Masih Bermasker, Jasad Brigadir J Tergeletak Disamping Tangga, Syahrul : Berlumuran Darah

7 November 2022, 22:05 WIB
Masih Bermasker, Jasad Brigadir J Tergeletak Disamping Tangga, Syahrul : Berlumuran Darah /PMJ, FB Zamzam Sugianto, FB Rohani Simanjuntak, Edit Teras Gorontalo

TERAS GORONTALO - Sidang lanjutan perkara pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal berlangsung pada 7 November 2022.

Sidang perkara pembunuhan Brigadir J dilangsungkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan menghadirkan saksi Ahmad Syahrul Ramadhan.

Ahmad Syahrul Ramadhan merupakan sopir Ambulance yang membawa jenazah Brigadir J.

Ahmad Syahrul Ramadhan mengaku terkejut saat tiba di lokasi rumah dinas Ferdy Sambo Kompleks Polri Duren Tiga.

Dikutip dari PMJ, Syahrul menceritakan awalnya ia diminta menunggu hingga akhirnya diminta melakukan evakuasi.

“Lalu saya bilang 'yang sakit yang mana pak?’. Katanya ikutin aja,” ujar Syahrul di PN Jaksel, Senin, 7 November 2022.

Baca Juga: Tiga Jenis Peluru Kasus Penembakan Yosua Terungkap, Pengacara Brigadir J Sebut Kesaksian ART Sambo Dicabut

Setelahnya, Syahrul kemudian berjalan mengikuti arahan tadi dan terkejut saat melihat sesosok jenazah di dekat tangga yang merupakan jenazah Brigadir J.

“Lalu saya jalan melewati garis police line. Habis itu saya terkejut ada satu jasad jenazah di samping tangga, Yang Mulia,” tambahnya.

“Jasad itu udah ada di dalam kantong jenazah atau masih tergeletak?,” tanya hakim.

“Belum (di kantong jenazah), Yang Mulia. (Masih) tergeletak berlumuran darah,” jawab Syahrul.

Lebih lanjut, Syahrul kemudian diminta mengecek kondisi dari Brigadir J yang tergeletak berlumuran darah dengan masker hitam yang masih terpasang, dan mengatakan bahwa Brigadir sudah tidak bernyawa.

Selain itu, saat tiba di RS Polri, Syahrul juga merasa heran lantaran tidak langsung ke kamar jenazah, tapi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) terlebih dahulu.

“Pertama sampai itu gak langsung masuk forensik, Yang Mulia, ke kamar jenazah. Tidak (ke kamar jenazah, tapi) ke IGD. Dan saya bertanya sama yang temani saya ‘Pak, izin kok ke IGD dulu? Biasanya kalau saya langsung ke kamar jenazah, ke forensik.’ Dia bilang ‘wah saya gak tahu mas. Saya ikutin perintah aja, saya nggak ngerti’,” ujar Syahrul.

Baca Juga: Aib Polri Kerap Terkuak, Isu Perang Bintang Kian Menguat, Haris Azhar : Mereka Terjebak Politisasi Jabatan

Syahrul kemudian mendatangi IGD RS Polri dan bertemu dengan petugasnya yang menanyakan berapa jumlah korbannya dan diminta untuk membawanya ke kamar jenazah.

Merasa tugasnya telah selesai, Syahrul kemudian berpamitan dengan petugas polisi yang bersamanya. Namun ia diminta untuk menunggu terlebih dahulu.

“Saya bilang saya izin pamit sama anggota di RS. Terus bapak-bapak tersebut katanya ‘sebentar dulu ya mas tunggu dulu’. Saya tunggu tempat masjid di samping tembok sampai jam mau Subuh, Yang Mulia,” ucapnya.

“Mau subuh saudara nunggu?” tanya hakim.

“Iya Yang Mulia. Pas saya mau ke depan, ‘sudah mas di sini aja’. Terus saya bilang ‘pak izin saya haus’. Sembari menunggu saya dibelikan air dan sate,” jawab Syahrul.

Baca Juga: Evakuasi Brigadir J Saat Berlumuran Darah, Supir Ahmad Syahrul Gunawan Ngaku Kaget dan Curiga Karena..

“Kenapa saudara disuruh nunggu sampai subuh?” tanya hakim lagi.
“Enggak tahu,” jawab Syahrul.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler