Wah Ternyata Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres Pengaruh Aliran Sekte Sesat. Benarkah ?

16 November 2022, 05:05 WIB
Wah Ternyata Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres Pengaruh Aliran Sekte Sesat. Benarkah ? /Tangkap layar YouTube Anjas di Thailand/

TERAS GORONTALO - Tewasnya satu keluarga di Kalideres Jakarta Barat sampai saat ini masih menimbulkan teka-teki apa sebernanya penyebab kematiannya.

Anjas Asmara di Thailand dalam analisanya yang dikutip dari akun Youtube Anjas Asmara Senin 14 November 2022, meninggalnya satu keluarga tersebut bisa saja terkait dengan sebuah ritual melaparkan diri ajaran dari aliran sekte sesat akhir dunia.

Menurut Anjas hasil pemeriksaan dari otopsi jenazah, penyebab kematian satu keluarga di Kalideres akibat kekurangan nutrisi atau tidak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama.

Baca Juga: 11 Fakta Mengerikan Aksi Mutilasi Pria India Kepada Kekasihnya, Nomor 9 Tak Bisa Diterima Akal Sehat Manusia

"Kombespol Hengky Ariadi dalam pernyataannya mengatakan kondisi jenazah otot-ototnya mengecil dan didalam lambungnya tidak ada sisa makanan sama sekali," kata Anjas

Anjas coba menganalisa apa yang menyebabkan mereka kelaparan.

Apakah mereka dipaksa untuk kelaparan, ataukah mereka sengaja melaparkan diri atau seperti isu yang beredar akibat pembunuhan atau isu lainnya.

Menurut analisanya Anjas ada satu hal yang bisa menjadi potensi tinggi penyebab kematian, diduga mengenai ritual sekte atau aliran tertentu

"Berdasarkan data yang didapati anak yang terakhir berusia 40 tahun dan juga iparnya Budianto Gunawan 69 tabun dari segi waktu kematian kemungkinan besar mereka adalah orang-orang yang terakhir meninggal.

Baca Juga: Pemilik PSG Tertarik Menyatukan Cristiano Ronaldo dengan Lionel Messi Di PSG, Akankah Jadi Kenyataan?

Sedangkan Gunawan 71 tahun dan Margaretha Gunawan 58 tahun dari kondisi fisik tubuh jenazahnya lebih dulu meninggal.

Ada juga beberapa hal yang ditemui di TKP yaitu ditemukannya bungkus makanan yang sudah lama dan di lokasi kejadian tidak ada sisa kayak makanan misalnya kayak beras atau air minum yang tersisa di TKP.

"Saksi Ari yang merupakan tetangga korban dalam keterangannya mengatakan di awal bulan Oktober 2022 dia melihat keluarga ini memesan makanan online" jelas Anjas

Anjas menambahkan kondisi rumah atau TKP tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan seperti rumah yang acak-acakan, bahkan semuanya dalam keadaan terkunci.

Tetapi adanya barang yang hilang atau tidak itu masih sementara dalam penyidikan.

Bahkan ada sejumlah saksi yang mengatakan bahwa korban memiliki mobil atau kendaraan lainya. Namun penyidik belum menemukan dokumen seperti STNK atau BPKB dan surat lainya.

Terakhir Anjas Asmara mengungkapkan dalam data yang ditemukan ketua RT melihat'ada lilin di atas mangku yang diletakkan diatas meja.

Tapi kalau dihubungkan dengan keterangan pak RT saat menyampaikan pesan dari PLN katanya akan memutus aliran listrik kalau tidak membayar tagihan, namun anggota keluarga ini hanya mengatakan bahwa putus saja aliran listriknya.

Nanti kalau mau pasang lagi nanti akan kami hubungi pak RT.

Keluarga mereka juga tidak yakin kalau kematian kerabatnya itu akibat kelaparan karena mereka termasuk orang berada.

Melihat kondisi rumahnya itu mereka bukanlah orang miskin.

Jadi kalau mereka kelaparan mereka bisa menjual sesuatu apapun milik mereka atau mencari makanan di tetangga.

Logika Anjas sekali lagi menyatakan hasil pemeriksaan forensik Dian yang berusia 40 tahun diduga kuat meninggal dunia terakhir jadi dia masih bisa mencari makanan.

Jadi menurut Anjas Asmara kuat dugaannya meninggalnya satu keluarga di Kalideres akibat pengaruh ajaran sekte sesat.

Bahkan Anjas mengatakan kalau di Thailand juga ada banyak aliran sekte sesat yang mengajarkan hal-hal bodoh.***

Editor: Viko Karinda

Sumber: YouTube Anjas Asmara di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler