Berapa Santunan BPJS Ketenagakerjaan Bakal Diterima Keluarga Nirwana Korban Kecelakaan Kerja di PT GNI

27 Desember 2022, 11:38 WIB
Berapa Santunan BPJS Ketenagakerjaan Bakal Diterima Keluarga Nirwana Korban Kecelakaan Kerja di PT GNI /

TERAS GORONTALO -- Tragedi kecelakaan kerja yang menimpa Nirwana, korban tewas terpanggang pada crane di tungku smelter PT GNI, mendadak heboh di media sosial.

Apalagi, tubuh Nirwana habis terpanggang di dalam crane, yang letaknya di tungku smelter PT GNI.

Terlebih, saat terpanggang di dalam crane, para karyawan PT GNI, melihat secara langsung api melalap tubuh korban dan membuat dia berteriak histeris.

Naasnya, tubuh Nirwana yang terpanggang dengan api, hanya menyisakan tengkorak dan tulang.

Peristiwa ini terjadi saat Nirwana sedang bekerja untuk mengoperasikan operator crane milik PT GNI.

Sehingga, wanita berhijab ini bisa mendapat kompensasi dari BPJS Ketenagakerjaan, karena mengalami kecelakaan kerja.

Lantas berapa besaran santunan BPJS Ketenagakerjaan yang berhak diterima Nirwana, operator crane tewas terpanggang.

Dilansir Teras Gorontalo dari akun YouTube Sinor Back, mengulas berapa besaran BPJS Ketenagakerjaan, terhadap karyawan yang terkena kecelakaan kerja.

BPJS Ketenagakerjaan memberkan jaminan kecelakaan, memberikan perlindungan atas risiko kecelakaan kerja.

Mulai dari perjalanan pergi, pulang dan di tempat bekerja serta perjalanan dinas.

Santunan kematian akibat kecelakaan kerja yaitu sebesar: 48 x upah yang dilaporkan oleh perusahaan (pemberi kerja) atau peserta).

Contoh: Nirwana memiliki gaji sebesar 5 juta, jika dia meninggal dunia kerena kecelakaan kerja akan mendapatkan santunan kematian sebesar:

Rp5 juta x 48 = Rp 240juta

Selain itu, usai peristiwa tersebut, Jumat 23 Desember 2022, mayat Nirwana sampai ke kediamannya di Desa Bunga, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Mirisnya, untuk proses pemakaman, Hj Darma, ibu Nirwana, hanya berharap dari bantuan masyarakat.

"Saya tidak mempunyai simpanan, hanya pas-pasan saja pegangan yang saya punya (uang,red). Apalagi, musibah ini tiba-tiba terjadi," ujarnya kepada Teras Gorontalo, Senin, 26 Desember 2022.

Menurut Hj Darma, untuk melaksanakan ta'ziah, dia hanya mengharapkan bantuan dari masyarakat setempat.

"Di sini kan ada istilah umat, kalau ada bantuan dari mereka baru dilaksanakan," katanya.

Nirwana, merupakan anak ke-4 dari 5 bersaudara, korban tewas terpanggang di crane, milik PT GNI.

Menurut ibu Hj Darna, pihaknya sudah mengikhlaskan kepergian puteri cintanya tersebut.

"Saya sudah ikhlas," kata Hj Darna, kepada teras Gorontalo, Senin 26 Desember 2022.

Sang ibu menyebut, pihak keluarga tidak akan menuntut PT GNI, terkait kematian sang puteri tercintanya.

"Tidak usah (dituntut), saya sebagai umat Islam yakin sampai di situ ajalnya (Nirwana, red)," kata sang ibu.

Hj Darna menjelaskan, untuk proses pemakaman, dia hanya mengharapkan bantuan dari jamaah setempat.

Ketika disinggung soal perhatian PT GNI, terkait perhatian dari Nirwana, Hj Darna mengaku, belum ada.

"Ini kan kejadiannya mendadak, jadi uang saya pas-pasan tidak ada pegangan sama sekali. Jadi, hanya berharap pada umat (jamaah) yang ada di tempat tinggal saya," kata sang ibu.

Dirinya menceritakan, pada proses pemulangan jenazah dari Morowali Utara ke Kabupaten Pinrang, adalah bapak angkat sang putri.

"Ada bapak angkat Nirwana di Morowali Utara. Alhamdulillah, bapak angkatnya yang mengurusi semuanya," katanya.

Dia mengaku, setiap bulan Nirwana sering mengirimkan uang ke keluarga di Kabupaten Pinrang.

"Tiap bulan dikirim, biasanya sejuta," ujarnya.

Selain itu, dilansir Teras Gorontalo dari salah satu karyawan PT GNI yang meminta namanya tidak dipublish, menyebut, kebakaran terjadi akibat ledakan tangki solar di sekitar tungku smelter.

