VIRAL!!! Twitter Sedang Tidak Baik- Baik Saja, Cepat atau Lambat Twitter Akan Tutup ?

20 November 2022, 09:00 WIB
VIRAL!!! Twitter Sedang Tidak Baik- Baik Saja, Cepat atau Lambat Twitter Akan Tutup: Begini Penjelasan Lengkapnya /Tangkap Layar Twitter @thebishundercov/

TERAS GORONTALO-  Twitter baru- baru ini di ramaikan dengan viralnya tagar #riptwitter yang berartikan Twitter sedang tidak baik- baik saja.

Banyak yang berkomentar mengenai akan ditutupnya platform raksasa satu ini, dan bahkan Elon Musk sendiri sebagai seorang CEO baru- baru ini juga ikut memposting mengenai kejadian ini.

Bos Twitter baru yang satu ini memang tidak pernah untuk ketinggalan trend.

Baca Juga: 5 Pertandingan Penyisihan Grup Terbaik Untuk Ditonton Di Piala Dunia FIFA 2022 Qatar

Elon Musk terlihat mentweet sebuah meme dengan logo Twitter pada batu nisan.

Dilansir berbagai sumber banyak karyawan Twitter yang memutuskan untuk berhenti bekerja setelah menerima ultimatum dari Elon Musk.

Dalam isi ultimatumnya yang dikirimkan pada email dia berkata karyawan harus berkomitmen dengan budaya kerja "Hardcore untuk bekerja berjam- jam dengan intensitas tinggi".

Dan pada esok harinya perusahaan tiba- tiba tutup dikarenakan kurangnya pekerja setelah ultimatum tersebut.

Dikabarkan bahwa sejumlah besar karyawan lebih memilih untuk mengundurkan diri. 

Menanggapi hal tersebut Elon Musk sempat me tweet bahwa dia tidak terlalu peduli karena "Orang - orang terbaik tetap tinggal," katanya melalui twettnya.

Baca Juga: TERUNGKAP! 5 Lawan Terakhir Luffy dalam Dunia One Piece, Coby Salah Satunya

Namun nyatanya masalah karyawan itu bukanlah satu- satunya masalah yang tengah terjadi kepada Twitter, itu hanyalah salah satu masalah dari serangkain banyaknya masalah yang tengah terjadi.

Dilansir dari The New York Times, sejak diambil alih oleh Elon Musk, Twitter selalu merugi. 

Twitter harus mengeluarkan uang sebesar 400 juta dollar per tahun untuk membayar hutang,

Dan sekarang setelah diakuisisi oleh Musk malah membengkak menjadi 1 miliar dollar per tahunnya.

Sementara itu keuntungan Twitter tidak terlalu besar, tahun lalu Twitter hanya mendapatkan keuntungan bersih sekitar 600 juta USD, tentu saja hal ini tidak akan cukup untuk membayar hutang pertahunnya.

Dan untuk mengatasi hal tersebut Elon Musk bahkan membuat fitur centang biru berbayar 

"Dia mengatakan bahwa keberlangsungan Twitter sangat bergantung pada kesuksesan fitur ini,"kata Elon Musk.

Bahkan Musk sendiri telah mengkonfirmasi bahwa Twitter merugi 4 juta USD setiap harinya.

Baca Juga: 6 Transportasi Hewan Unik di One Piece, Salah Satunya Pernah Merasakan Haoshoku Haki Milik Luffy

Hal itu yang menyebabkan dia melakukan PHK besar- besaran Musk mengatakan "Sayangnya tidak ada pilihan ketika perusahaan merugi sebesar $4 juta/hari,"kata dia.

Yoel Roeth selaku kepala kepercayaan dan keamanan, mengatakan 50% dari hampir 8000 karyawan perusahaan telah di-PHK pada 4 November.

Dan dampak yang diakibatkan dari PHK besar- besaran itu membuat karyawan yang tersisa kewalahan.

