Enggan Jadi Kacung, Bripka RR Kini Bongkar Arah Tembakan Ferdy Sambo, Fakta Lantai 2 Akhirnya Terungkap?

14 September 2022, 20:51 WIB
Enggan Jadi Kacung, Bripka RR Kini Bongkar Arah Tembakan Ferdy Sambo, Fakta Lantai 2 Akhirnya Terungkap? /Instagram.com @Buddyku

TERAS GORONTALO - Ferdy Sambo kian terpojok dengan pengakuan dari para ajudannya tentang kematian Brigadir J.

Pengakuan kali ini datang dari sesama tersangka Brigadir J yang juga ajudan Ferdy Sambo yaitu Bripka RR.

Seperti yang kita tahu jika Bripka RR saat ini sedang perang argumen melawan Ferdy Sambo.

Yang terbaru Bripka RR membongkar tentang apa yang sebenarnya terjadi usai ekseskusi Brigadir J di rumah Ferdy Sambo.

Bripka RR pun mengungkap peristiwa sebenarnya soal pembunuhan berencana terhadap Yosua atau Brigadir J.

Melalui kuasa hukumnya, Bripka RR terang-terangan mengungkapkan peristiwa berdarah yang melibatkan Ferdy Sambo, Bharada E, Putri Candrawathi, dan Kuat Ma'ruf.

Ia juga terus menyudutkan Ferdy Sambo dengan mengatakan bahwa mantan Kadiv Propam Polri itu juga menembak Brigadir J.

Padahal sebelumnya Bripka RR kekeh dan taat tentang skenario rapih dari Ferdy Sambo.

Baca Juga: Trik Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Dibongkar Eks Hakim Agung, Ternyata Ada Upaya Ringankan Hukuman FS

Sayangnya, pesan dari istri dan ayahnya membuyarkan semuanya.

Tak hanya itu, Bripka RR juta membongkar tentang tembakan tak biasa Ferdy Sambo.

Tembakan yang dimaksud adalah tembakan rekayasa setelah Brigadir J dieksekusi.

Ia mengaku jika Ferdy Sambo menembak ke arah lantai dua sebanyak tiga kali.

Menurut Bripka RR jika tembakan ini tak lain adalah untuk mengecoh para penyidik tentang kematian Brigadir J.

Selain itu, tembakan ke lantai dua oleh Ferdy Sambo ini adalah untuk memperkuat skenario saling tembak antara Brigadir J dan Bharada E.

Sayangnya, kini fakta tentang aksi saling tembak ini terungkap dan Bripka RR adalah salah satu sosok yang membongkar kebenaran tentang lantai dua rumah Ferdy Sambo.

Pelukan Palsu Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap, Bripka RR Jujur Soal Fakta Pelecehan Seksual di Magelang, Om Kuat dan Putri Candrawathi Ki

Belum lama ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan aksi pelukan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.

Namun, aksi pelukan antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ternyata hanya akting belaka.

Salah satu tersangka dalam kasus Brigadir J sekaligus ajudan Ferdy Sambo yakni Bripka RR membongkar fakta sebenarnya terkait pelukan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Sudah bukan rahasia jika Bripka RR kini menjadi salah satu penghianat bagi sang jenderal.

Ajudan paling senior dalam rumah Ferdy Sambo ini akhirnya mulai jujur terkait fakta saat rekonstruksi Brigadir J.

Kini secara terang-terangan Bripka RR berbalik arah guna 'menyerang' Ferdy Sambo.

Bripka RR pun bercerita perihal momen rekonstruksi kasus kematian Brigadir J yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Tak terendus publik sebelumnya, ternyata ada dua hal menarik di rekonstruksi antara Ferdy Sambo dan Bripka RR.

Baca Juga: Misteri Tangisan Susi Terungkap, Bripka RR Lihat Om Kuat Panik, Putri Candrawathi Terkapar Lemas di Kamar

Hal pertama adalah soal adegan mesra Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo saat memeragakan momen pada hari Brigadir J dibunuh.

