Ferdy Sambo Ternyata Hanya Bisa Bertekuk Lutut Kepada Orang Ini

23 September 2022, 11:34 WIB
Ferdy Sambo Ternyata Hanya Bisa Bertekuk Lutut Kepada Orang Ini /foto humas polri dan pikiran rakyat/edit Teras Gorontalo/

TERAS GORONTALO- Kasus pembunuhan yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo terus bergulir. 

Mantan Jenderal bintang dua itu juga resmi ditetapkan sebagai tersangka atas terbunuhnya ajudan pribadinya Brigadir J. 

Namun, kasus yang sudah berjalan selama 3 bulan ini pun belum menemui titik terang.

Ferdy Sambo resmi dipecat dan bukan lagi sebagai anggota Polri karena dianggap mencoreng citra kepolisian.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap, Karir Emas Ferdy Sambo Berkat Bantuan Kakak Asuh, Kini Siap Bantu FS di Persidangan?

PTDH Ferdy Sambo ini ditetapkan dalam sidang KKEP Polri. 

Kendati dirinya mengajukan banding, upaya itu tetap saja di tolak di sidang KKEP yang dipimpin oleh Komjen Ahmad Dofiri. 

Nama Ahmad Dofiri ini mendadak mencuri perhatian di kalangan masyarakat.

Publik menganggap tersangka pembunuhan Brigadir J ini hanya bisa berkeuk lutut kepada orang tersebut. 

Lantas siapakah Komjen Ahmad Dofiri ini?, Inilah karir, prestasi dan kekayaannya. 

Dilansir dari unggahan Tiktok @Ronay_Tatay: 

Ahmad Dofiri merupakan anggota Polri lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989. 

Ahmad Dofiri merupakan Jenderal bintang tiga dengan pangkat Komisaris Jenderal (Komjen) 

Setelah itu dirinya juga menempuh pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Sekolah Pimpinan Polri dan Lemhanas RI tahun 2012. 

Baca Juga: Jadwal dan Prediksi Skor Bulgaria vs Gibraltar di UEFA Nations League, Cek Live Streaming dan Siaran Langsung

Komjen Ahmad Dofiri pertama kali mengawali karirnya sebagai Kepala Unit Reserse dan Intelejen Polsekta Tanggerang pada 1990. 

Setelah itu ia terangkat menjadi Kasubag Jabpamentil Bagian bagian SDM Polri pada tahun 2005.

Selang 2 tahun, Ahmad Dofiri menerima kenaikan pangkat menjadi Perwira Menengah Polri. 

Semasa jabatannya sebagai Perwira Menengah Polri, Ahmad Dofiri juha pernah menjabat sejumlah jabatan strategis diantaranya, Kapolres Bandung tahun 2007. Lalu pada tahun 2009 dirinya menjabat sebagai Kapolwitabes Bandung. 

Jabatan itu pun tidak diembannya dalam waktu yang lama, karena di tahun yang sama Ahmad Dofiri dipindahkan ke Kota DIY dan terangkat menjadi Kapolrestabes Yogyakarta. 

Sebagai orang nomor 1 di Polres Yogyakarta, dirinya pun harus berhenti di tahun 2010, karena Ahmad Dofiri yang saat itu berpangkat KombesPol dipindahtugaskan ke Polri dengan jabatan sebagai Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri. 

Di tahun itu juga Ahmad Dofiri menjalankan tugas sebagai ajudan pribadi Polri, kemudian dia di mutasi menjadi Analis Kebijakan kebijakan madya bidang SDE SDM Polri pada tahun 2012. 

Karirnya semakin melejit setelah dia dipercayakan menjabat sebagai Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2013. 

Tak lama kemudian, dirinya dimutasi menjadi Karobingkar SSDM Polri di tahun 2014. 

Dua tahun berselang, Ahmad Dofiri diberi promosi jabatan sebagai Kapolda Banten, namun durasi keanggotaannya dibilang singkat karena sekitar 7 bulan saja Ahmad Gofiri dimutasi Karo Divkum Polri. 

Sebelum ditempatkan di DIY sebagai Kapolda, pada tahun 2018, Ahmad Gofiri mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Irjen atau Jenderal bintang dua. 

