Irjen Ferdy Sambo Mainkan Strategi ini Untuk Bangun Jembatan Baru Agar Lolos Dari Jerat Hukuman Berat!

6 Oktober 2022, 19:19 WIB
Irjen Ferdy Sambo Mainkan Strategi ini Untuk Bangun Jembatan Baru Agar Lolos Dari Jerat Hukuman Berat! /Humas Polri/edit TG/

 

TERAS GORONTALO – Eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo adalah dalang dibalik tewasnya Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas, Duren Tiga Jakarta Selatan.

Irjen Ferdy Sambo yang menjadi otak dugaan pembunuhan telah melibatkan orang disekitarnya yang kini juga telah berstatus tersangka dalam kasus kematian Brigadir J.

Kini kasus yang menghilangkan nyawa Brigadir Josua tersebut akan memasuki tahap-tahap persidangan, kini Irjen Ferdy Sambo dan tersangka lain diserahkan ke Kejaksaan Agung.

Baca Juga: One Piece: Wujud Gear 6 Luffy Lebih Berbahaya, Im Sama Ditaklukkan?

Sebelumnya telah kita ketahui bahwa suami Putri Candrawathi itu menyusun satu skenario yang mengatakan bahwa tewasnya Brigadir J disebabkan baku tembak dengan Bharada E.

Namun skenario eks Jendral Polisi bintang dua tersebut, terbukti hanyalah skenario palsu yang dibuat untuk mengelabui pihak berwajib dalam menangani kasus tersebut.

Akibat skenario yang dibangun Irjen Ferdy Sambo tersebut kini terbukti 97 anggota kepolisian melanggar hukum karena terlibat dalam obstruction of justice (ooj).

Sedangkan tersangka dugaan pembunuhan berencana kini telah berjumlah lima orang yang saat ini telah menjadi tahanan Kejaksaan Agung.

Ketika Ferdy Sambo dan para tersangka lain diserahkan Bareskrim Polri ke Kejaksaan Agung,

Diduga Ferdy Sambo mencoba membangun strategi baru untuk bisa lolos dari hukuman maksimal dugaan pembunuhan berencana.

Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Anjas Asmara, Dosen sekaligus YouTuber di Thailand itu memberi tanggapan terkait penyerahan Ferdy Sambo cs.

Baca Juga: Gaya Sultan Rizky Billar Usai Nikahi Lesti Kejora, Punya Koleksi Mobil Mewah, Ternyata Rumah Masih Ngontrak

Dalam penyerahan para tersangka kasus tewasnya Brigadir Josua terdapat kubu-kubu diantara para tersangka.

“Bharada E sendirian dia ditemani pengacaranya, kalau Bripka RR, Ricky sama KM, Kuat Maruf itu mereka berdua, munculnya bareng-bareng, kemudian Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo itu juga munculnya bareng,” tutur Anjas Asmara

Anjas menuturkan bahwa dari ketiga rombongan ini mengindikasikan sesuatu hal seperti bahasa tubuh,

“Sudah terbentuk kelompok-kelompok yah, KM sama Bripka RR, Fs sama PC satu tim, tapi kalau Bharada E ini adalah sendirian,” tuturnya.

Anjas mengutip dari keterangan Jamin Ginting, Ahli Hukum Pidana ketika di wawancara oleh Hotman Paris. Yang menuturkan persidangan Ferdy Sambo akan minim saksi

“Persidangan nanti adalah minim saksi,” tutur Anjas.

Maksud dari Jamin Ginting adalah, kasus ini minim saksi yang memberatkan Ferdy Sambo kecuali Bharada E.

Baca Juga: Lesti Kejora Tak Mau Lagi Seatap Dengan Rizky Billar! Apakah ini Isyarat Sang Biduan Siap Pisah?

Hal ini menunjukkan bahwa untuk pasal 340 pembunuhan berencana bukanlah sebuah perkara yang mudah untuk dibuktikan dalam persidangan nanti,

walaupun sudah bisa dibuktikan jaksa nanti di persidangan, tetapi apakah mungkin akan mendapat hukuman maksimal yaitu adalah hukuman mati atau seumur hidup,

Atau hanya dua puluh tahun penjara, karena ada faktor yang meringankan dan faktor yang memberatkan,

Anjas menuturkan bahwasanya diduga Ferdy Sambo saat ini membuat langkah-langkah strategis agar dapat meringankan dirinya di persidangan nanti.

“Yang saat ini sedang dipublikasikan dari tim Ferdy Sambo, dengan dia berbicara itu adalah langkah strategis Ferdy Sambo untuk memunculkan faktor-faktor yang meringankan,” ungkapnya

“Maksud aku adalah, pada saat kemarin dia ngomong di media masa saat dia diserahkan ke Kejaksaan, aku sih sangat yakin yah itu adalah permintaan Ferdy Sambo dia ingin menyampaikan sesuatu ke media masa,” ujarnya.

“Karena ini adalah salah satu cara dia untuk menyampaikan strategi-strategi secara tersirat ke media masa,” jelas Anjas lagi.

Baca Juga: Lesti Kejora Tak Mau Lagi Seatap Dengan Rizky Billar! Apakah ini Isyarat Sang Biduan Siap Pisah?

“Karena memang kalau dari penyidik atau kejaksaan meminta semua tersangka untuk berbicara harusnya semuanya berbicara bukan hanya Ferdy Sambo saja, kalau aku lihat dari kemarin yang ngomong kan Cuma Ferdy Sambo doang,

Sedangkan yang lain itu hanya ditunjukan mukanya saja, dibuka maskernya bahkan untuk Putri Candrawathi aku tidak melihat ada rekaman yang menunjukkan Putri Candrawathi membuka maskernya,” tutur Anjas lagi.

“Dari sini si Ferdy Sambo menurut aku meminta diberikan waktu untuk berbicara ke media masa dan dia mau seperti itu dan itu adalah langkah strategisnya,” tutup Anjas Asmara.***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: YouTube Anjas Asmara di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler