

TERAS GORONTALO- Kasus Brigadir J dua bulan lebih berjalan.

Hingga kini masih misteri siapa saja yang tembak almarhum Brigadir J.

Teranyar, Komnas HAM menduga Putri Candrawathi ikut tembak Brigadir J.

Diketahui, Bharada E menyebutkan bahwa bukan hanya dirinya yang tembak Brigadir J.

Melainkan, Ferdy Sambo pun juga menembak Brigadir J.

Baca Juga: Ferdy Sambo Diduga Gunakan Anggota DPR untuk Lobby Istana, Kamaruddin Simanjuntak: Bocoran Intelejen

Namun, pernyataan Bharada E itu dibantah Ferdy Sambo.

Sampai saat ini, banyak spekulasi yang beredar terkait dengan siapa saja penembak Brigadir J itu.

Ada yang menyebutkan bahwa bukan hanya Bharada E yang tembak Brigadir J.

Bisa jadi dua ato tiga orang yang menembak Brigadir J.

Fakta baru, ditemukan terkait dengan jumlah selongsong peluru yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Disadur dari YouTube UNCLE WIRA menengok lagi kebelakang pra rekonstruksi pada Selasa 12 Juli 2022.

Penyidik menemukan ketidaksesuaian jumlah selongsong peluru, dengan klaim total tembakan para tersangka.

Baca Juga: Deretan Aksi Hacker Bjorka yang Ungkap Siapa Pembunuh Munir hingga Senggol Kapolri di Kasus Brigadir J

Lanjutnya membaca sebuah artikel terpercaya waktu itu Polisi masih berpatokan dengan karangan cerita Ferdy Sambo.

Yaitu, bahwa terjadinya baku tembak antara Bharada E dengan Ferdy Sambo.

“Dalam skenario itu disebutkan total peluru yang keluar sebanyak 12, terdiri dari tujuh Brigadir J dan lima dari Bharada E."

“Namun jumlah selongsong peluru yang ditemukan saat ini hanyalah 10. Jadi, kurang dua," katanya dikutip dari YouTube UNCLE WIRA, Selasa 14 September 2022.

Bahkan, Polisi curiga sudah ada yang memanipulasi TKP.

Kejanggalan itupun dilaporkan ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

Hingga akhirnya Jenderal Listyo memerintahkan olah TKP ulang.

“Akhirnya, hari Sabtu 16 Juli 2022, dilakukan olah TKP ulang," bebernya.

Saat itulah mulai terkuak kejanggalan diantaranya jumlah selongsong peluru.

“Saat rekonstruksi ulang itu ditemukan jumlah selongsong peluru justru lebih dari 12," ungkapnya.

Menariknya, Komnas HAM menduga istri Ferdy Sambo ikut nembak Brigadir J.

Dugaan itu berdasarkan beberapa bukti dari otopsi ulang maupun uji balistik.

Dimana bukti-bukti itu menunjukan tidak hanya satu peluru yang mengenai tubuh Brigadir J.

"Tak mungkin dari senjata yang satu. Pasti dari lebih dari satu senjata, bisa lebih dari dua senjata. Makanya saya munculkan juga ada pihak ketiga," ujar Ketua Komnas HAM Taufan Damanik disadur dari Berita Subang dalam acara Rosi yang ditayangkan Kompas TV pada Jumat 9 September 2022 malam.

Jika membaca keterangan Kabareskrim sebagai sebuah analisis, dugaan pihak ketiga itu sah-sah saja dia bilang. “Tetapi sekali lagi saya ingin penyidik mendalami kemungkinan ada pihak ketiga," tegas Ahmad Taufan.

Ahmad Taufan melanjutkan, diduga penembak ketiga merupakan orang yang berada di lokasi saat kejadian penembakan Brigadir J.

Taufan Damanik pun membenarkan adanya peluang Putri Candrawathi ikut melakukan penembakan.

“Kita mendorong penyidik ini untuk mendalami, jangan hanya terbatas kepada keterangan semata-mata. Mereka katakan ada bukti lain." sebutnya.

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi membantah terkait orang ketiga yang menembak Brigadir J.

Disadur dari YouTube UNCLE WIRA kuasa hukum Putri Candrawathi Arman Hanis membantah tudingan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J.

Menurutnya, dalam rekonstruksi kasus Brigadir J, Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo tidak melakukan penembakan.

“Keterangan tersangka dan alat bukti yang ada juga tidak menyebutkan Putri Candrawathi dengan Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J," ungkapnya, Senin 12 September 2022. ***

Editor: Gian Limbanadi

Sumber: Berita Subang YouTube UNCLE WIRA

Tags

Terkini

Terpopuler