Bertempat di rumah pribadinya di Saguling III, Putri Candrawathi tampak memeluk Ferdy Sambo.

Momen itu terjadi saat Putri Candrawathi menghampiri Ferdy Sambo di lantai tiga rumah mereka.

Usai memeluk Ferdy Sambo, Putri Candrawathi langsung menunduk didepan penyidik kepolisian.

Tak berselang lama, Ferdy Sambo pun langsung memegang handytalky guna beradegan sedang memanggil para ajudannya ke ruangannya.

Dimomen rekonstruksi itu, Ferdy Sambo diduga sedang melakukan perencanaan pembunuhan dengan Putri Candrawathi.

Melalui pengacaranya, Erman Umar, Bripka RR bercerita bahwa adegan Putri Candrawathi memeluk Ferdy Sambo hanya akting belaka.

Sebab Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo harus menjalani semua adegan rekonstruksi berdasarkan keterangan mereka berdua di BAP.

Dan ditanggal 8 Juli 2022 itu memang ada momen dimana Putri Candrawathi memeluk sang suami.

Adapun timing momen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi berpelukan itu sebenarnya dilakukan usai Brigadir J meregang nyawa.

Terkait dengan adegan Ferdy Sambo memegang HT guna memanggil ajudannya, Bripka RR mengakui bahwa momen itu terjadi usai Brigadir J tewas.

Hal tersebut dilakukan Ferdy Sambo untuk berbicara ke para ajudannya bahwa ia menjanjikan uang total Rp 2 miliar kepada mereka.

Lebih lanjut, Erman Umar mengurai penjelasan perihal adegan Ferdy Sambo hendak memberikan uang ke ajudannya.

Ternyata kala itu, Ferdy Sambo membantah pernyataan Bripka RR.

"Ricky dibilangin sama ibu (Putri Candrawathi) atau Pak Sambo, si Richard (dijanjikan uang) Rp 1 miliar karena dia nembak, si Ricky Rp 500 juta, si Kuat Rp 500 juta," ujar Erman dilansir dari YouTube Narasi Najwa Shihab.

Kepada pengacaranya, Bripka RR menyebut kala itu ia tidak menjawab apapun saat Ferdy Sambo menawarkan sejumlah uang.

"Di BAP dia (Bripka RR) bilang bahwa dia tidak menghendaki walau ditawarkan uang itu. Cuma dia dalam kondisi tak berdaya menjawab (tawaran Ferdy Sambo)," imbuh Erman Umar.

Selain itu, Bripka RR juga mengaku sempat bersitegang dengan Ferdy Sambo saat rekonstruksi.

Ternyata ada pengakuan Bripka RR yang dibantah tegas oleh Ferdy Sambo.

Pengakuan itu adalah perihak Bripka RR yang sempat ditawari untuk menembak Brigadir J.

Diakui Bripka RR, ia langsung menolak permintaan Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J karena takut.

Tak mengakui pernyataan Bripka RR, Ferdy Sambo justru melayangkan pengakuan berbeda didepan penyidik.

Menurut Ferdy Sambo, ia tidak menawarkan Bripka RR untuk menembak Brigadir J.

"Pada saat rekonstruksi, (Ferdy Sambo bantah dan bilang) 'oh kamu tidak dengar ? saya kan ngomong minta back up'," ungkap Erman Umar.

Sebagai informasi, hingga saat ini masyarakat masih mengikuti kasus Brigadir J.

Tidak hanya pengacara dari keluarga Brigadir J, netizen pun turut ikut andil mengawal kasus Brigadir J.

Bahkan orang yang tidak mengikuti perkembangan kasus tewasnya Brigadier J pun, kini mulai mengikuti perkembangan peristiwa ini.