"Awalnya, ada ledakan di tangki solar yang berada di sekitar tungku smelter," ujarnya kepada Teras Gorontalo Sabtu, 24 Desember 2022.

Dia menyebut, setelah terjadi ledakan di tangki solar, muncul kobaran api pada mesin hidrolik di sekitar tungku smelter.

"Asal api dari hidrolik, karena di tiap tungku masing-masing ada mesinnya di sini," ujarnya.

Sementara itu, salah satu karyawan PT GNI, menyebut, kalau penyebab kematian wanita operator crane dan rekannya, diduga gegara korsleting arus listrik.

Menurut saksi mata, nyawa mereka berdua bisa selamat kalau tidak terjadi korsleting arus listrik di dalam crane.

"Jadi posisinya, Nirwana ada pengawas dan Made ini, masih anak magang, mereka berdua saat itu adal di dalam crane," kata karyawan PT GNI, yang meminta untuk tak dipulish namanya kepada Teras Gorontalo Sabtu 24 Desember 2022.

Apalagi katanya, dua korban itu tidak bisa keluar, karena pintu crane yang otomatis dan berada di lantai 5.

"Jadi, karena korsleting listrik inilah yang menimbulkan kobaran api di dalam crane," ujarnya.

Dia menyebut, dua korban itu terpanggang oleh api selama 4 jam di dalam crane.

"Kan kebakarannya sekira 03.00 (Wita, red) dan baru kobaran api baru reda sekira 07.00 (Wita)," ujarnya.

Mirisnya lagi, sejumlah saksi mata mendengar suara keduanya merintih kesakitan akibat terpanggang oleh api.

"Kami semua saksikan langsung keduanya berteriak di dalam crane," ujarnya.

Sebelumnya, tragedi kecelakaan kerja yang menimpa Nirwana, operator crane di PT GNI, Morowali Utara, mengegerkan publik.

Bahkan, kondisi mayat Nirwana, yang terkena kecelakaan kerja, akibat ledakan di smelter PT GNI, sangat mengenaskan.

Terlebih, tubuh Nirwana, menjadi debu, akibat si jago merah yang membumi hanguskan smelter milik PT GNI.

Tersiar kabar, pihak keluarga Nirwana, di Pinrang, Sulawesi Selatan, akan menuntut manajemen PT GNI.

Namun, hal itu diduga akan menemui jalan buntu, niatan keluarga Nirwana, akan menuntut manajemen PT GNI.

"Dengar-dengar keluarga korban akan menuntut pihak perusahaan," ujar salah satu karyawan PT GNI, yang meminta agar namanya tidak dipublish.

Dia menyebut, sebelum bekerja, manajemen perusahaan menyodorkan perjanjian kerja sama antara pekerja dan pemberi kerja.

Dalam perjanjian tersebut, termasuk jika terjadi hal yang tidak memungkinkan, pencari kerja tidak dapat menuntut perusaahaan.

"Itu tertuang dalam perjanjian. Kalau terjadi apa-apa, pihak perusahaan hanya memberi santunan," ujarnya.

Diketahui, Nirwana Selle, karyawan PT GNI tewas terbakar di dalam crane menggeparkan publik.

Terlebih, kondisi mayat Nirwana sangat memiriskan, tubuhnya hanya meyisakan tengkorak dan tulang-belulang.

Karena, saat peristiwa terbakarnya smelter PT GNI, Nirwana terjebak di dalam crane bersama seorang rekannya.

Proses evakuasi pun tidak bisa dilakukan, karena kobaran api di smelter PT GNI, terus membesar sembari adanya ledakan di lokasi itu.

Menanggapi peristiwa ini, WALHI Sulteng menyebut, bukan hanya kali ini saja ada karyawan PT GNI meninggal dunia.

Menurut Anggota WALHI Aulia Hakim, pada ada 6 bulan terakhir, peristiwa kecelakaan kerja telah terjadi sebanyak 3 kali.

Seperti ada karyawan operator smelter jatuh,tertimbun longsor dan kebakaran di smelter PT GNI menewaskan Nirwana.

Aulia Hakim mencontohkan: karyawan bernama Yaser, korban longsor operator alat berat yang bekerja pada malam hari dengan penerangan seadaanya.

Alif Farhan, korban hilang ketika sedang bekerja di tungku 6 smelter 1, ditemukan meninggal dunia usai jatuh pada tuas mesin horolik.

Nirwana dan Made, korban tewas terbakar ledakan di smelter PT GNI, belum lama ini.

“Aktivitas pertambangan nikel telah mendatangkan petaka bahaya bagi masyarakat yang ada di lingkar tambang," ujar Aulia Hakim.

Dia meminta pemerintah agar menindak tegas PT GNI, terhadap adanya peristiwa yang menimpa para perkerja.

