Sempat Dikira Dehidrasi, Prada Indra Ternyata Dianiaya 4 Seniornya, Keluarga Buka Paksa Peti yang Digembok

24 November 2022, 21:45 WIB
Sempat Dikira Dehidrasi, Prada Indra Ternyata Dianiaya 4 Seniornya, Keluarga Buka Paksa Peti yang Digembok /Tangkapan layar TikTok @Lookatmeall

TERAS GORONTALO - Prada Muhammad Indra Wijaya atau Prada Indra mendadak viral menjadi perbincangan warganet.

Prada Indra yang juga merupakan seorang anggota TNI Angkatan Udara tersebut viral karena menjadi korban penganiayaan para seniornya di institusi tersebut hingga meninggal dunia.

Dalam kasus ini, Markas Besar (Mabes) TNI AU, telah menetapkan 4 prajurit sebagai tersangka penganiayaan Prada Indra.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU), Marsma Indan Gilang Buldansyah menjelaskan terkait kronologi meninggalnya Prada Indra pada 18 November 2022.

Prada Indra pingsan usai bermain futsal dan dilarikan ke rumah sakit pada 19 November 2022.

Prada Indra semula diduga meninggal dunia karena mengalami henti jantung yang dipicu dehidrasi usai bermain futsal.

Baca Juga: Begini Kondisi Bocah SD Korban Aniaya, Kapolres Malang Beri Dukungan dan Motivasi

Awal mula kejadian berawal dari para prajurit Tamtama di Koopsud III bermain futsal di malam hari, dan Prada Indra turut bermain futsal dengan seniornya.

Kemudian usai bermain futsal, Prada Indra ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri oleh rekannya.

Prada Indra lalu dilarikan ke rumah sakit dan mendapat tindakan medis hingga dipasangi alat pacu jantung.

Malamnya itu, berdasarkan cerita awal, Indra ini di kamarnya ditemukan tidak sadar, kemudian Prada Indra dibawa ke rumah sakit.

Saat di rumah sakit, dokter menyatakan Prada Indra meninggal dunia disebabkan henti jantung.

Saat itu, pihak Koopsud III baru mendapat keterangan terbatas soal Prada Indra yaitu meninggal setelah bermain futsal, kemudian ditemukan pingsan di kamar.

Sehingga dugaan awal Prada Indra meninggal karena dehidrasi.

Baca Juga: Sudah Tewas 3 Hari, Brigadir J Masih Kirim Uang 200 Juta ke Bripka RR, Refly Harun : Dari Mana Uang Itu?

Pihak Koopsud III sempat menduga Prada Indra meninggal karena dehidrasi dan pada siang harinya jenazah Prada Indra dipulangkan menggunakan maskapai Lion Air.

Proses pemulangan Prada Indra dikawal oleh atasannya langsung Mayor Triyanto.

Saat proses pemulangan jenazah, Koopsud III langsung melakukan penyelidikan lebih dalam soal penyebab meninggalnya Prada Indra.

Pada 20 November 2022 subuh, jenazah Prada Indra di otopsi di RSUD Tangerang sambil dihadiri keluarga.

Masih dihari yang sama, Panglima Koopsud III memerintahkan DanpomAU dan Asintel untuk melakukan penyidikan.

Hasilnya ditemukan, bukti 4 senior Prada Indra terlibat penganiayaan.

Adapun keempat tersangka yaitu Prada SL Prada MS, Pratu Dede dan Pratu BG.

Para pelaku dijerat dengan pasal pidana atas tindakan pembunuhan penganiayaan, dan pidana militer atas pemukulan atasan kepada bawahan dalam dinas.

Selain proses tindak pidana, 4 prajurit pelaku penganiayaan itu juga terancam dipecat dari kesatuan TNI Angkatan Udara.

Baca Juga: Fakta Sisi Gelap Digelarnya Piala Dunia 2022 di Qatar

Sementara dilansir Teras Gorontalo dari Pikiran Rakyat KalbarTerkini, Pihak keluarga membuka paksa peti jenazah prajurit TNI AU Prada Indra menggunakan palu karena menemukan kejanggalan terhadap jenazah Almarhum

Hal tersebut diungkapkan kakak Prada Indra, Rika Wijaya.

Kejanggalannya kata Rika adalah, ketika keluarga membuka peti jenazah, pihak keluarga bertanya kunci gembok peti jenazah di mana.

"Beliau (perwakilan TNI AU) menjawab bahwa tidak diberikan kunci dari sananya, dari Biak sendiri enggak dikasih kunci," jelas Rika.

Saat peti berhasil dibuka, keluarga pun membuka kain kafan di bagian kepala untuk melihat wajah Prada Indra.

Namun dari bagian kepala justru keluar darah.

"Kami buka kain kafannya mulai dari bagian kepala.

Nah mulai dari bagian kepala yang kami lihat adalah darah," ungkap Rika.

Darah tersebut terlihat keluar dari wajah hingga menembus dan membasahi kain kafan yang membalut jenazah Prada Indra.

Pihak keluarga yang curiga dan merasa ada kejanggalan dengan kematian Prada Indra, akhirnya meminta seluruh kain kafan dibuka.

Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi jenazah Prada Indra secara keseluruhan sehingga akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk dilakukan otopsi.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler