TERAS GORONTALO – Terungkap alasan sebenarnya Irma Hutabarat dalam perjuangkan keadilan dalam kasus Brigadir J.
Irma Hutabarat merupakan sosok yang vocal dalam perjuangkan keadilan dalam kasus Brigadir J.
Terlihat Irma Hutabarat aktif dalam perjuangkan hak-hak keluarga Brigadir J serta keadilan dalam proses hukum dalam kasus tersebut.
Irma Hutabarat tak hanya bersuara ketika menjadi pembicara di public dan menjadi pembicara dalam acara-acara yang diadakan oleh beberapa televisi swasta.
Tak sedikit youtubers mulai dari kalangan atris hingga yang berkecimpung dalam dunia politik, mengundang Irma Hutabarat untuk menjadi pembicara dalam podcast mereka dengan topik keadilan dalam kasus Brigadir J.
Baca Juga: Ketua Umum Partai Republik Satu Hasnaeni Si Wanita Emas Jadi Tersangka, Bagaimana Nasib Partai?
Ternyata dibalik usahanya yang ikut perjuangkan kasus Brigadir J, Irma Hutabarat memiliki alasan tersendiri.
Mengutip dari kanal YouTube Realita TV, Irma Hutabarat sampaikan apa sebenarnya yang menjadi alasannya ikut suarakan keadilan dalam kasus Brigadir J.
Diketahui bahwa selama ini Irma Hutabarat kerap suarakan keadilan bagi keluarga Brigadir J, ia bahkan sesekali berkunjung ke Jambi untuk silaturahmi denga keluarga Yoshua Hutabarat.
“Saya selalu mengatakan, mengapa saya bisa berada disini pertama karena seorang Hutabarat,” Jawab Irma.
Selain itu Irma Hutabarat juga mengatakan alasan selanjutnya ikut perjuangkan keadilan dalam kasus Brigadir J adalah karena dirinya seorang ibu.
“Ketika saya mendengar tangisan dari ibu Rosti Simanjuntak, itu seperti teriris-iris hati saya,” kata Irma.
Menurut Irma Hutabarat, air mata ibunda Brigadir J ini lah yang telah membela langit sehingga hati orang-orang terpanggil untuk ikut perjuangkan keadilan untuk Yoshua.
“Ternyata yang kita hadapi ini adalah jauh lebih besar dari pada cerita pembunuhan seorang polisi atau ajudan saja,” ungkapnya.
Irma menambahkan jika saat ini semua pihak pasti sudah tahu jika dari awal, didalam kasus Brigadir J ini sudah ada rekayasa.
“Saya bolak balik mengatakan bahwa, jangan-jangan ini bukan yang pertama,” ujarnya.
Tak hanya itu, Irma juga mengatakan jika obstraction off justice juga bukan yang pertama.
“Bukan pertama juga ada rekayasa, bukan yang pertama juga orang yang dibunuh kemudian difitnah,” ucap Irma.
Rekayasa dalam kasus pembunuhan Brigadir J ini kemudian gagal ketika ratapan seorang ibu disiarkan ke public dan disaksikan masyarakat luas.
“Kita harus ingat, pertamanya itu disiarkan memalui Facebook Rohani Simanjuntak,” katanya.
Tak hanya itu, perilaku para anggota polisi yang berkunjung ke Jambi menemui orang tua Brigadir J, juga sempat terekam dan beredar di media sosial.
Perilaku semena-mena para apparat penegak hukum yang saat bertugas kemudian viral di media sosial dan tuai banyak kritikan dari masyarakat.
Irma mengaku jika hatinya tergerak mendengar tangisan ibu Brigadir J yang meminta keadilan untuk anaknya.
Hal itulah yang kemudian menjadi alasan Irma Hutabarat bangkit dan ikut perjuangkan keadilan untuk Brigadir J.
“Saya pikir ibu-ibu disini juga meiliki empati, kenapa sih saya akhirnya jadi di forn liner, padahal sebetulnya saya sudah ingin bertapa, di Citarung saja, di Cisanti saja! Membersihkan sungai, nanem-nanem, terus pagi-pagi bisa liatin ada telur ayam di balik bambu,” jelas Irma.
Dirinya mengaku ingin menikmati kehidupan yang demikian, dengan sambil tersenyum Irma mengaku jika dalam sehari ia bisa menemukan 8 telur ayam di balik bambu.
Namun rupanya tangisan ibu Brigadir J membuat Irma Hutabarat keluar dari pertapaannya dan ngotot ikut perjuangkan keadilan untuk Yoshua.***