TERAS GORONTALO- Netizen Sulawesi Utara baru-baru ini digemparkan dengan postingan di media sosial tentang seorang pensiunan polisi yang ditemukan tewas di hutan.
Postingan tersebut di bagian di akun Facebook Chyntia Mailangkay yang mengaku sebagai anak korban.
Dalam postingan tersebut anak korban mengaku bahwa ayahnya yang bernama Joseph Mailangkay sebelumnya dikabarkan hilang 7 bulan lalu.
Baca Juga: Takdir yang Mengikat Dewa Nika hingga Hubungan Luffy dan Im Sama Terungkap di One Piece 1083
Diketahui sebelumnya sang ayah meminta izin kepada keluarga untuk pergi melakukan aktifitas pertambangan di Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
"Saat itu 12 Mei 2022, papa saya dan teman-temannya pamit pergi ke lokasi tambang di Boltim, tidak jelas dimana lokasi tapi begitu yang disampaikan ke mama," kata Chyntia.
Tak berselang lama ia mendapatkan informasi bahwa sang ayah telah hilang di area hutan Boltim.
Baca Juga: Lord Buggy Jadi Yonkou Terkaya Usai Lakukan Ini di One Piece!
"Tak berselang empat hari kemudian kita dapat informasi papa hilang di hutan area Boltim dekat pertambangan," kata Chyntia.
Keluarga pun usai mendapat info tersebut bergegas mencari korban dengan bantuan warga sekitar.
Pencari pun berlangsung selama 1 minggu, sayangnya pencarian tersebut tak membuahkan hasil.
Baca Juga: Ada Kadar Racun Pada Tubuh Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Alfrits Towoliu?
Baru pada tanggal 24 Desember 2022 keluarga mendapatkan informasi tentang penemuan kerangka manusia dengan ikat pinggang polisi di area hutan Botim.
"Kami dapat informasi kalau ada penemuan kerangka manusia di hutan yang merupakan lokasi papa hilang,"
"Saat penemuan kerangka itu disertakan dengan ikat pinggang polisi. Saat itu anggota kepolisian meminta kami untuk langsung ke RS Bhayangkara Manado, dan tidak perlu ke Boltim," kata dia.
Sang anak pun sangat yakin bahwa kerangka tersebut adalah sang ayah sudah 7 bulan ini dikabarkan hilang.
"Saat itu kita yakin bahwa itu jasad papa, tapi kami diminta harus ikut prosedur pemeriksaan DNA," kata Chyntia.
Sontak keluarga pun langsung menghubungi pihak berwajib untuk melakukan prosedur lebih lanjut.
Pihak berwajib pun langsung membawah kerangka tersebut ke RS Bhayangkara Manado untuk melakukan tes DNA.
Pada tanggal 9 Maret 2023 akhirnya hasil tes keluar dan menyimpulkan bahwa korban diduga mengalami tindakan kekerasan.
"Hasil otopsi keluar, disitu d tulis bahwa papa meninggal dengan adanya tindak kekerasan. Kasarnya papa kami itu dibunuh," jelaa Chyntia.
Disisi lain keluarga pun sangat berharap postingan tersebut dapat sampai kepada Kapolda Sulawesi Utara (Sulut).
Selain itu keluarga juga sangat berharap kasus ini dapat terselesaikan.***