Putri Candrawathi Belum Ditahan, Benarkah Nyonya Sambo Punya Kontrol Penuh Dalam Kasus Kematian Brigadir J?

26 September 2022, 14:07 WIB
Putri Candrawathi Belum Ditahan, Benarkah Nyonya Sambo Punya Kontrol Penuh Dalam Kasus Kematian Brigadir J? /Tangkap layar YouTube Anjas di Thailand/

TERAS GORONTALO - Hingga saat ini kasus kematian Brigadir J di kediaman suami Putri Candrawathi masih bergulir.

Kepolisian telah menetapkan beberapa tersangka dalam kasus kematian Brigadir J, dan salah satunya adalah Putri Candrawathi sendiri.

Namun, meski telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Brigadir J, Putri Candrawathi masih belum ditahan semenjak ditetapkan sebagai tersangka sebulan yang lalu.

Istri Ferdy Sambo atau Putri Candrawathi belum ditahan dengan alasan kemanusiaan.

Baca Juga: Viral, Beredar Foto dan Video Diduga Lukas Enembe Main Judi di Kasino, Berlokasi di Tiga Negara

Putri Candrawathi masih belum ditahan karena dengan alasan lainnya, dirinya masih mempunyai anak usia satu setengah tahun dan sebagainya.

Komnas HAM serta Komnas Perempuan menyebut kondisi psikologi Putri Candrawathi masih belum stabil dan traumatik.

Publik juga terus dibuat penasaran kapan kasus ini bisa menemui titik terang.

Berbagai asumsi pun mulai muncul, bahkan tak sedikit juga yang mengira kasus ini sengaja di perlambat.

Dilansir Teras Gorontalo dari channel Youtube Anjas Asmara di Thailand menyebut, Putri Candrawathi merupakan kunci utama penyelesaian kasus ini.

Anjas menilai dengan tidak ditahannya Putri Candrawathi merupakan kesalahan besar, mengingat saat ini ruang gerak Ferdy Sambo sudah sangat dibatasi.

Ia menyebut Putri Candrawathi adalah orang yang full power yang bisa menjalankan berbagai macam strategi di luar sana.

Dengan tak ditahannya Putri Candrawathi justru bisa menjadi tangan Ferdy Sambo untuk tetap kekeh mempertahankan skenario mereka terkait dugaan pelecehan seksual.

Dari beberapa deskripsi yang menyebut mulai dari desahan, making love hingga menjilati, belakangan ramai dibahas dan memang sangat linier.

Bahkan sosok Menkopolhukam Mahfud MD pun mengatakan motifnya sudah tersebar di masyarakat luas, dan kalau dijelaskan itu menjijikan dan mengerikan.

Baca Juga: Sama-sama Harga di Bawah Jutaan, Inilah Dua Hp Android dengan Fitur Menarik

Menjijikan tersebut adalah bagian-bagian yang terlalu vulgar kata-katanya, karena itu yang tersampaikan di BAP.

Menurut Anjas Asmara di Thailand, jikalau dilihat dari pernyataan oleh sumber istimewa yang didapatinya.

Memang sumber istimewa ini benar-benar mendapati bocoran BAP Putri Candrawathi pada saat penyelidikan.

Namun kenapa Putri Candrawathi masih tetap kekeh dengan dengan skenarionya?

Kemungkinan besar katanya, pertama agar sidangnya tertutup.

"Karena kan bahaya jika tindak asusila, pelecehan perempuan dan anak dianggap membahayakan negara,

makannya sidang harus secara tertutup. Dan kalau itu tertutup ini akan memberikan dampak luar biasa untuk status hukum Ferdy Sambo," tutur Anjas Asmara di Thailand.

Selain itu masyarakat juga tidak bisa mengawasi langsung jalannya proses persidangan.

Jika hal itu terjadi kata dia, maka mungkin kepercayaan masyarakat indonesia terhadap kepolisian akan menurun.

"Ini merupakan momen bagi kepolisian untuk pembersihan institusi, kendati undang-undang asusilatornya tertutup tapi semoga ada special case seperti ini, karena ada obstruction of justice dari Polres,

Polda, Bareskrim bahkan sampai ke Kadiv Propam, harusnya dengan alasan ini bisa menjadi excuse agar sidangnya menjadi terbuka," kata dia.

Karena dengan dilakukan secara terbuka, nanti kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian akan kembali lagi.

Kemudian, Putri Candrawathi kata dia, dengan bahasa politisnya memposisikan dirinya sebagai korban dari pelecehan seksual.

Baca Juga: 6 Kontroversi Hasnaeni Moein Si Wanita Emas, Tersangka Korupsi yang Nangis Histeris saat Dijemput Paksa

Namun, tindakannya sangat bertolak belakang dengan kasus yang tengah menimpanya, saat melapor ke LPSK pun, actionnya Putri Candrawathi bukan seperti tipikal orang yang telah dilakukan pelecehan.

"Dia nggak kooperatif, hingga tidak mau ditemui oleh psikolog dari LPSK," kata Anjas Asmara di Thailand.

Kedua, kalau dilihat lebih detil saat Putri Candrawathi berbicara ke media massa saat tepat didepan Mako Brimob, dirinya tidak malu sama sekali.

"Aneh gitu kan, biasanya kalau orang yang baru habis dilecehkan pasti malu, jangankan menyebutkan namanya, memperlihatkan wajahnya aja itu mungkin udah berat banget," kata Dia.

Tetapi dia saat ditemui awak media itu langsung lantang menerangkan bahwa dua Putri Candrawathi yang kesannya seperti bukan kayak korban pelecehan seksual biasanya.

Tak hanya itu saja, ada juga keterangan BAP yang dugaanya sudah tersebar di internet bahwa kronologi bagaimana Susi (ART) melihat Putri Candrawathi, Brigadir J, Bripka RR, Kuat Maruf.

Mereka semuanya sepertinya satu suara bahwa itu memang benar statement dari Putri Candrawathi bahwa telah terjadi dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J.

Melihat keterangan tersebut, ia pun tidak percaya, kecuali hal ini dilakukan Brigadir J atas perintah Putri Candrawathi.

"Ini hanya opini aku pribadi aku, kalian percaya atau tidak, itu adalah hak kalian," ungkap Anjas Asmara di Thailand.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: YouTube Anjas di Thaland

Tags

Terkini

Terpopuler