Dilansir dari MIT Tech Review dengan wawancaranya kepada beberapa karyawan Twitter, yang tersisa ditugaskan untuk menjaga Twitter tetap stabil selama beberapa hari terakhir. 

Disisi lain mereka juga merasa terbebani dengan permintaan- permintaan Musk untuk membuat produk dan fitur- fitur yang baru daripada mempertahankan apa yang sudah berjalan.

Dan benar saja setelah berselang beberapa hari para karyawan yang tersisa mengalami kesulitan, yang dimana ada banyak karyawan Twitter yang sudah bekerja selama lebih dari 10 tahun tiba- tiba keluar.

"Itu sangatlah konyol untuk sebuah perusahaan teknologi" kata karyawan Twitter tersebut, dimana pengetahuan mereka tentang bagaimana Twitter bekerja selama belasan tahun harus ikut hilang bersama dengan mereka.

Kemudian membuat mereka yang tersisa kesulitan untuk memperbaiki masalah yang muncul dan membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya.karena mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup.

Mendapatkan jawaban dari luar mereka mengaku juga akan kesulitan dimana tim komunikasi Twitter yang sebelumnya ada 80 sampai 100 orang kini hanya tersisa 2 Orang saja.

Menurut salah satu mantan karyawan tim tersebut pada wawancara dengan MIT mengatakan "Terlalu banyak yang harus mereka kerjakan dan mereka tidak memiliki pengetahuan bahasa yang banyak".

Sedangkan di sisi lain ternyata dampak dari Fitur baru- baru ini yang dikeluarkan oleh Twitter yaitu centang biru berbayar malah menyebabkan lebih banyak masalah.

Dengan munculnya akun- akun palsu yang bercentang biru bertebaran membuat mereka kewalahan untuk mengatasi hal tersebut.

Dan akhirnya pada tanggal 10 November lebih banyak staf ahli yang berhenti dimana itu termasuk kepala kepercayaan dan keamanan Yoel Roth dan kepala keamanan Lee Kissner.

Kemudian untuk mengurangi masalah yang ditimbulkan akhirnya Twitter memutuskan untuk mematikan fitur Twitter Blue, Musk mengatakan akan menunda dulu fitur ini sampai dia benar- benar solid.

Pada 12 November Musk melakukan pangkas karyawan lagi sebesar 80% dan perusahaan tidak mengumumkannya dimana mereka tidak diberitahukan mengenai pemberhentian ini tiba- tiba mereka tidak bisa mengakses email perusahaan dan dikeluarkan dari sistem komunikasi.

Pada 16 november Musk mengeluarkan ultimatumnya yang membuat lebih banyak karyawan berhenti.

Dan hingga saat ini dilansir dari Teamblind twitter kini hanya tersisa 238 pegawai dimana 95% pegawai twitter sudah berhenti atau dipecat.

Yang akhirnya pada tanggal 17 November perusahaan jadi tutup sementara karena kurangnya SDM yang tersisa yang diikuti oleh Viralnya tagar riptwitter yang membuat heboh semuanya.

Dan sebenarnya ada lebih banyak lagi masalah yang terdapat pada Twitter sebelumnya namun kini diperparah dengan kondisi SDM yang berkurang sangat drastis.

Mungkin saja cepat atau lambat dengan serangkaian kejadian yang telah terjadi Twitter akan benar- benar bangkrut dan terpaksa harus ditutup.

Terlebih lagi ternyata Elon Musk membeli Twitter dengan taruhan 15% saham nya di Tesla dan hal tersebut akan berdampak buruk apabila Twitter mengalami kebangkrutan.

Jadi itulah penjelasan singkat mengenai masalah yang tengah terjadi di Twitter yang di temukan oleh tim Teras Gorontalo dan kami akan terus memantau perkembangan masalah ini kedepannya.***

 

Editor: Viko Karinda

Sumber: The New York Times MIT Technology Review

Tags

Terkini

Terpopuler