Baca Juga: Peristiwa di Magelang Terungkap, Brigadir J Terpaksa Melayani

Setahun kemudian dirinya ditarik kembali ke Mabes Polri dan diberi tugas sebagai asisten logistik Polri. 

Hampir setahun menjabat, Ahmad Dofiri kembali dimutasi ke tanah Priangan dan dirinya ditunjuk sebagai Kapolda Jawa Barat yang baru. 

Lalu, sejak 31 Oktober 2021, hingga saat ini Ahmad Dofiri yang bergelar Komjen Pol ini menjabat sebagai kepala Badan Intelejen dan keamanan Polri. 

Bukan cuma lompatan jabatan yang melejit sepanjang karirnya, Ahmad Dofiri pun juga berhasil menorehkan berbagai penghargaan dan prestasi. 

Sebagai lulusan Akpol terbaik pada 1989, dirinya diganjar penghargaan Bintang Adhi Makayasa. 

Selama menjabat sebagai Kapolda DIY, dirinya juga menangani sejumlah kasus menonjol, salah satunya yaitu kasus penyebaran Hoax yang mencatut nama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono ke 10. 

Selain itu Ahmad Dofiri juga menangani kasus  penyerangan gereja katolik St. Lidwina Bedog. Dirinya berhasil mengungkap pelaku penyerangan yang masih berstatus mahasiswa. 

Ahmad Dofiri selama menjabat Kapolda Jawa Barat, dirinya juga berhasil mengungkap sejumlah kasus, mulai dari penimbunan obat Covid19, kasus sabu-sabu yang berkaitan dengan seorang Kapolsek di Kota Bandung, ledakan dan kebakaran tangki penyimpan BBM di kilang milik Pertamina, hingga mengungkap perusahaan pinjaman online ilegal. 

Terbaru, Ahmad Dofiri juga berperan penting dalam membuat Bharada E mengakui kesalahannya. 

Yakni menjadi pelaku penembakan Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo. 

Pencapaian karir puncak karir sebagai Perwira Tinggi Jenderal bintang tiga Komjen Pol Ahmad Dofiri tentunya menerima gaji yang bernilai fantastis. 

Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2019, perkiraan gaji sebagai seorang Komjen Pol berkisar 5 juta hingga 5,9 juta Rupiah. 

Diluar gaji pokok Komjen Pol Ahmad Dofiri juga menerima tunjangan kinerja yang besarnya bervariasi tergantung pangkat, jabatan, dan daerah penempatan. 

Memiliki posisi sebagai Kabaintelkam Polri dengan pangkat Komjen, besaran tunjangan yang diterima Ahmad Dofiri setiap bulannya berkisar 34,9 juta Rupiah. 

Dengan pendapatan sebesar ini, Ahmad Dofiri tercatat memiliki total kekayaan Milyaran rupiah. 

Sebagai pula pejabat publik yang taat, dirinya melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. 

Dalam laman LHKPN-KPK, Ahamad Dofiri pernah 3 kali melaporkan kekayaannya. Yakni pada tahun 2010, 2018 dan 2020. 

Pertama pada tahun 2010, Ahmad Dofiri melaporkan kekayaannya yang saat itu menjabat sebagai Kapolresta Yogyakarta. Saat itu total harta kekayaannya sebesar 1,7 Milyar Rupiah. 

Sedangkan pada tahun 2018, total kekayaannya saat menjabat Kapolda DIY , naik 5 kali lipat menjadi 6,15 Milyar Rupiah. 

Kemudian tahun 2020, saat menjabat asisten logistik Kapolri, total harta kekayaannya meningkat lagi mencapai 6, 55 Milyar rupiah. 

Berdasarkan laporan kekayaan yang terakhir ini, harta Komjen Pol Ahmad Dofiri terdiri atas kepemilikan aset tanah dan bangunan senilai 5,9 Milyar rupiah. 

Dirinya juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar 200 juta rupiah. 

Soal kendaraan Ahmad Dofiri juga merupakan pecinta mobil sport SU.V. ada 3 unit yabg dia laporkan ke KPK dan ketiganya merupakan buatan jepang.***

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: TikTok

Tags

Terkini

Terpopuler