“Walhi Sulteng mengecam keras Gubernur Sulteng dan juga Presiden Jokowi serta Menteri ESDM tidak peduli atas keselamatan pekerja dan masyarakat di wilayah tambang di Sulteng,” protesnya.

Walhi Sulteng mendesak Gubernur dan Presiden Jokowi serta Menteri ESDM segera memberikan sanksi terhadap PT GNI dan juga perusahan-perusahaan telah banyak menelan nyawa para pekerja.

Diketahui, Nirwana merupakan salah satu korban tewas terbakar dalam peristiwa kebakaran smelter PT GNI, Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Terlebih, kematian Nirwana, operator crane di smelter PT GNI, membawa duka mendalam bagi karyawan PT GNI.

Kondisi jenazah Nirwana operator crane sangat miris, hanya menyisakan tengkorak dan tulang belulang.

Lantas siapakah yang bertanggung jawab atas kematian Nirwana, sosok wanita crane dan rekannya, yang terkurung pada peristiwa smelter PT GNI, terbakar?.

Berdasarkan informasi yang dirangkum, wanita berhijab ini terkurung di alat crane, saat smelter terbakar.

Saat itu, terjadi ledakan yang kuat menyusul kobaran api yang menjalar seluruh area smelter PT GNI.

Pada kejadian itu, wanita berhijab ini terjebak di dalam crane gegara tidak ada jalur untuk keluar.

Dalam salah satu postingan akun TikTok @Mushawir Rabaena Put menjelaskan, soal penerapan K3 di PT GNI dinilai kurang maksimal, menyebabkan operator crane tersebut meninggal dunia.

"Intinya, apapun profesi kita, yang paling utama adalah kesehatan dan keleatan kerja harus terjamin. Ini conth klo K3 tudaj terlalu diperhatikan oleh perusahaan," tulisnya.

Sementara itu, akun TikTok @Yahmanafan mengaku turut prihatin peristiwa yang menimpa wanita crane ini.

"Ya Allah, betapa sakitnya dia menahan api yang membakar seluruh tubuhnya, semoga di tempatkan di surganya Allah amin, selamat jalan wanita hebat," tulisnya.

Sebelumnya, publik dibuat geger setelah beredar foto dan video full no sensor mayat Nirwana, korban kebakaran smelter PT GNI, Kabupaten Morowali Utara.

Nirwana, operator crane yang berada di smelter PT GNI, kondisi mayat-nya mengenaskan, tubuhnya tak tersisa.

Dalam foto dan video mayat Nirwana, yang beredar, wanita operator crane ini, tak dapat menyelamatkan diri dalam peristiwa kebakaran tersebut.

Alhasil, Nirwana menjadi salah satu korban dalam peristiwa kebakaran smelter PT GNI di Kabupaten Morowali Utara.

Dilansir Teras Gorontalo dari akun TikTok @mushawir rabaena put, ketika ledakan di dalam smelter terjadi dan menyebabkan kebakaran, crane tengah berada di tengah-tengah kobaran api.

Saat itu, Nirwana tak bisa menyelamatkan diri dan api pun melahab tubuh Nirwana, hingga hanya menyisakan tengkorak.

Peristiwa naas ini, membawa duka mendalam bagi karyawan PT GNI dan yang bergerak di industri pertambangan nikel.

"Tidak ada nikel yang sebanding dengan nyawa seseorang.Rip Nirwana," tulis akun TikTok @mushawi rabaena put.

"Intinya apapun profesi kita, yang paling utama adalah kesehatan dan keselamatan kerja harus terjamin. Ini contoh kalau K3 tidak terlalu diperhatikan oleh perusahaan," tulisnya.

Sementara itu, akun TikTok @niel_alexander turut prihatin terhadap musibah yang menimpa Nirwana.

"Kasihan, terbakar orangnya," ujar akun TikTok @niel_alexander.

Bedasarkan informasi yang dirangkum, kobaran api berawal dari salah satu tungku yang ada di smelter gegara meledak.

Alhasil, api tersebut mengarah ke crane dan membakar tubuh dari Nirwana, yang foto mayat-nya beredar di media sosial.

Rupanya, bukan hanya Nirwala saja yang menjadi korban kebakaran di smelter PT GNI tersebut. Diduga ada juga laki-laki bernama Made.

Ucapan duka pun dari rekan-rekannya membanjiri di media sosial TikTok.

Salah satunya akun TikTok @ninica pusung sumamp

"Nirwana selamat jalan kawan, yang saya sudah anggap kayak adik sendiri. Surga tempatmu dek," tulis akun TikTok tersebut.

"Sesama anak pinrang yang merantau di Morut, turut berduka cita atas meninggalnya Nirwana," tulis akun TikTok @rahmathy15. ***

 

 

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: TikTok Berbagai Sumber YouTube Teras Gorontalo

Tags

Terkini

Terpopuler