Berikut rentetan kronologi kasus pembunuhan Brigadir J hingga Ferdy Sambo jadi tersangka.

Pada 8 Juli 2022 diisukan Brigadir J tewas karena adanya peristiwa baku tembak.

Namun Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa terkait isu tersebut tidaklah benar.

“Tidak ditemukan fakta peristiwa tembak menembak seperti yang dilaporkan awal” ujarnya pada konverensi pers di Mabes Polri.

Selanjutnya pada Senin 11 Juli 2022 kematian Brigadir J mulai diungkap.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Khusus untuk mengusut kasus tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Selanjutnya pada Selasa 12 Juli 2022 dugaan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo.

Hal ini membuat almarhum Brigadir J dilaporkan sebagai pelaku pelecehan seksual.

Namun Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi menghentikan laporan kasus dugaan pelecehan tersebut.

“Berdasarkan hasil gelar perkara tadi sore kedua perkara ini kita hentikan penydikannya. Karena tidak ditemukan peristiwa pidananya," kata Andi.

Selanjutnya Senin 18 Juli 2022 Kapolri Listyo Sigit Prabowo menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo.

Ia mengatakan Irjen Ferdy Sambo untuk sementara dinonaktifkan dari jabatan Kepala Divisi Propam Polri.

Lalu pada Rabu 27 Juli 2022 Jenazah dari Brigadir J diotopsi ulang.

Pada pelaksanaan otopsi ulang pihak keluarga menemukan beberapa petunjuk yang sangat kuat dan mematahkan adanya isu tembak menembak tersebut.

Menurut kuasa hukum keluarga Kamaruddin Simanjutak mengatakan bahwa dari hasil temuan bahwa terdapat lubang di kepala hingga menembus hidung.

Setelah itu, pada Rabu 3 Agustus 2022 Bharada E jadi tersangka pembunuhan Brigadir J.

Dirtipidum mengumumkan bahwa Bharada E ditetapkan sebagai tersangka pada konfrensi pers.

Selanjutnya Kamis 4 Agustus 2022 Ferdy Sambo menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri.

Saat itu Ferdy Sambo mengucapkan pemohonan maaf kepada Institusi Polri.

Selain itu pada Kamis 4 Agustus 2022 sebanyak 25 Polisi diperiksa, Ferdy Sambo dan beberapa perwira Polri dimutasi.

Pada konfrensi persnya Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengumumkan 25 personil yang telah dilakukan pemeriksaan khusus yang diduga melanggar kode etik telah dimutasi.

Selanjutnya Sabtu 6 Agustus 2022 Ferdy Sambo ditempatkan di Mako Brimob, diduga karena ketidak profesionalan dalam olah TKP.

Lalu Minggu 7 Agustus 2022 Istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi muncul ke publik setelah hampir sebulan bungkam.

Diketahui tujuan Putri Candrawathi didampingi pengacara ke Mako Brimob untuk mengunjungi suaminya yakni Ferdy Sambo.

Dalam kesempatan itu Putri memberikan pernyataan pertamanya ke publik bahwa dia sangat mencintai suaminya Ferdy Sambo.

Selain itu pada Minggu 7 Agustus 2022 Brigjen Pol Andi Rian Djajadi, Ketua Tim Penyidik Timsus Bareskrim Polri mengungkapkan penahanan terhadap Bripka Ricky dilakukan setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Selanjutnya pada Senin 8 Agustus 2022 Melalui kuasa hukumnya Deolipa Yumara mengatakan jika Bharada E mengakui bahwa tidak ada tembak menembak seperti yang diisukan tersebut.

Selanjutnya Selasa 9 Agustus 2022 Ferdy Sambo dinyatakan sebagai tersangka, dalam konferensi persnya Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyatakan Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka.

Lalu yang terakhir, istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi akhirnya resmi ditetapkan sebagai tersangka.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: YouTube UNCLE WIRA

Tags

Terkini

Terpopuler