ASTAGA! Kekerasan Terhadap Anak Terjadi di Sulut, Sang Ibu Tega Usir dan Aniaya Anaknya. Apakah Baby Blues?

5 Januari 2023, 22:27 WIB
ASTAGA! Kekerasan Terhadap Anak Terjadi di Sulut, Sang Ibu Tega Usir dan Aniaya Anaknya. Apakah Baby Blues? /Tangkapan layar akun facebook @Thysa Damopoli'i/edit Teras Gorontalo/

TERAS GORONTALO - Jagat maya kembali dihebohkan dengan video viral tindakan kekerasan terhadap anak dibawah umur oleh ibu kandung. 

Video kekerasan terhadap anak ini sontak mengagetkan warganet pengguna facebook, pasalnya dalam video viral itu, terlihat seorang ibu tega mengusir anaknya dari rumah dan disuruh mencari tempat tidur di tempat lain. 

Tak hanya itu, lebih parahnya lagi, dalam potongan video selanjutnya, sang ibu berbuat hal yang tak pantas dicontoh. Dirinya tega menarik tangan anaknya yang tengah tidur dan dipaksa, diusir keluar dari rumah. 

Video tindakan kekerasan terhadap anak dibawah umur ini akhirnya ramai diserbu warganet dan viral di media sosial. 

Salah satunya seperti yang dibagikan oleh salah seorang pengguna akun Facebook @Thysa Damopoli'i. 

Video viral ini pun seketika diserang warganet. Tak sedikit juga yang mengecam tindakan kekerasan terhadap anak tersebut, apalagi dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri. 

Baca Juga: Viral, Seorang Ibu Tega Usir dan Tarik Paksa Anaknya Keluar Rumah Karena Ini...

"Kaluar kaluar, pigi cari tampa tidor dijalang ngoni (Keluar, keluar, pergi cari tempat tidur dijalan kalian)," teriak sang ibu dalam video tersebut. 

"Kita mo kase mati e, kita mo kase mati samua e (Saya akan bunuh, saya akan bunuh semua)," kata ibu itu dengan teganya mengangkat kerak yang diduga anak bungsunya sambil menangis.

Aksi kekerasan yang dilakukan ibu kandung terhadap anaknya tersebut diduga depresi karena ditinggalkan suaminya 

Dugaan sementara, dari logat pelaku dalam video itu berasal dari Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara. 

Hingga artikel ini dipublish, upaya konfirmasi kepada Dinas terkait dan pihak berwajib hingga beberapa kerabatnya masih terus dilakukan. 

Belakangan semakin marak aksi tindakan kekerasan terhadap anak. Entah alasannya depresi atau lain sebagainya. 

Namun tahukah kalian bahwa selain depresi, pelaku kekerasan juga kemungkinan mengalami baby blues syndrome.

Lantas bagaimana sebenarnya tanda-tanda orang tua mengalami baby blues syndrome. Berikut ciri-ciri baby blues syndrome yang berhasil dirangkum Teras Gorontalo dari akun YouTube Gue Sehat, Kamis 5 Januari 2022. 

Baca Juga: VIRAL! Seorang Ibu di Sulut Tega Usir Anaknya Dibawah Umur dari Rumah, Ditarik Paksa, hingga Diancam Dibunuh

Usai mendapat momongan, para ibu ketika kaget ketika merasakan emosi negatif seperti khawatir, takut, atau bahkan sedih yang sulit dijelaskan penyebabnya, karena kondisi Inilah yang disebut baby blues syndrome. 

Para ibu perlu tahu bahwa baby blues syndrome  ini cukup banyak dirasakan oleh ibu yang baru melahirkan, bahkan 70-80 persen Ibu baru mengalaminya.

Namun normalnya baby blues akan hilang beberapa minggu setelah melahirkan.

Pasca melahirkan, hormon dalam tubuh para ibu ini masih belum kembali normal, kondisi ini bisa memicu baby blues.

Selain itu, kehadiran si kecil juga membawa banyak perubahan drastis dalam diri dan kehidupan para ibu. 

Merawat si kecil membuat para ibu kurang tidur dan mengalami rutinitas yang berbeda.

Hal-hal seperti itulah yang menjadi penyebab utama baby blues.

Belum lagi kalau para ibu tidak mendapat dukungan yang cukup dari orang terdekat seperti keluarga atau suami. 

Bahkan mendengar komentar negatif dari orang lain juga bisa memperparah baby blues dan membuat para ibu semakin terjerumus kedalam emosi negatif.

Baby blues tidak boleh diabaikan, jika dibiarkan berkepanjangan dan tidak ditangani malah beresiko mengalami depresi kronis pasca melahirkan atau postpartum depression. 

Gejala postpartum depression hampir mirip dengan baby blues, tetapi lebih intens dan parah.

Gangguan kesehatan mental ini juga menyerang 10-15 persen ibu yang baru melahirkan.

Para ibu yabg mengalami gejala-gejala berupa rasa cemas berlebihan hingga menyebabkan serangan panik, sangat sensitif dan mudah marah, mengisolasi diri dari orang sekitar dan kehilangan semangat hidup, merasa putus asa,  dan hampir setiap hari menangis atau memiliki pikiran bunuh diri atau melukai diri sendiri dan bayi, segera minta bantuan ke tenaga profesional seperti dokter dan psikolog ya.

Selain berkonsultasi dengan ahli, para ibu bisa mencegah agar baby blues yang dialami tidak menjadi postpartum depression dengan cara berikut.

1. Menumpahkan keluh kesah yang memiliki kepada orang terdekat dan tidak malu minta bantuan jika para ibu merasa kewalahan melakukan pekerjaan rumah dan mengurus si kecil. 

2. Lakukan my time atau keluar rumah untuk melepas penat meskipun hanya sekedar jalan-jalan disekitar rumah. 

3. Memprioritaskan waktu tidur. Cobalah untuk ikut tidur ketika si kecil juga sedang tidur.  

4. Konsumsi makanan sehat dan bernutrisi 

5. Mencari teman berbagi, para ibu bisa ikut komunitas di forum aplikasi temanmu atau berbagi cerita dan mendapat dukungan dari para ibu lain, Jangan pernah merasa sendirian. ***

 

Editor: Viko Karinda

Tags

Terkini

Terpopuler