TERAS GORONTALO - R.P Prof. Dr. Franz Magnis Suseno, Sj atau Romo Magnis merupakan tokoh katolik dan budayawan Indonesia yang dihadirkan pada saksi ahli keilmuan di sidang Ferdy Sambo dan Bharada E.
Dilansir dari berbagai sumber Romo Magnis memiliki nama lengkap Maria Franz Anton Valerian Benedictus Ferdinand von Magnis ia lahir di Eckersdorf, Silesia, Polandia 26 Mei 1936, yang sekarang berusia 86 tahun dan berasal dari sebuah keluarga bangsawan.
Romo Magnis juga dikenal sebagai seorang Direktur Program Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.
Baca Juga: Dilema moral Bharada E diungkapkan Romo Magnis
Romo Magnus datang ke Indonesia pada tahun 1961 pada usia 25 tahun untuk belajar filsafat dan teologi di Yogyakarta. Tiba di Indonesia, dia langsung mempelajari bahasa Jawa untuk membantunya berkomunikasi dengan warga setempat.
Sebelum menjadi warga negara Indonesia pada tahun 1977, Romo Magnis adalah seorang warga Jerman yang bernama Franz Graf von Magnis. Saat berganti kewarganegaraan, dia menambahkan 'Suseno' di belakang namanya.
Romo Magnis mendapat gelar doktor kehormatan di bidang teologi dari Universitas Luzern, Swiss.
Romo Magnis Suseno dianugerahi Bintang Mahaputra Utama pada 13 Agustus 2015 (berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 83/TK/TaHUN 2015 tanggal 7 Agustus 2015) oleh Pemerintah RI atas jasa-jasa dia di bidang kebudayaan dan filsafat.
Baca Juga: Viral, Inilah Profil Serta Kata Terakhir Made dan Nirwana Selle, Korban kebakaran di Smelter PT GNI
Berikut adalah beberapa karya tulis Romo Magnis atau R.P Prof. Dr. Franz Magnis Suseno, Sj :
1975 Normative Voraussetzungen im Denken des jungen Marx, München: Alber.
1981 Javanische Weisheit und Ethik, München/Wien:Oldenbourg.
1984 Etika Jawa. Sebuah Analisa Falsafi, Jakarta: Gramedia.
1986 Kuasa dan Moral Jakarta: Gramedia.
1989 Neue Schwingen für Garuda. Indonesien zwischen Tradition und Moderne, München: Peter Kindt.
1989 Etika Dasar. Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral, Yogyakarta: Kanisius.
1991 Wayang dan Panggilan Manusia Jakarta: Gramedia.
1992 Filsafat Sebagai Ilmu Kritis Yogyakarta: Kanisius.
1995 Mencari Sosok Demokrasi. Sebuah Telaah Filosofis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
1999 Pemikiran Karl Marx. Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2003 Dalam Bayang-bayang Lenin. Enam Pemikir Marxisme dari Lenin Sampai Tan Malaka, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Cuaca Ekstrem Hujan Lebat Untuk 25 Wilayah Indonesia, Rabu 28 Desember 2022
2005 Pijar-pijar Filsafat. Dari Gatholoco ke Filsafat Perempuan, dari Adam Müller ke Postmodernisme, Yogyakarta: Kanisius.
2006 Menalar Tuhan, Yogyakarta: Kanisius.
2013 Dari Mao ke Marcuse: Percikan Filsafat Marxis Pasca-Lenin, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2015 Garuda im Aufwind. Das moderne Indonesien, Bonn: Dietz Nachf.
2016 Etika Politik. Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2017 Katolik Itu Apa? Sosok – Ajaran – Kesaksiannya, Yogyakarta: Kanisius.
2020 Menggereja Di Indonesia: Percikan Kekatolikan Sekarang, Yogyakarta: Kanisius.
2021 Demokrasi - Agama - Pancasila: Catatan Sekitar Perpolitikan Indonesia Now, Jakarta: Buku Kompas.
2021 Keagamaan Masa Depan - Modernitas - Filsafat: Harkat Kemanusiaan Indonesia Dalam Tantangan, Jakarta: Buku Kompas.
***