Baru Terungkap, Susi Lihat Putri Candrawathi 'Dibantai' Brigadir J, Irma Hutabarat: Pengalihan

21 September 2022, 19:25 WIB
Baru Terungkap, Susi Lihat Putri Candrawathi 'Dibantai' Brigadir J Hingga Menangis, Irma Hutabarat: Pengalihan Isu /tangkapan layar YouTube TV Rakyat/

TERAS GORONTALO - Brigadir J sudah tewas tiga bulan lalu, namun penanganan kasusnya sampai hari ini belum juga tuntas.

Bukan hanya itu, motif dari kematian ajudan Ferdy Sambo ini juga masih menjadi tanda tanya hingga saat ini.

Sejauh ini motif dari pembunuhan Brigadir J adalah tentang peristiwa yang terjadi di Magelang satu hari sebelum Brigadir J dieksekusi oleh geng Ferdy Sambo.

Baca Juga: IPW Sebut Ferdy Sambo Powernya Besar

Banyak isu mencuat tentang apa yang sebenarnya terjadi di Magelang sebelum Brigadir J tewas.

Salah satunya adalah pelecahan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Putri Candrawathi.

Seakan membenarkan isu pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi, para asisten rumah tangga dari Ferdy Sambo pun memberikan keterangan yang memberatkan Brigadir J.

Salah satu keterangan datang dari ART Ferdy Sambo yaitu Susi.

Dari hasil BAP Susi yang bocor ke publik, ia mengaku melihat Brigadir J keluar dari kamar sang nyonya di lantai dua rumah Ferdy Sambo di Magelang.

Selain itu, Susi juga mengatakan jika dirinya melihat bila baju dari Brigadir J acak-acakan saat keluar dari kamar Putri Candrawathi.

Baca Juga: Mantan Hakim Agung dan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Beda Pendapat Soal Motif Pelecehan Putri Candrawathi

Hal itu seakan membenarkan jika Brigadir J membanting Putri Candrawathi di kamarnya.

Namun, semua keterangan dari Susi langsung ditanggapi oleh aktivitas sosial Irma Hutabarat.

Dilansir dari YouTube TV Rakyat, Irma Hutabarat mengatakan jika apa yang dikatakan oleh Susi adalah untuk memuluskan skenario pelecehan seksual sang nyonya.

"Pengalihan isu itu," ujar Irma Hutabarat.

Tak hanya itu, Irma Hutabarat mengatakan jika Susi dengan sengaja memojokkan Brigadir J melalui keterangannya.

Hal ini dilakukan agar isu pelecehan seksual yang sebelumnya sudah dihentikan kembali mencuat.

"Semua ini agar isu pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi kembali muncul ke publik," ungkapnya.

Baca Juga: Baru Terungkap, Rocky Gerung Bongkar Banyak Orang Panik Bila Kasus Ferdy Sambo ke Pengadilan

"Jadi keterangan dari Susi mulai dari tumpukan baju dan segala macam adalah skenario pelecehan seksual," ungkapnya.

Irma Hutabarat meminta agar para saksi dalam kasus Brigadir J jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi di Magelang.

"Brigadir J sudah tewas dan tak akan kembali. Lebih baik jujur saja apa yang terjadi di Magelang," ucap Irma Hutabarat.

Kasus Ferdy Sambo Penuh Muatan Politik

Tak terasa sudah tiga bulan kasus penembakan Brigadir J menghebohkan Indonesia.

Sejauh ini sudah ada lima tersangka yang ditetapkan dalam kasus Brigadir J.

Mulai dari Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Kuat Ma'ruf, dan Bripka RR.

Kelima tersangka ini diyakini punya peran penting dalam kasus kematian Brigadir J di rumah Ferdy Sambo.

Tapi meksi sudah tiga bulan berlalu, penanganan kasus kematian Brigadir J seperti diam di tempat.

Pasalnya, sampai saat ini Bareskrim seakan masih enggan melanjutkan kasus Brigadir J ke persidangan.

Hal ini juga ditanggapi oleh pengamat politik Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung jika kasus Ferdy Sambo punya banyak unsur politik.

Menurut dosen di Universitas Indonesia ini jika kasus yang menjerat Ferdy Sambo ini berbelit.

Dilansir dari YouTube Uncle Wira, Rocky Gerung menilai kasus Ferdy Sambo terdapat unsur muatan politis yang kuat.

Dia juga membeberkan, kasus Ferdy Sambo bisa melebar dan mengancam berbagai pihak.

Bukan hanya itu, Rocky Gerung melihat akan banyak pihak yang merasa panik jika kasus Ferdy Sambo sampai ke pengadilan.

