Tanggapi Kasus Pelecehan Brigadir J, Dugaan Pelecehan Pendeta Gilbert Lumoindong Malah Dibuka Akun TikTok Ini

28 September 2022, 15:32 WIB
Tanggapi Kasus Pelecehan Brigadir J, Dugaan Pelecehan Pendeta Gilbert Lumoindong Malah Dibuka Akun TikTok Ini /Tangkapan layar TikTok @sebelasribuT

TERAS GORONTALO - Kamaruddin Simanjuntak baru saja membocorkan nama Pendeta Gilbert Lumoindong sebagai rohaniawan yang menikahkan Ferdy Sambo dan si cantik.

Nama Pendeta Gilbert Lumoindong itu disampaikan Irma Hutabarat dalam kanal YouTubenya, Horas Inang.

Sebagaimana dikutip dari Berita Subang, diberitakan sebelumnya, Aktivis Irma Hutabarat blak-blakan menyebut Pendeta Gilbert Lumoindong adalah rohaniwan yang menikahkan eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo dan seseorang disebut dengan istilah ‘si cantik’.

Namun disisi lain terkait namanya yang dihubungkan dengan pernikahan Ferdy Sambo tersebut. Pendeta Gilbert Lumoindong ikut angkat bicara soal pernikahan yang dituduh dilakukan oleh Ferdy Sambo.

Pendeta Gilbert tegas membantah klaim pengacara keluarga Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak yang menyebut, motif pembunuhan itu karena pernikahan Ferdy Sambo dengan seseorang yang dipanggil ‘si cantik’ dibongkar Brigadir J.

Baca Juga: Baru Terungkap Gaya Hidup Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo Masih Bisa Gunakan Tas Gucci saat Rekonstruksi

Menurut Gilbert, motif yang dikemukakan Kamaruddin Simanjuntak tak masuk akal. Pasalnya, sebagai seorang pemeluk Kristen, Ferdy Sambo pasti mengetahui peraturan pernikahan dalam agama yang dianut, yakni tak ada pernikahan siri atau nikah di bawah tangan.

"Saya pikir itu rohaniawan gila kali, kita kan Kristen tidak mengenal pernikahan siri. Makin ke sini terlihat garingnya,” kata Pendeta Gilbert Lumoindong di akun Youtubenya Senin 26 September 2022.

Selain itu Pendeta Gilbert Lumoindong juga menanggapi terkait kasus yang menewaskan Brigadir J.

Bahkan jika dilihat Pendeta Gilbert secara tak langsung terlihat seperti mendukung Ferdy Sambo. Dia menduga jenderal bintang dua itu menghabisi Brigadir J, lantaran yang bersangkutan melecehkan dan memperkosa istrinya, Putri Candrawathi.

"Ini merupakan aib yang menakutkan kalau seorang istri jenderal bintang dua diperkosa oleh ajudannya. Kelihatannya FS mau menutupi cerita ini dan tak mau membongkarnya karena dalam keadaan yang sangat marah di tengah diberitahu istrinya bahwa kejadian itu terjadi di Magelang kemudian baru diceritakan setelah tiba di Jakarta,"  kata Pendeta Gilbert.

Baca Juga: Viral di TikTok, Begini Lirik Lagu Asli 'Begitu Sulit Lupakan Rehan'

Menurutnya jangan bicara gak mungkin bahkan informasi tentang anak perkosa ibu kandung dan bapak perkosa anak kandung itu berseliweran di media sosial.

"Bicara tentang perkosaan jangan pernah bicara gak mungkin. Bahkan ketik di google anak perkosa ibu kandung, bapak perkosa anak kandung saja ada. Jadi gak ada istilah gak mungkin," tuturnya.

Namun terkait pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong mendapat tanggapan keras dari pihak keluarga Brigadir J

Dikutip dari Berita Subang, Samuel Hutabarat ayah Brigadir J mengaku tersinggung atas ucapan Pendeta Gilbert Lumoindong yang menyinggung soal siapapun bisa melakukan pelecehan seksual.

Samuel Hutabarat menduga perkataan Pendeta Gilbert Lumoindong soal siapapun bisa melakukan pelecehan seksual ditujukan ditujukan untuk sang anak, Brigadir J.

Baca Juga: Akhirnya Gilbert Lumoindong Angkat Bicara Soal Isu Pernikahan Ferdy Sambo dengan Si Cantik

Bahkan masyarakat menilai pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong tersebut penuh intrik dan berindikasi untuk menunjukkan keberpihakan pada kepentingan tertentu.

Namun tak lantas mendukung ucapan Pendeta Gilbert Lumoindong bahwa siapapun bisa melakukan pelecehan seksual termasuk pendeta atau sebaliknya,satu akun Tiktok@mie-gomak justru membuka aib Gilbert Lumoindong.

Merujuk pemberitaan situs berita jawaban,com tanggal 23 Februari tahun 2012, terungkap soal pelecehan yang dilakukan seorang pendeta dengan inisial GL.

Pendeta GL Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Pelecehan Seksual.

Seorang pendeta berinisial GL telah dilaporkan ke Mapolda Metro Jaya oleh seorang wanita bernama Leleany Jeaneruth, yang tidak lain adalah adik iparnya, dengan dugaan pelecehan seksual. Laporan bernomor 215/1/2012/Dit Reskrimum/21 Januari itu kini dilimpahkan ke Polres Jakarta Pusat.

Dalam perkembangannya, Leleany Jeaneruth kembali melaporkan istri pendeta GL (inisial RL) tersebut ke Polres Jakarta Pusat atas tuduhan fitnah.

"Klient saya yaitu Leleany telah melaporkan kepada Polisi, tetapi atas laporannya Leleany malah mendapat fitnah dan kecaman dari terlapor yaitu RL yang merupakan kakak dari Leleany, atau istri dari Pendeta GL," ujar Kuasa Hukum Leleany, Yance Andreas Mada, (22/2) seperti dikutip inilah.com.

Menurut keterangan Leleany, peristiwa pelecehan seksual tersebut bermula ketika Leleany yang bekerja sebagai staff di salah satu organisasi keagamaan di daerah Thamrin City, Jakarta Pusat, pada Februari 2011, diperintahkan untuk datang ke unit apartemen milik kakak iparnya yaitu GL suami dari RL.

"Tibanya di apartemen, Leleany yang memang memiliki kunci sendiri akhirnya dia langsung masuk. Kemudian tidak lama dia masuk kamar, tiba-tiba pemilik unit apartemen berinisial GL datang dan memerintahkannya untuk menyalakan pendingin ruangan. Lalu, GL tiba-tiba memeluk korban dari belakang hingga membuka pakaiannya, namun pada saat itu korban diketahui sedang datang bulan, akhirnya GL melepaskannya," jelas Yance.

Leleany seperti dikutip dari kuncinews.com menjelaskan bahwa, tindakan melaporkan bukan karena ingin memperkeruh suasana, melainkan hanya mempertahankan harga diri.

"Bukan berarti aku seorang janda lalu bisa diinjak-injak. Bukan berarti mereka punya uang dan kuasa lalu mereka berhak membenarkan segala tingkah laku mereka. Aku hanya menuntut keadilan," tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak pendeta GL terhadap masalah ini.

Semoga segala sesuatunya dapat dibuktikan dan disikapi secara bijak dari kedua belah pihak, sehingga tidak menimbulkan polemik yang meluas. Kita berharap bersama bahwa kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi dunia pelayanan dan kerohanian di Indonesia.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: Berita Subang

Tags

Terkini

Terpopuler