Pasalnya ia juga menilai Ferdy Sambo memiliki kartu atas kasus yang kompleks tersebut.

Dibalik itu, Rocky Gerung melihat dengan berlarutnya kasus Ferdy Sambo tersebut, dapat mengacaukan agenda strategis nasional.

Rocky menambahkan, banyak negara Seperti Rusia dan Ukraina yang justru khawatir datang ke Indonesia.

Sebagai informasi, hingga saat ini masyarakat masih mengikuti kasus Brigadir J.

Tidak hanya pengacara dari keluarga Brigadir J, netizen pun turut ikut andil mengawal kasus Brigadir J.

Bahkan orang yang tidak mengikuti perkembangan kasus tewasnya Brigadier J pun, kini mulai mengikuti perkembangan peristiwa ini.

Berikut rentetan kronologi kasus pembunuhan Brigadir J hingga Ferdy Sambo jadi tersangka.

Pada 8 Juli 2022 diisukan Brigadir J tewas karena adanya peristiwa baku tembak.

Namun Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa terkait isu tersebut tidaklah benar.

“Tidak ditemukan fakta peristiwa tembak menembak seperti yang dilaporkan awal” ujarnya pada konverensi pers di Mabes Polri.

Selanjutnya pada Senin 11 Juli 2022 kematian Brigadir J mulai diungkap.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Khusus untuk mengusut kasus tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Selanjutnya pada Selasa 12 Juli 2022 dugaan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo.

Hal ini membuat almarhum Brigadir J dilaporkan sebagai pelaku pelecehan seksual.

Namun Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi menghentikan laporan kasus dugaan pelecehan tersebut.

“Berdasarkan hasil gelar perkara tadi sore kedua perkara ini kita hentikan penydikannya. Karena tidak ditemukan peristiwa pidananya," kata Andi.

Selanjutnya Senin 18 Juli 2022 Kapolri Listyo Sigit Prabowo menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo.

Ia mengatakan Irjen Ferdy Sambo untuk sementara dinonaktifkan dari jabatan Kepala Divisi Propam Polri.

Lalu pada Rabu 27 Juli 2022 Jenazah dari Brigadir J diotopsi ulang.

Pada pelaksanaan otopsi ulang pihak keluarga menemukan beberapa petunjuk yang sangat kuat dan mematahkan adanya isu tembak menembak tersebut.

Menurut kuasa hukum keluarga Kamaruddin Simanjutak mengatakan bahwa dari hasil temuan bahwa terdapat lubang di kepala hingga menembus hidung.

Setelah itu, pada Rabu 3 Agustus 2022 Bharada E jadi tersangka pembunuhan Brigadir J.

Dirtipidum mengumumkan bahwa Bharada E ditetapkan sebagai tersangka pada konfrensi pers.

Selanjutnya Kamis 4 Agustus 2022 Ferdy Sambo menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri.

Saat itu Ferdy Sambo mengucapkan pemohonan maaf kepada Institusi Polri.

Selain itu pada Kamis 4 Agustus 2022 sebanyak 25 Polisi diperiksa, Ferdy Sambo dan beberapa perwira Polri dimutasi.

Pada konfrensi persnya Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengumumkan 25 personil yang telah dilakukan pemeriksaan khusus yang diduga melanggar kode etik telah dimutasi.

Selanjutnya Sabtu 6 Agustus 2022 Ferdy Sambo ditempatkan di Mako Brimob, diduga karena ketidak profesionalan dalam olah TKP.

Lalu Minggu 7 Agustus 2022 Istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi muncul ke publik setelah hampir sebulan bungkam.

Diketahui tujuan Putri Candrawathi didampingi pengacara ke Mako Brimob untuk mengunjungi suaminya yakni Ferdy Sambo.

Dalam kesempatan itu Putri memberikan pernyataan pertamanya ke publik bahwa dia sangat mencintai suaminya Ferdy Sambo.

Selain itu pada Minggu 7 Agustus 2022 Brigjen Pol Andi Rian Djajadi, Ketua Tim Penyidik Timsus Bareskrim Polri mengungkapkan penahanan terhadap Bripka Ricky dilakukan setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Selanjutnya pada Senin 8 Agustus 2022 Melalui kuasa hukumnya Deolipa Yumara mengatakan jika Bharada E mengakui bahwa tidak ada tembak menembak seperti yang diisukan tersebut.

Selanjutnya Selasa 9 Agustus 2022 Ferdy Sambo dinyatakan sebagai tersangka, dalam konferensi persnya Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyatakan Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka.

Lalu yang terakhir, istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi akhirnya resmi ditetapkan sebagai tersangka. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: YouTube UNCLE WIRA YouTube TV Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler